Tentang Persahabatan, Perpisahan dan Kanker

12:35 AM 0 Comments A+ a-




Sebenarnya saya sudah ingin menulis kembali di blog. Namun beberapa hari ini, rasanya jiwa dan perasaan saya telah hilang sebagian. Mungkin masih ingat cerita di blog saya beberapa waktu lalu. Tentang adik perempuan dari sahabat saya yang saat itu dalam kondisi yang tidak cukup baik karena penyakit kanker.
Perkenalan saya dan adik bermula dari salah seorang sahabat saya, menceritakan tentang adiknya tersebut yang kena kanker getah bening. Tentu saja hal itu menjadi sebuah benang merah bagi saya yang saat itu pun sedang tervonis kanker tyroid.
Pertemanan kami yang dimulai dari WA (Whatsapp). Saya ingat betul bagaimana kami saling bercerita tentang diri masing-masing melalui WA. Saya pun sempat menelponnya untuk menanyakan kabar. Bagi saya, pertemanan ini spesial karena Adik merupakan teman pertama saya yang sama-sama menderita penyakit kanker. Walaupun belakangan intensitas komunikasi kami telah jarang seiring masa pengobatan masing-masing. Namun baik saya dan kakaknya biasanya saling bertukar kabar. Kakaknya pun sering pula menceritakan kabar Adik. Doa saya tidak pernah putus untuk kesembuhan Adik.
Hingga beberapa hari lalu, saat Kakaknya mengabarkan kondisi Adik terakhir yang tidak stabil. Tentu saja itu menjadi kesedihan luar biasa bagi saya. Saya mengerti bagaimana perasaan adik, karena saya pun pernah mengalaminya. Walaupun penyakit kankernya telah begitu cepat menyerang orang tubuhnya.
"Ayo.. Kamu pasti kuat, dik."Batin saya berbisik. Saya yakin adik telah berusaha berjuang sekuat tenaga melawan kanker. Semua tidak mudah pastinya. Tapi saya pun yakin begitu besar kekuatan semangat dan kasih sayang orang tua, saudara serta teman-temannya agar Adik bisa sembuh.
Saat menuliskan ini, tidak terasa air mata saya menetes kembali, dan perasaan saya terasa menusuk. Sekarang Adik sudah kembali kepada Allah. Allah memang sangat sayang pada Adik. Bagi saya, Adik tetap sebagai pemenang menghadapi kanker. Adik tetap terus berjuang menghadapi kanker sampai akhirnya menghembuskan nafas. Adik sudah tidak akan lagi merasakan bagaimana kanker menyerang tubuhnya dan menimbulkan rasa sakit dan kepedihan. Adik sudah bahagia disana. Seperti kata kakaknya, wajah Adik begitu bersih dan tersenyum saat meninggal.
Saya yakin Adik telah bahagia di sana. Allah akan memberikan tempat terindahnya untuk Adik disana. Selamat jalan adikku, semangat perjuanganmu telah menginspirasiku dan semua orang yang pernah mengenalmu.

Resensi Buku Lelaki dalam Kisah Karya Imam Dairoby Mashur

12:21 AM 0 Comments A+ a-



Judul Buku : Lelaki dalam Kisah
Penulis : Imam Dairoby Mashur
Penerbit : Leutiko Prio Halaman : 67 hal Tahun : 2013
Innallaha Ma'ashobirin 'Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar'. Begitulah yang tertulis di halaman bagian pertama buku Lelaki dalam Kisah karya Imam Dairoby Manshur.
Terus terang saja, saya cukup tersanjung menerima paket buku Lelaki dalam Kisah dan meresensinya di blog saya. Saya pertama kali mengenal Imam saat acara launcing buku dimana beliau menjadi salah penulis buku tersebut. Saat itu saya sangat antusias membaca cerpennya di buku tersebut. Tulisannya mengalir begitu saja dan mudah di cerna. Hingga pada beberapa kali pertemuan penulisan, seminar sastra, saya pun kerap bertemu dengan beliau.
Buku Lelaki dalam kisah ini memang sesuai dengan judulnya, berisi beberapa kisah yang tentu saja tokohnya adalah si lelaki. Terdapat 10 bagian kisah dalam buku ini, dimana masing-masing bagian terdapat 1 cerpen dan 1 puisi. Tentu saja hal ini menarik bagi saya. Karena jarang sekali seorang penulis yang piawai menulis cerpen sekaligus puisi yang berhubungan kemudian di bukukan dalam satu buku.
Sedikit menguak tulisan Innallaha Ma'ashobirin 'Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar' dihalaman depan buku Imam. Akhirnya saya mengerti mengapa Imam menampilkan kalimat yang sangat sering di sebut oleh kaum muslimin tersebut.
Ya, karena memang sebagian besar cerita dalam kisah ini mengisahkan perjalanan hidup tokoh yang penuh warna warni kehidupan. Bahkan ada pula yang menghadapi ujian bertubi-tubi atau kisah sang tokoh bertemu dengan tokoh lain yang memiliki kisah hidup yang berliku. Salah satu hikmah yang sangat menonjol dalam tiap kisah, menyorot tentang kesabaran dan ketabahan seorang lelaki yang membawanya dalam sebuah makna hidup.

 Sebut saja kisah pertama dan kedua yaitu Lelaki Kotor. Penulis dengan piawai menggambarkan persahabatan tersembunyi antara seorang lelaki kotor dan seorang lelaki rapi. Kisah ini sangat menarik, karena penulis memberikan ending yang cukup mengejutkan dalam akhir cerita. Dimana saat semua orang menghakimi lelaki rapi sebagai seorang koruptor, hanya lelaki kotor saja yang tetap mengganggap lelaki rapi sebagai saudara.
Atau kisah Cermin Tak Berbingkai, mengisahkan Aku, tokoh utama bertemu dengan seorang bapak tua di kompleks Citra Niaga Samarinda. Pertemuan tidak sengaja itu membawa tokoh Aku mengenal lebih jauh bapak tua dan mengambil hikmah dari kisah hidupnya. Perjalanan masa muda si bapak tua yang bergelimang harta namun lupa keluarga dan mengingat Allah. Sehingga Allah memberikannya ujian yang sangat berat. Beruntunglah si bapak tua menjadi sadar dan taubat atas kekhilapannya. Ia pun menjalani sisa hidupnya dengan penuh kesabaran dan beribadah kepada Allah.

Sajadah Merah, salah satu cerpen yang menurut saya menarik di buku ini. Mengisahkan kegalauan sang tokoh akan hidupnya yang penuh dengan warna-warni ujian. Kegalauan yang diiringi rasa marah dan getir terlihat jelas dari isi cerita. Bahkan si tokoh pun nyaris termakan bisikan setan untuk bunuh diri. Beruntung sajadah merah yang dulu ia sering pakai untuk mengadu kepada Allah mengingatkannya. Ia pun segera menyadari kekeliruannya dan meminta ampun kepada Allah.
Sebenarnya banyak kisah dalam buku ini yang ingin saya ulas, namun rasanya biarlah membuat pembaca penasaran dan ingin membaca bukunya. Seperti kisah Burung Pun Lelah Terbang, berkisah tentang seorang lelaki yang berjuang menafkahi keluarganya hingga harus berpisah rentang jarak dan waktu. Berkat doa sang ibu dan kesabarannya, ia pun akhirnya bisa kembali berkumpul dengan keluarga.
Satu hal lain yang menarik dalam buku ini, yaitu penulis lebih banyak mengambil setting daerah Kalimantan Timur. Sehingga saya bisa menemukan daerah-daerah yang cukup dikenal di Kaltim, seperti kawasan Citra Niaga Samarinda ataupun Tanah Grogot dan Sendawar. Buku ini memberikan warna pada penulisan cerpen di Indonesia. Khususnya di Kaltim, buku ini mengantarkan kita untuk mengenal salah satu penulis produktif Kaltim. Semoga saya akan berkesempatan membaca buku-buku karya Imam selanjutnya. Amin..

Ketika Menulis Menjadi Terapi Kesembuhan , MyTelkomsel Membantuku

5:44 PM 0 Comments A+ a-

Mendapat gelar baru sebagai Survivor Kanker tidak pernah menjadi impian saya, dan saya yakin bukan impian semua orang. Terlebih saya harus melewati serangkaian pengobatan dan terapi yang menyita waktu dan tenaga. Bayangkan saja, sejak di vonis kanker, saya harus melewati dua kali operasi pengangkatan benjolan tyroid di leher, Terapi radiasi nuklir yang mengharuskan saya di isolasi selama 4 hari 3 malam. Bahkan rutin setiap bulan suntik infus penguat tulang. Ya, itu belum termasuk dengan kondisi fisik yang tidak fit, serta rasa sakit di bagian pinggang dan kaki, akibat dari metase kanker di tulang belakang. Praktis, hampir kegiatan saya yang dulu sangat aktif sekarang malah lebih banyak dilakukan di dalam rumah. Saya pun harus menjaga diri untuk tidak mudah capek dan kelelahan.

Tentu saja semua harus saya jalani dengan terus memupuk kekuatan semangat untuk sembuh. Saya pun berusaha menjaga bagaimana pikiran dan perasaan saya agar terus bahagia dan positif serta menghindari stress ataupun rasa marah. Bagaimana pun juga, sangat penting bagi seorang pasien kanker untuk terus menjaga pikiran dan perasaan hatinya. Hal ini pun sangat menunjang sebagai motivasi agar bisa terus berjuang untuk sembuh. Saya ingin mengisi hidup saya lebih bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, dari pada terus menyesali hidup karena penyakit kanker. Selain lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara meningkatkan ibadah, berbagi dengan orang lain, saya pun melakukan terapi jiwa melalui menulis.
Sebenarnya dunia menulis sudah saya kenal sejak lama, dan lebih intens terjun ke dunia menulis setelah menikah. Saya meluangkan waktu untuk menulis berbagai macam jenis tulisan seperti opini, cerpen, dan kisah inspiratif di sela-sela kesibukan saya sebagai ibu rumah tangga dan usaha. Tulisan itu pun di muat diberbagai media cetak maupun di bukukan. Begitu pula dengan aktifitas saya dalam dunia blog. Jujur, walaupun saya sudah mulai ngeblog dari tahun 2011, namun saya masih kurang aktif menulis di blog saya. Namun, sejak bergabung dengan berbagai komunitas penulisan , antara lain Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) , saya jadi semakin mengerti bagaimana manfaat blog itu sendiri. Blog tidak hanya sebagai tempat seseorang mencurahkan pemikiran dan perasaannya, tapi blog bisa dijadikan tempat untuk share pengetahuan dan pengalaman serta berbagai manfaat lain.
Saya pun memanfaatkan blog untuk berbagi kisah saya dalam kegiatan menulis serta pengalaman saya menghadapi kanker. Menulis di blog ternyata memang membawa banyak manfaat kepada saya. Selain menjadi terapi jiwa untuk berusaha sembuh dari kanker, saya pun menjadikan blog sebagai sarana edukasi dan sharing tentang kanker untuk pembaca. Saya pun banyak berkenalan teman-teman baru yang membaca tulisan saya dan saling menguatkan untuk menghadapi kanker. Bahkan dari tulisan-tulisan di media dan blog tersebut, akhirnya saya bisa turut berbagi pengalaman tentang kanker yang dibutuhkan oleh pembaca.

Saya sungguh bersyukur sangat terbantu dengan support operator Telkomsel. Telkomsel bisa saya andalkan dalam fasilitas internet yaitu menggunakan Telkomsel Flash. Saya tinggal mengaktifkannya melalui *363# dan kemudian mengikuti instruksi yang tertera dilayar. Untuk kapasitas serta masa berlakunya pun bisa saya pilih sesuai dengan kebutuhan saya. Saya tidak perlu kuatir jaringannya akan terputus tiba-tiba, mengingat jaringan Telkomsel merupakan yang terbaik di Indonesia. Saya pun semakin mudah mengaskses berbagai informasi pengetahuan khususnya tentang kanker di internet. 
Keterangan : Bersama seorang sahabat, mbak Fauziah di ruang kemotrapi RS AWS Samarinda.
Bahkan saat saya harus menjalani perawatan di kamar isolasi radiasi nuklir selama 4 hari 3 malam atau pengobatan rutin bulanan di ruang kemotrapi rumah sakit, saya tidak perlu kuatir merasa jenuh ataupun gelisah. Karena Telkomsel selalu menemani saya untuk mengisi waktu sessi pengobatan tersebuti. Saya bisa leluasa menggunakan internet atau menelpon keluarga dan teman untuk menghilangkan semua rasa gundah gulana hehehe.... Bersama Telkomsel saya tidak perlu kuatir kehilangan dukungan dan support keluarga serta teman-teman. Saya pun bisa saling berkoordinasi dengan staff kantor saya melalui internet. Semua itu di jamin karena jaringan dan fasilitas Telkomsel yang sangat menbantu kebutuhan serta keperluan saya.
Keterangan : Saya berfoto bersama staf RS MRCCC Siloam sebelum menjalani proses isolasi radiasi nuklir

Apalagi saat ini Telkomsel semakin meningkatkan pelayanan untuk memberikan yang terbaik untuk pelanggannya. Salah satu yang terbaru yaitu dengan produk MyTelkomsel.  MyTelkomsel merupakan aplikasi dari Telkomsel yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses layanan bagi para pelanggan yang menggunakan tablet ataupun smartphone. Tentu saja hal ini sangat membantu saya untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Karena kondisi fisik saya saat ini yang tidak bisa beraktifitas secara aktif seperti dulu karena dalam kondisi penyembuhan, sehingga kehadiran Produk MyTelkomsel  sangat saya butuhkan. 
MyTelkomsel
 MyTelkomsel memberikan banyak kemudahan. Misalnya berbagi pulsa, mengirimkan paket data, cek tagihan kartu Halo, sampai mengisi paket internet di tablet yang tak punya fitur telpon.  Bahkan kita bisa pula transfer pulsa, flash gift, mutli SIM Kontrol, pembelian Paket Flash Internet, Telpon, dan berbagai fitur yang bertujuan memudahkan pelanggannya, termasuk saya yang memang sangat membutuhkan. Semua bisa terakses dari MyTelkomsel . Dengan aplikasi ini, kita dapat mengecek sisa pulsa, masa akif, sampai paket internet, seperti di bawah ini :
Keterangan:  MyTelkomsel dapat mengecek Pulsa dan Paket Internet
Secara  Lebih Mudah
Dengan MyTelkomsel saya pun dapat memilih dengan mudah paket-paket yang ditawarkan.  Tentu saja hal ini akan lebih memudahkan bagi saya.
Keterangan : Berbagai Paket  yang Diberikan MyTelkomsel
Nah, ini salah satu manfaat dari MyTelkomsel yang saya gunakan, yaitu  menu Feature.  Saya bisa dengan mudah isi ulang pulsa, mentransfer pulsa  untuk suami atau anak saya, pada saat mereka benar-benar membutuhkan pulsa.   Disamping itu banyak lagi kemudahan yang bisa di peroleh dari Feature ini. 
Keterangan : Ingin isi pulsa, transfer pulsa & Kuota, dll, bisa cek disini :)
Saat ingin mengunjungi kantor GraPari terdekat, namun masih bingung di mana alamat serta alamatnya.  Jangan kuatir, dalam fitur ini pun tersedia Location Map Lokasi GraPari yang kita inginkan :)
Keterangan : Memudahkan mencari Lokasi GraPari terdekat 
Sebenarnya banyak lagi keuntungan dari aplikasi ini. Tentunya penjelasan  diatas pasti membuat kita ingin mengetahui lebih jauh mengenai  MyTelkomsel kan? Jangan kuatir, silahkan menonton video berikut ini.  Atau bisa pula klik ke MyTelkomsel . 
keterangan : Turorial MyTelkomsel
Cara mengaktifkan aplikasi MyTelkomsel pun mudah sekali, dengan cara menginstal gratis melalui AppStore, PlayStore, atau AppWorld. Tidak perlu kuatir dengan jenis handphone yang digunakan, karena pemakai BlackBerry, iOS, Android bisa mempergunakan aplikasi MyTelkomsel.

Tentu saja dengan segala aplikasi yang di sediakan ini akan sangat bermanfaat bagi para pelanggan.  Khususnya bagi saya, seorang survivor kanker yang menjadikan Menulis sebagai terapi kesembuhan serta ingin selalu berbagi cerita dan semangat kepada orang lain.  MyTelkomsel memang sangat mengerti tentang kebutuhan saya :)   Silahkan di coba sendiri ya, dan Anda bisa merasakan kemudahan dengan kehadiran MyTelkomsel seperti yang saya rasakan :)


Apakah Mama Akan Meninggal?

7:22 PM 0 Comments A+ a-



Tentang Fenomena Sinetron dan Film Indonesia



"Apakah mama akan meninggal?" Tanya anak saya suatu hari.
"Maksudnya seperti apa?"Tanya saya bingung. Terus terang saya cukup kaget mendengar pertanyaannya.
"Seperti di film itu, Ma. Dia kena kanker, dan akhirnya meninggal,"jawab anak saya pelan.
Hohohoho..rasanya pertanyaan itu menghujam tepat di jantung saya. Rupanya fenomena film dan sinetron Indonesia sekarang yang kerap menampilkan tokoh sakit kanker dan buntut-buntutnya meninggal, menjadi perhatian anak saya. Ia pun lalu menyamakan penyakit kankerku dan kanker si tokoh tersebut.
Well, memang rasanya sangat dramatisir sekali, ketika suatu kisah seorang pasangan muda yang mana salah satunya sakit kanker. Kisah-kisah mengharukan terurai panjang diantara mereka. Bagaimana perjuangannya menghadapi kanker di dampingi sang kekasih tercinta. Bagaimana kekuatan cinta yang akhirnya membuat ia rela menerima kondisi pasangannya dengan iklas dan dibumbui romantika cinta yang manis dan tulus. Atau ada pula yang mengisahkan sepasang anak muda, dimana sang cowok memutuskan sepihak si cewek hanya karena tidak ingin si cewek sedih mengetahui ia sakit kanker. Walaupun akhirnya si cewek pun tahu si cowok terkasih terkena kanker saat detik-detik terakhir ia akan meninggal.
Ah.. Sinetron dan film memang selalu berbumbu romantika. Padahal terkadang tidak seperti kenyataannya. Banyak pasien kanker yang akhirnya bisa kuat dan survive sampai sekarang. Banyak pasien kanker yang akhirnya bisa menerima dan iklas menjalani vonis kankernya.
Kanker seolah-olah menjadi sebuah penyakit yang mematikan dan menakutkan bila di cermati dalam sebuah film dan sinetron. Tentu saja hal ini jadi semacam bias tersendiri, khususnya bagi masyarakat. Sehingga ketika masyarakat mendengar kata kanker, menjadi sebuah nightmare . Terlebih apabila mereka tervonis kanker. Bayangan-bayangan tentang kanker menjadi semacam keraguan tersendiri buat sembuh. 
Mengapa para sineas sinetron atau film tidak membuat kisah perjuangan pasien kanker yang bisa survive dan menginspirasi masyarakat. Oke lah, memang ada 1 atau 2 sinetron atau film yang seperti itu. Kalaupun akhirnya si tokoh meninggal, ia bisa meninggalkan berbagai cerita indah dan kebaikan semasa hidup. Tapi itu masih berbanding sedikit dengan sinetron atau film yang berakhir dengan kisah pilu dan sedih mengenai kanker.
Mengapa tidak menjadikan sinetron atau film sebagai edukasi bagi masyarakat mengenai pemahaman tentang kanker. Tentang bagaimana mereka berusaha survive hidup dan tetap berbuat manfaat bagi orang lain. Bukan sosok yang sakit-sakitkan dan cenderung menyulitkan heheheh.. Ups.. Ini sebenarnya hanya sekelumit kisah yang ingin saya ungkapkan melihat fenomena sinetron dan film sekarang.
"Ma..., mama nggak akan mati kan?"Tanya anak saya lagi.
"Hidup dan mati mama sudah di atur Allah. Kalau pun memang mama nanti meninggal, itu karena memang takdir dari Allah,"ujar saya berusaha menahan air mata.
Ah.. Saya tahu.. Anak-anak saya sangat kuat menghadapi kenyataan bahwa mamanya terkena kanker. Mereka tumbuh jadi anak-anak yang mandiri dan tidak cengeng. Mereka tidak protes bila saat-saat tertentu saya memang tidak cukup kuat menemani mereka bermain ataupun jalan-jalan.
Mereka tahu saya menyayangi dan mencintai mereka dengan cara yang mungkin berbeda dengan ibu lakukan terhadap anak-anaknya. Dengan keterbatasan secara fisik yang kadang tidak stabil, saya berusaha menemani mereka dan tentu saja mendoakan mereka. Bahkan ketika ditanya oleh siapa pun tentang sakit mamanya, mereka akan menjawab mama kena kanker. Mereka pun dengan lantang akan bilang mama sudah sembuh.
Allah sangat baik pada saya. Saat saya tervonis kanker, namun saya tetap berusaha kuat dengan memberikan anugrah anak-anak yang sehat, cerdas, mandiri dan perhatian. Semoga Allah senantiasa melindungi kami sekeluarga... Amin..

26122013

Kamu Harus Kuat ya Dik !

3:22 AM 0 Comments A+ a-



Tentang seorang Teman
Selama dua hari ini saya agak gelisah setelah mendapat kabar dari seorang sahabat. Sahabat saya mengabarkan kalau adiknya saat ini dalam kondisi yang tidak baik. Sakit kanker yang di derita sang adik sejak belakangan ini rupanya telah bergerak dengan cepat dalam tubuhnya.
Saya mengenal sang adik lewat pertemanan kami di dunia maya. Sahabat saya itu pula yang mengenalkannya kepada saya. Adik perempuannya yang manis tersebut menyambut pertemanan kami dengan baik. Mungkin karena salah satu persamaan, kami sama-sama survivor kanker yang terus berjuang untuk mencapai kesembuhan. Memang jenis kanker kami berbeda, dan tahapan pengobatannya berbeda, namun tetap saja kesamaan kanker, sempat membuat kami menjadi saling curhat dan saling menguatkan. Saya menderita kanker tyroid, dan dia menderita kanker getah bening, namun sama-sama stadium lanjut.


Saat saya terbaring lemah di tempat tidur karena sel-sel kanker mulai usil menyerang bagian tubuh saya, ternyata saat itulah ia pun mengalami hal yang sama di tempat lain. Ya, masalah kanker yang bermetase ditulang belakang pun terjadi padanya. Saya bisa merasakan betapa sakitnya saat cancer pain itu datang, karena saya pun mengalaminya.
Semua pengobatan telah sang adik lakukan, begitu pula dukungan orang tua, keluarga dan teman-teman yang selalu memompakan semangat padanya. Ia tidak pernah menyerah, bahkan ia selalu berusaha mengikuti berbagai pengobatan dan perawatan kanker yang menguras waktu, biaya dan air mata itu.
Saat saya menuliskan ini, kondisi adik manis sedang tidak stabil. Tidak terasa air mata saya pun meleleh di pipi. Ah.. Saya berharap bisa berada disampingnya dan menguatkannya. Tapi apalah daya, jarak begitu jauh memisahkan kami. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan segera mengangkat penyakitnya sehingga ia bisa sembuh dan bertemu dengan saya.  
Seperti janji dulu yang sempat terucap padanya, "Dik, kita sama-sama berjuang untuk sembuh ya, demi orang-orang yang kita cintai," kata saya kala itu via WA.
"iya kak, aku harus kuat demi mama yang sudah menemaniku selama ini,"jawabnya saat itu.
Ayoo dik,, kamu harus kuat ya.. aku selalu mendoakanmu .. :'(


Pengalaman dari Madura : Dari Bebek Bakar Madu Hingga Bertemu Sahabat Lama

6:56 AM 0 Comments A+ a-

Bersama Ferdy, adik saya yang selalu bersama-sama bila travelling hehehe :)


Beberapa waktu lalu, tepatnya bulan November 2013, saya berkesempatan bersilaturahmi ke tanah kelahiran bapak saya di Burneh, Madura. Saya bersama Bapak dan Ferdy, adik saya, memang mengagendakan waktu berkunjung ke Madura setelah serangkaian rute dan kegiatan yang kami lakukan di Surabaya dan Malang.
Kedatangan saya ke Madura kali ini memang yang kesekian kalinya. Tetapi perubahan yang saya amati di Madura, seiring dengan dibangunnya jembatan Suramadu. Saya ingat dulu jaman saya masih kecil hingga remaja. Apabila ingin berkunjung ke Burneh, daerah tempat tinggal Bapak, kami harus menaiki kapal ferri dari Surabaya menuju pelabuhan kamal Madura. Perjalanan diatas kapal memang menimbulkan pengalaman tersendiri bagi saya yang hingga saat ini tidak bisa saya lupa.
Sampai di pelabuhan Madura, yaitu di kota Bangkalan, kami harus menaiki angkot dengan tujuan Burneh. Jangan di bayangkan angkot saat itu akan nyaman seperti saat sekarang. Kami harus duduk berdempet-dempetan dengan para penumpang lainnya. Mungkin karena jarangnya kendaraan yang ada, sehingga angkot menjadi salah satu alternatif kendaraan yang bisa di naiki menuju Burneh. Terkadang saya pun masih sempat menggunakan dokar bersama bibi dan sepupu saya. Jujur, pengalaman pertama mengenal dokar, saya dapatkan di Madura.
Namun sejak dibangun jembatan suramadu, tentu saja perubahan drastis pada daerah Burneh dan madura tentunya. Bila dulu, kami sangat kuatir bila keluar malam hari karena jalanan sangat gelap dan sepi. Apalagi posisi Burneh yang cukup jauh dari kota Bangkalan. Hal berbeda yang terjadi saat ini. Jalanan sepanjangan antara Suramadu, Burneh hingga Bangkalan sudah ramai. Bahkan untuk menyebrang jalan saja, saya perlu berhati-hati karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang.
Saat menyusuri jembatan suramadu, saya sempat bertanya kepada bapak tentang pendapatnya mengenai Madura saat ini. Bapak sendiri rupanya tidak pernah menyangka Madura akan mengalami perubahan dan kemajuan yang luar biasa. Bahkan bapak sempat berkelekar, "Kalau dulu tahu Madura akan seperti ini, Bapak Mungkin tidak akan merantau ke Kalimantan," ujar bapak sembari tertawa. Hehehe.. Ya, saya bersyukur akhirnya bapak merantau ke Kalimantan dan menikah dengan ibu, hingga lahirlah saya di muka bumi ini hehehe..

Menu Bebejk Bakar Madu yang Mengugah Selera


Bebek Bakar Madu
Bila ke Madura, jangan pernah lewatkan menikmati kulinernya yang terkenal, yaitu Bebek Bakar Rasa maknyos Bebek Bakar yang luar biasa mengugah selera selalu teringat di benak saya.
Saat berkunjung kembali ke Madura, kami pun menyempatkan diri menikmati kuliner bebek bakar ini. Kalau dulu, saya hanya sempat menikmati bebek bakar saja, maka kali ini menunya di tambah dengan madu, alias bebek bakar madu.
Sebenarnya saya memang agak ketat menjaga pola makan agar si sel-sel kanker tidak nyaman dan tidak betah dalam tubuh saya Namun, dalam perjalanan selama hampir dua minggu berkeliling Surabaya, Malang hingga Madura, sepertinya saya banyak melanggar pantangan makan hahahah..
Bayangkan, berangkat ke Jawa saja, saya perlu perjuangan luar biasa dengan berbekal obat nyeri, dan petuah bijak dari dokter yang wanti-wanti agar saya tetap jaga kondisi tubuh. Tentu saja ketika berhadapan dengan kuliner yang jarang-jarang saya temuin di Kaltim, tidak akan di lewatkan begitu saja heheheh..
Bicara mengenai bebek bakar madu yang rasanya tidak terkirakan. Harganya pun tidak terlalu mahal-mahal amat kok, sesuailah dengan citarasa yang di berikan hehehe... Saya sempat bilang sama bapak saya, bila suatu saat saya diberi kesehatan, kekuatan dan umur panjang sama Allah bisa ke Madura kembali, tentu saja tidak akan melewatkan menu bebek bakar madu


Bersama Arie, sahabat saat sekolah dulu

Bertemu sahabat lama
Kebiasaan saya sejak dulu hingga sekarang, apabila berpergian keluar kota atau daerah, saya selalu berusaha bersilaturahmi dengan keluarga atau teman-teman yang ada di sana. Dan di Madura ini, akhirnya saya bisa bertemu dengan Arie Krisnamurti, sahabat saya sejak SD
Pertemuan kami terakhir ketika duduk di bangku SMA. Berarti sudah belasan tahun kami tidak bertemu. Sebelum bertemu, kami sempat saling bertelpon. Saya sudah wanti-wanti padanya, agar nanti tidak usah sedih melihat kondisi saya. Soalnya sering sekali teman-teman yang ketemu saya kembali, langsung sedih dan menangis memeluk saya. Berita saya sakit rupanya telah mereka dengar pula. Kalau sudah begitu, biasanya saya ikut-ikutan lebay dan menangis
Dan pertemuan kami setelah belasan tahun berpisah akhirnya terjadi. Seperti sepasang sahabat yang meluapkan rindu terpendam, kami pun saling berpelukan dan bercerita satu sama lain. Aihhh.. Akhirnya kami pun menangis bombay berdua. Bertahun-tahun tidak bertemu ternyata tidak dapat menghilangkan banyak memori antara kami berdua. Kisah-kisah lucu, sedih dan bahagia jaman SD sampai SMA terulang dengan penuh makna. Sayang pertemuan itu hanya sebentar,tetapi sangat berarti bagi saya. Semoga kelak masih ada waktu dan umur bisa bertemu kembali amin..

Mama Mencintaiku dengan Caranya Sendiri

10:03 PM 0 Comments A+ a-




terkadang seorang anak tidak menyadari cinta kasih seorang ibu
padahal betapa sang ibu sangat mencintai sang anak dengan CARA-nya sendiri

setiap ibu memiliki cara sendiri dalam mencintai anak-anaknya.  Ada ibu yang terbuka menunjukkan cintanya kepada anak-anaknya, dan ada pula ibu yang tidak terbuka melakukannya. Mama saya adalah tipe ibu yang kedua tersebut.  Mama memiliki caranya sendirinya menunjukkan cinta dan kasih sayangnya kepadaku dan saudara lainnya.

memang mama bukan mama yang kerap mencium, memeluk dan membelaiku .  Mama lebih suka menunjukkan cintanya dengan memasakan menu makanan yang enak dan bergizi kepadaku.  Mama lebih suka membawaku ketempat-tempat yang sering ia datangi, seperti berkumpul dengan teman-teman dan keluarga, ke tempat senam dan kursus membuat kue.  Mama menunjukkannya dengan cara ia tidak ingin jauh dariku.  Sebuah cara yang unik, namun sangat mendalam bagiku.. :)

Mama menemani hari-hariku tidak hanya berisi kebahagiaan tetapi saat aku harus menghadapi kesedihan.  Mama hadir di hari-hari bersejarahku, saat aku bagi rapot, saat hari kelulusan dan wisudaku, bahkan di saat aku menerima berbagai macam penghargaan.  Mama pun hadir  dan menemani saat aku harus melewati ujian hidup dan mati saat melahirkan anak-anakku.

Saat ujian terberat dalam hidupku kembali datang yaitu saat aku di vonis kanker, mama pula yang menguatkanku.  Membisikkan kata-kata yang membangkitkan semangat hidupku yang nyaris runtuh seiring vonis tersebut.  Mama pun mendoakanku setiap saat dalam doa dan sholatnya agar aku bisa terus berjuang melawan kanker dan tentu saja agar aku bisa sembuh.

Mama pula yang menemanin anak-anakku, saat aku hanya bisa berbaring lemah tidak berdaya saat kanker tersebut nyaris menguasai tubuhku.  Mama pula yang dengan penuh cinta membuatkan aku masakan penuh gizi, agar tubuhku yang telah kurus ini bisa gemuk dan sehat lagi.  Mama mengingatkanku untuk terus berdoa dan mengingat Allah, saat aku mulai down dan patah semangat.  

Mama segalanya untukku.  Walaupun aku sempat butuh waktu dan proses yang cukup panjang untuk mengerti bagaimana  cara mama mencintaiku...  Semoga Allah senantiasa menjaga dan memberikan kesehatan serta kekuatan untuk mama.  I love you, mama...




Note : Tulisan ini berpartisipasi dalam ngeblog serentak dengan anggota KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger) dalam menyambut hari Ibu.

Metastase Kanker pada Tulang : Waspadai Sakit Pinggang yang Terus Menerus

7:03 PM 35 Comments A+ a-



Kali ini saya akan menulis hal yang lebih serius dari biasanya, tentu saja terkait asalah kanker. Saat di diagnosa penyakit kanker tyroid beberapa waktu lalu, posisi kanker saya sudah berada di stadium lanjut. Tentu saja ini seperti bom atom yang menghujam kehidupan saya ( bahasanya agak saya dramatisir dikit ya . )
Kanker saya sudah bermetastase atau menyebar ke tulang belakang, yang menyebabkan ada pengeroposan di bagian tulang belakang. Sebenarnya gejala metastase itu sudah sering saya rasakan sejak lama, yaitu rasa nyeri teramat sangat di daerah pinggang. Namun berhubung saya saat itu benar-benar SANGAT TIDAK TAHU ada kanker dalam tubuh saya yang sedang beraksi, hingga saya hanya berfikir sakit pinggang tersebut sebagai syaraf kejepit atau kurang minum air.
Padahal kalau dulu saya lebih mengerti tentang hal ini, tentu saja sakit pinggang tersebut tidak akan bertambah parah Tapi sudahlah, semua toh telah terjadi. Akhirnya saya pun harus belajar menerima kondisi tersebut dan tentu saja berusaha untuk mengobatinya, dengan harapan sakit pinggang tersebut bisa jauh lebih berkurang ataupun syukur-syukur bisa hilang.
Untuk mengetahui ada masalah pada tulang belakang, sebenarnya bisa dipertegas dengan pemeriksaan medis. Antara lain dengan pemeriksaan CT Scan pada tulang belakang ataupun langsung mengunakan Bone scan yang bisa melihat sejauh mana penyebaran kanker pada tulang dalam tubuh.
Berhubung di tempat tinggal saya, Kaltim, hanya tersedia CT Scan, salah satunya tempat saya berobat yaitu RS Umum AWS Syahranie, maka dokter tulang waktu itu merujuk saya langsung untuk CT Scan ke bagian radiologi. Saya berharap, di masa yang akan datang pemprov Kaltim dapat menyediakan peralatan yang lebih canggih khususnya untuk pasien kanker. Amin.. . Dari hasil CT Scan tersebut sudah dapat terlihat bagaimana kondisi tulang belakang saya yang tidak cantik lagi
Sebenarnya ada beberapa jenis kanker yang biasanya bermetastase ke tulang bila berada di stadium lanjut. Yaitu kanker tiroid (seperti yang saya derita), kanker payudara, kanker paru, kanker hati, kanker usus, kanker prostate, dan beberapa kanker lainnya. Biasanya yang sering terjadi pada metastase tulang yaitu pada tulang belakang, tulang pinggang, paha, tulang rusuk, tulang tengkorak, tulang pelvis. Pada kasus saya, terjadi pada tulang belakang.
Metastase pada tulang yang disebabkan oleh kanker tiroid yang saya derita, tidak sama dengan kanker yang timbulnya dari tulang itu sendiri. Hal ini disebabkan sel kanker yang terlepas dari kanker utama (tiroid) dan masuk ke dalam aliran darah. Sel kanker ini lalu tinggal ditulang dan mulai membelah diri.
Gejala Metastase pada tulang
Sebenarnya metastase pada tulang kerap di tunjukkan dengan gejala-gejala tertentu. Namun kadang, karena ketidaktahuan kita, sering kita mengganggap gejala tersebut sebagai gejala syaraf kejepit seperti yang dulu saya lakukan . Saat itu saya langsung berlangganan dengan ahli urut syaraf kejepit. Alih-alih pengen sembuh, ternyata rasa sakit bertambah jadi dan kian menyiksa.
Sebenarnya gejalanya bukan hanya rasa nyeri yang luar biasa. Pada kasus-kasus tertentu, nyeri tulang tersebut semakit sakit hingga pasien akan sulit berjalan (seperti yang saya rasakan). Ada pula yang merasa lemas atau mati rasa pada bagian yang syarafnya terkena kanker. Disamping itu bisa menimbulkan masalah pada buang air kecil .
Apabila memang terjadi tekanan akibat metastase pada syaraf tulang belakang, biasanya menimbulkan mati rasa, sakit dan kaki yang melemah serta berberapa daerah, mual, haus, Konstipasi, Kelelahan, Merasa bingung, tidak tenang. Sedangkan apabila ada kelebihan kalsium yang dikeluarkan dari tulang yang terkena metastase, maka mungkin mengakibatkan kurang nafsu makan, mual, lelah.
Pengobatan pada metastase tulang
Apabila pasien kanker sudah merasakan gejala-gejala seperti diatas, ada baiknya sesegera mungkin berkonsultasi kepada dokter. Karena bila di biarkan, maka kondisi pasien akan semakin parah dan tentu saja sangat menyiksa.
Biasanya pasien yang mengalami metastase tulang akan diterapi obat jenis khusus yang merupakan golongan bisphosphonate, antara lain Bondronate. Saya sendiri di berikan terapi obat Bondronate oleh dokter. Dosis pemberian obat ini dilakukan 1 bulan sekali atau hitungan 4 minggu sekali. Karena obat ini sangat keras, maka pemberiannya di berikan melalui saluran infus. Untuk jangka waktu pemberian bondronate ini pun bermacam-macam, tergantung dari sejauh mana metastase kanker pada tulang tersebut. Tetapi menurut dokter saya, biasanya minimal 8 kali. Saat ini saya sudah menggunakan bendronate sebanyak 3 kali.
Bendronate ini berguna untuk menahan agar tulang tidak mengalami kerusakan lebih parah akibat metastase kanker tersebut.Disamping itu mengurangi rasa sakit, menjaga tulang tetap kuat dan kalsium dalam darah berada dalam kondisi normal.

Harga Bondronate ini lumayan mahal, bahkan sangat mahal menurut saya hehehe. Satu kali bondronate seharga 3,8 juta, dan itu belum termasuk biaya infus, perawatan nginap di rumah sakit. Sebenarnya untuk pemakaian bondronate, pasien tidak akan mengalami efek yang berarti. Biasanya hanya demam, meriang, pusing dan terkadang pada saat awal-awal, tulang menjadi ngilu-ngilu walaupun hanya sebentar. Namun biasanya dokter meminta saya untuk mengambil nginap di rumah sakit semalam pada saat pemberian suntikan bondronate. Hal ini untuk mengantisipasi efek pemberian bondronate.
Syukur alhamdulillah, saat ini kondisi tubuh saya, khususnya di bagian tulang belakang sudah mengalami peningkatan. Walaupun terkadang masih terasa ngilu dan pegel, terutama bila capek, tetapi hal itu tidak terlalu mengganggu. Kalau pun sakitnya sudah mulai usil menganggu aktifitas, saya sudah menyiapkan obat Kettese dan Ultracet sebagai penahan nyeri dan pereda rasa sakit hasil resep dari dokter hehehe..
Oh ya sedikit cerita mengenai saat saya mengalami sakit yang luar biasa di tulang belakang. Sebenarnya ini memori yang tidak pahit dan ingin saya buang ke laut hehehe.. Tapi berhubung ini bagian dari pengalaman yang ingin saya bagikan agar pembaca bisa mengantisipasi gejala-gejala tersebut.
Sebenarnya sakit pinggang itu berlangsung sejak lama, tepatnya tahun 2011 setelah kelahiran anak saya yang bungsu. Namun karena waktu itu asumsi sakit syaraf kejepit, jadilah saya pasien tetap urut syaraf kejepit.
Sebenarnya bila sakit tersebut hanya sakit syaraf kejepit, insya allah bisa sembuh bila ditanganin ahli syaraf kejepit. Terbukti begitu banyak pasien yang sembuh karenannya. Namun karena kasus saya ini adalah metastase tulang belakang yang berasal dari tulang yang keropos dan mengakibatkan syaraf-syarafnya kejepit. Tentu akan beda masalahnya.

Saya tidak bisa cerita lagi bagaimana sakit yang ditimbulkan dengan kondisi tersebut. Bergerak saja, akan muncul seperti setrum di daerah paha dan kaki. Rasanya? Wah, sakit luar biasa. Bahkan untuk bangun tidur, ataupun ingin menggeletakkan tubuh untuk tidur, saya perlu waktu cukup lama untuk melakukannya. Begitu pula untuk duduk dan berdiri. Mengapa? Ya, karena sakit yang luar biasa . Ajaibnya lagi, pada posisi terbaring, bagian paha dan kaki saya bisa berdenyut dan menghasilkan sensasi luar biasa. Biasanya kalau sudah begitu, tidur pun akan sulit dan pikiran menjadi bingung serta gelisah. Obat penahan nyeri pun saat itu tidak membantu banyak.
Tapi bersyukurlah saya bisa melewati fase-fase itu. Semua Berkat dukungan bantuan orang tua, suami, anak, saudara , keluarga dan teman-teman. Walaupun saat ini terkadang rasa nyeri itu muncul, tetapi tidak separah beberapa waktu yang lalu. Setidaknya saya sudah bisa tidur cukup waktu dan melakukan berbagai aktifitas lainnya

Persahabatan Para Penulis Kaltim

4:35 AM 0 Comments A+ a-

Sebenarnya saya bukan orang yang suka di foto, tepatnya agak malu kalo disuruh bergaya di depan kamera hahaha..Namun belakangan ini, berhubung sangat intens berkumpul dengan para sobat penulis, yaitu Sari Azis, Inni Indarpuri, Amien Wangsitalaja dan Fitriani, jadilah hobi berfoto ria itu menjadi sebuah rutinitas yang wajib dilakukan bila kami bertemu.


kami berempat saat berdiskusi mengenai penulisan Kaltim
(Sari Azis berjilbab pink, Inni Indarpuri berjilbab putih dan Amien Wangsitalaja )

Dan beberapa waktu lalu kami sempat bersilaturahmi  ke rumah salah satu sastrawan senior Kaltim, Bapak Habol, di daerah Pampang Kaltim.  Pampang sendiri merupakan daerah wisata unggulan Kalimantan Timur yang sarat dengan budaya dayak.  Pada hari-hari tertentu di desa Pampang tersebut akan diadakan acara adat yang memang bisa di saksikan para wisatawan domestik maupun luar negeri.




berfoto di rumah sastrawan senior kaltim

Fitri, Sari, saya, Inni, dan kedua pasukan kecil :D


tentu saja dalam kesempatan kami berkumpul, selalu diramaikan dengan anak-anak kami. khususnya anaknya mbak Fitri dan Amien serta anak saya. hihihi.. Bisa jadi dengan sering berkumpulnya kami, akan menular jiwa dan semangat menulis ke anak-anak kami.



foto ini termasuk foto favorit kami :)

Sebenarnya persahabatan kami bermula dari seringnya kami bertemu dalam kegiatan penulisan dan sastra di Kaltim.  Keinginan kami yang sama untuk memajukan penulisan dan sastra Kaltim serta turun mengkampanyekan budaya menulis dan membaca di Kaltim, membuat kami sering bertemu dan saling berdiskusi.  Bahkan belakangan ini kami sudah mulai merancang berbagai rencana dan program terkait penulisan di Kaltim. Semoga apa yang kami rencanakan ini bisa terwujud dan membawa Kaltim semakin di kenal di dunia penulisan.. amin..