Berbagi Tips menghemat Pengobatan Kanker

6:53 PM 0 Comments A+ a-





Biaya pengobatan kanker Mahal? Jawabannya, mahal banget ! Sebenarnya jawaban pertanyaan ini masih relatif lho. Mengapa saya bilang demikian. Ya, ini tergantung dari banyak faktor pula. Seandainya kanker bisa terdeteksi pada stadium awal, tentunya biaya pengobatan tidak terlalu semahal pada stadium lanjut.

Selain itu, tingkat kesembuhan pada pengobatan stadium awal, insya allah akan jauh lebih tinggi. Tingkat kesembuhan pada stadium lanjut pun bisa sembuh lho, walaupun butuh proses, waktu dan bisa jadi biaya tinggi. Ini saya rasakan sendiri, mengingat stadium kanker saya sudah stadium lanjut. Selain biaya pengobatan yg mahal, belum lagi efek sakit dan yang nyeri yg luar biasa.

ada banyak pertanyaan pada saya dari teman teman mengenai bagaimana cara menghemat biaya pengobatan kanker.  Sebenarnya ada banyakBerbagi Tips menghemat Pengobatan Kanker , tinggal bagaimana kita selaku pasien kanker menyiasatinya. Antara lain :


1. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang saya maksud seperti yang di sediakan pemerintah. contohnya Jamkesda, jamkesmas. Atau askes, jamsostek yang sekarang dinaungi lembaga BPJS. Memang tidak semua pengobatan kanker ditanggung, namun keberadaan fasilitas kesehatan ini amat membantu penghematan biaya pengobatan kanker.
tidak ada salahnya mencoba mencari informasi mengenai fasilitas kesehatan ini. Saya pribadi sangat terbantu dengan fasilitas jamkesda yang diberikan oleh pemerintah kota Bontang. (terima kasih ya...pemkot Bontang karena telah banyak membantu masyarakatnya)

BUKU PROFIL PEREMPUAN PENGARANG & PENULIS INDONESIA

5:33 PM 2 Comments A+ a-



Beberapa waktu lalu, saya sempat di kejutkan berita dari seorang sobat penulis, Sari  Azis.   Berita yang di sampaikan di pagi hari itu, sempat membuat saya terdiam sejenak.  Sari menjelaskan bahwa ia menerima kabar mengenai Buku Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia.    Dalam buku ini, terdapat banyak nama yang cukup saya kenal dengan karya-karya hebat mereka.  Sebut saja Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia,  Pipiet Senja, Fira Basuki, Lelya Hanna, NH Dhini, Maria A. Sarjono, dan sebagainya.


Yang menarik, dalam buku tersebut, memuat nama saya  Tri Wahyuni Rahmat (nama pena saya) dan Sari Azis.  Profil kami berdua termasuk di dalamnya bersama 800 an perempuan pengarang & penulis lainnya.  Tentu saja hal ini menjadi sebuah kehormatan yang tidak bernilai bagi kami berdua.   Ada pula beberapa nama pengarang dan penulis dari Kaltim yang masuk di dalam buku ini, yaitu Shantined, Atiek Sulistyowati, Atiek Sri Rahayu, Daian, Uni Sagena, Fitriani Um Salva, Muthi Masfuah, Linda Fitrianti. 

Buku yang di tulis oleh Kurniawan Junaedhie dan di terbitkan oleh Kosa Kata Kita Jakarta, memang cukup banyak di cari. Terutama karena buku ini memuat sekitar 800 an lebih profil perempuan pengarang dan penulis Indonesia.  Sejak jaman Saadah Alim, perempuan pengarang kelahiran 1897, hingga Sri Izzati, pengarang kelahiran 1995.

Dalam kata pengantar di buku ini, Kurniawan Junaed menjelaskan alasannya membuat buku Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia.  Selama ini masih sedikit sekali buku  literatur yang menjelaskan mengenai sepak terjang perempuan pengarang dan penulis di Indonesia.  Sebut saja buku-buku tersebut antara lain Leksikon Kesustraan Indonesia Modern Edisi Baru (Djambatan, 1981) di susun oleh Pemusuk Eneste, Leksikon Susastra Indonesia (Balai Pustaka, 2000) yang di susun Korrie LayunRampan.  Ada pula buku Angkatan 2000 Sastra Indonesia karya Korrie Layun Rampan (Grasindo, 2000),  Ensiklopedi Sastra Indonesia (Titian Ilmu, 2004).  Dimana buku-buku tersebut tidak banyak menampilkan perempuan pengarang dan penulis Indonesia.   Belakangan memang terbit buku Profil Perempuan Pengarang Peneliti Penerbit di Indonesia (Kelompok Cinta Baca, 2000) yang disusun oleh Korrie Layun Rampan, Titiek WS dan Matheus Elanda Rosi DS.  Tetapi dalam buku itu hanya memuat 119 nama perempuan pengarang, peneliti dan penerbit di Indonesia.  Buku tersebut pun tdak beredar secara luas. 

Padahal, seiring perjalanan waktu,  kiprah perempuan dalam dunia pengarang dan penulis di Indonesia semakin berkembang.  Mereka merupakan perempuan dan penulis generasi muda yang berasal dari sabang hingga merauke. Kurniawan pun mengambil beberapa kesimpulan menarik dari maraknya pertumbuhan perempuan pengarang dan penulis di Indonesia.   Mereka rata-rata memiliki pendidikan yang cukup tinggi.  Tentu saja hal ini menjadi harapan besar sebagai upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selain itu, ada catatan penting yang di ungkapkan Kurniawan, hampir semua perempuan yang diangkat profilnya, memulai menulis sejak di bangku SMP.   Begitu pula Kurniawan menyoroti masalah brand nama atau nama pena yang di pakai oleh sebagian perempuan pengarang dan penulis tersebut.  memang hal itu tidak terlalu penting, namun menjadi hal menarik untuk di catat.  Mengingat adanya kesadaran para perempuan tersebut untuk menggunakan nama pena. Kurniawan pun menjelasan apa saja yang menjadi kriteria yang ditentukan, sehingga nama-nama tersebut bisa dimuat di buku tersebut.  Salah satu kriterianya, para perempuan tersebut sudah pernah membukukan karyanya. Paling tidak, tulisannya masuk dalam sebuah buku antologi atau bunga rampai.  Serta beberapa kriteria lainnya lagi.


BUKU BIOGRAFI PENGARANG KALIMANTAN TIMUR

5:26 PM 0 Comments A+ a-



Beberapa hari yang lalu, saya sempat melihat-lihat kembali isi koleksi buku di perpustakaan pribadi. Ternyata, saya menemukan kembali buku Biografi Pengarang Kalimantan Timur. Buku ini merupakan terbitan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Dalam buku ini, terdapat 67 nama pengarang Kalimantan Timur yang di himpun oleh Tim Kantor Balai Bahasa. Tim Kantor Balai Bahasa yang merupakan penyusun buku ini yaitu Mira Nurhayati, Aminuddin Rifai, Desi Ariani, Misriani, Aquari Mustikawati, Derri Ris Riana. 

Pada bab pendahuluan buku Biografi Pengarang Kalimantan Timur, di sebutkan bahwa pengarang di Kaltim berasal dari latar belakang etnis yang berbeda. Tentu saja hal ini mewarnai kelahiran pengarang sastra di Kaltim yang turut mendukung perkembangan sastra lokal di nasional. Perkembangan dunia kepengarangan di Kaltim pun terlihat cukup dinamis, dan keberadaan pengarang tersebar di berbagai wilayah kabupaten dan kota.

Buku yang di himpun selama dua tahun (2006-2007) oleh tim Balai Bahasa Provinsi Kaltim dengan melalukan berbagai penelitian. Walaupun ada beberapa kendala di lapangan ,seperti meninggalnya beberapa pengarang senior ataupun sulit terlacaknya dokumentasi-dokumentasi hasil karya mereka. Namun, patut di acungi jempol kegigihan dan kerja keras tim Balai Bahasa Provinsi Kaltim yang telah berhasil merangkumkan buku Biografi Pengarang Kalimantan Timur. 

Hikmah dari Ruang Kemo

5:21 PM 0 Comments A+ a-



Selalu ada cerita yang mengesankan bila berada di ruangan kemo di rumah sakit ini. Bukan hanya karena saya kembali bertemu dengan teman teman sesama survivor kanker, dan kembali mendapatkan cash power semangat lagi. Lebih dari itu. Saya mendapatkan banyak hikmah berharga di dalamnya.  Salah satunya mengenai seorang nenek yang melewati 6 kali kemo setelah operasi pengangkatan rahimnya.

Pertemuan kami kali ini merupakan pertemuan yang kedua. Setelah bulan sebelumnya kami berobat yang sama pula di ruangan ini. Tidak ada rasa sedih yang terpancar dari wajah nenek itu. Beliau malah menjalani sessi kemterapi nya dengan tenang. Padahal tidak terhitung banyaknya cairan infus yang akan masuk dalam tubuhnya. Karena posisi ranjang kami yang bersebelahan, maka kami sering berbagi cerita. Nenek tersebut memiliki 4 orang anak, dimana 3 anak laki laki dan 1 orang perempuan. Terus terang, yang membuat saya salut, anak anak beliau bergantian menjaga nenek dengan suaminya. Terlihat jelas bagaimana sang anak memperhatikan dan menyayangi sang ibu. ya, diruangan ini saya kembali mendapat hikmah bagaimana terjalin begitu kuat kasih sayang antara seorang ibu .

Lain lagi cerita seorang ibu yang ranjangnya berada tepat di hadapan saya. Ternyata ibu tersebut berasal dari kota yang sama dengan saya, kota Bontang. Karena kesamaan tersebut, pembicaraan kami menjadi semakin seru sembari menjalani sessi kemo. Tentu saja pembicaraan utama seputar penyakit kanker dan kota Bontang. Apalagi saya memang hanya sendiri, tanpa ditemanin keluarga. Ibu tersebut ternyata seorang perempuan yang luar biasa. Beliau datang ke samarinda dari Bontang hanya sendirian, dengan menggunakan bis. setelah itu langsung mengurus sendiri berkas dirumah sakit untuk persiapan kemo. Selama 2 hari si ibu menjalankan sessi kemo nya. Selesai kemo, ia pun segera bergegas balik ke Bontang dengan menaiki bus terakhir.

Sedikit berbagi cerita, ternyata banyak lho saya temukan para perempuan tangguh yang dengan semangat menjalani fase pengobatan kankernya. Keluarga pun tetap mendukung dan pemberi semangat. Ada seorang teman yang tervonis kanker stadium lanjut, masih bisa tetapi memjalankan berbagai aktifitas sendiri. Ada yang masih aktif kemana mana sendiri. Atau ada pula yang lebih banyak beristirahat di rumah, namun tetap bisa beraktifitas positif seperti membaca atau menulis (ini saya banget....) hehhehe Ya, di ruangan kemo ini, saya menemukan hikmah kasih sayang dan ketangguhan para survivor kanker..

Hhhmmm... Sebenarnya ada satu kisah lagi yang pernah saya temukan di sessi kemo terdahulu. Saat itu, saya seruangan dengan anak kecil berusia 2 tahunan (seusia anak bungsu saya). Anak itu telah menjalani sessi kemo selama belasan kali. Subhanallah... Anak itu sungguh luar biasa. Diusia sekecil itu dia mampu menguatkan diri menerima entah berapa banyak botol infus. Tentu saja, sang ibu merupakan sumber kekuatan si anak. Ibu tersebut selalu mendampingi si anak menjalani sessi kemo yang cukup melelahkan. Terkadang, saat sang ibu harus keluar mencari makanan atau sholat, si anak dengan tenang tetap menunggu di atas ranjang. Ikatan batin begitu kuat, membuat anak mengerti arti perjuangan dan kasih sayang si ibu.

Banyak hikmah cerita dari ruangan kemo ini. Bukan hanya melulu tentang penyakit kanker, tapi jauh dari itu. Tentang cinta kasih, kesabaran, kekuatan dan semangat... Semoga kisah ini bisa menginspirasi....

#inspirasipagi