Resensi Buku Lelaki dalam Kisah Karya Imam Dairoby Mashur

12:21 AM 0 Comments A+ a-



Judul Buku : Lelaki dalam Kisah
Penulis : Imam Dairoby Mashur
Penerbit : Leutiko Prio Halaman : 67 hal Tahun : 2013
Innallaha Ma'ashobirin 'Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar'. Begitulah yang tertulis di halaman bagian pertama buku Lelaki dalam Kisah karya Imam Dairoby Manshur.
Terus terang saja, saya cukup tersanjung menerima paket buku Lelaki dalam Kisah dan meresensinya di blog saya. Saya pertama kali mengenal Imam saat acara launcing buku dimana beliau menjadi salah penulis buku tersebut. Saat itu saya sangat antusias membaca cerpennya di buku tersebut. Tulisannya mengalir begitu saja dan mudah di cerna. Hingga pada beberapa kali pertemuan penulisan, seminar sastra, saya pun kerap bertemu dengan beliau.
Buku Lelaki dalam kisah ini memang sesuai dengan judulnya, berisi beberapa kisah yang tentu saja tokohnya adalah si lelaki. Terdapat 10 bagian kisah dalam buku ini, dimana masing-masing bagian terdapat 1 cerpen dan 1 puisi. Tentu saja hal ini menarik bagi saya. Karena jarang sekali seorang penulis yang piawai menulis cerpen sekaligus puisi yang berhubungan kemudian di bukukan dalam satu buku.
Sedikit menguak tulisan Innallaha Ma'ashobirin 'Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar' dihalaman depan buku Imam. Akhirnya saya mengerti mengapa Imam menampilkan kalimat yang sangat sering di sebut oleh kaum muslimin tersebut.
Ya, karena memang sebagian besar cerita dalam kisah ini mengisahkan perjalanan hidup tokoh yang penuh warna warni kehidupan. Bahkan ada pula yang menghadapi ujian bertubi-tubi atau kisah sang tokoh bertemu dengan tokoh lain yang memiliki kisah hidup yang berliku. Salah satu hikmah yang sangat menonjol dalam tiap kisah, menyorot tentang kesabaran dan ketabahan seorang lelaki yang membawanya dalam sebuah makna hidup.

 Sebut saja kisah pertama dan kedua yaitu Lelaki Kotor. Penulis dengan piawai menggambarkan persahabatan tersembunyi antara seorang lelaki kotor dan seorang lelaki rapi. Kisah ini sangat menarik, karena penulis memberikan ending yang cukup mengejutkan dalam akhir cerita. Dimana saat semua orang menghakimi lelaki rapi sebagai seorang koruptor, hanya lelaki kotor saja yang tetap mengganggap lelaki rapi sebagai saudara.
Atau kisah Cermin Tak Berbingkai, mengisahkan Aku, tokoh utama bertemu dengan seorang bapak tua di kompleks Citra Niaga Samarinda. Pertemuan tidak sengaja itu membawa tokoh Aku mengenal lebih jauh bapak tua dan mengambil hikmah dari kisah hidupnya. Perjalanan masa muda si bapak tua yang bergelimang harta namun lupa keluarga dan mengingat Allah. Sehingga Allah memberikannya ujian yang sangat berat. Beruntunglah si bapak tua menjadi sadar dan taubat atas kekhilapannya. Ia pun menjalani sisa hidupnya dengan penuh kesabaran dan beribadah kepada Allah.

Sajadah Merah, salah satu cerpen yang menurut saya menarik di buku ini. Mengisahkan kegalauan sang tokoh akan hidupnya yang penuh dengan warna-warni ujian. Kegalauan yang diiringi rasa marah dan getir terlihat jelas dari isi cerita. Bahkan si tokoh pun nyaris termakan bisikan setan untuk bunuh diri. Beruntung sajadah merah yang dulu ia sering pakai untuk mengadu kepada Allah mengingatkannya. Ia pun segera menyadari kekeliruannya dan meminta ampun kepada Allah.
Sebenarnya banyak kisah dalam buku ini yang ingin saya ulas, namun rasanya biarlah membuat pembaca penasaran dan ingin membaca bukunya. Seperti kisah Burung Pun Lelah Terbang, berkisah tentang seorang lelaki yang berjuang menafkahi keluarganya hingga harus berpisah rentang jarak dan waktu. Berkat doa sang ibu dan kesabarannya, ia pun akhirnya bisa kembali berkumpul dengan keluarga.
Satu hal lain yang menarik dalam buku ini, yaitu penulis lebih banyak mengambil setting daerah Kalimantan Timur. Sehingga saya bisa menemukan daerah-daerah yang cukup dikenal di Kaltim, seperti kawasan Citra Niaga Samarinda ataupun Tanah Grogot dan Sendawar. Buku ini memberikan warna pada penulisan cerpen di Indonesia. Khususnya di Kaltim, buku ini mengantarkan kita untuk mengenal salah satu penulis produktif Kaltim. Semoga saya akan berkesempatan membaca buku-buku karya Imam selanjutnya. Amin..