Bagaimana Pertama Kali Menghadapi Vonis Kanker ?

12:11 AM 18 Comments A+ a-



Bagaimana Pertama Kali Menghadapi Vonis Kanker ? Saat tervonis kanker, itu berarti kita harus dengan terpaksa siap menerima dan menghadapinya. Kanker memang bukan penyakit yang ringan, namun bukan berarti tidak bisa di taklukan dan sembuh dari kanker. Berikut ini beberapa langkah, Bagaimana Pertama Kali Menghadapi Vonis Kanker, yaitu :

1. Hadapi kenyataan dan Yakin bisa menjalaninya.

Tidak ada seorang pun di dunia ini , akan rela menerima vonis kanker pada awalnya.  Menyakinkan diri  bisa menjalani ujian penyakit kanker ini memang bukanlah hal yang mudah.  Tetapi semua harus terus di coba dan di lakukan.  

Pada awalnya, setiap orang yang menerima vonis kanker akan merasakan perasaan ragu-ragu, bingung, gelisah.  Seiring berjalannya waktu, ia akan mengumpulkan tenaga dan kekuatan untuk berusaha menjalani proses demi proses menghadapi penyakit kankernya.

2. Bicarakan dengan orang terdekat.

Saat menerima vonis tersebut dan merasa tidak sanggup menghadapinya sendiri, maka tidak ada salahnya meminta bantuan orang lain.   Dengan menceritakan apa yang kita alami dengan orang-orang terdekat dan terpercaya, selain meringankan beban pikiran, kita pun mendapat dukungan mereka.  

Dukungan dan support tersebut, tidak hanya memberikan kekuatan bagi kita untuk berjuang menaklukkan kanker.  Kita semakin sadar dan bersyukur, Allah tetap memberikan orang-orang tercinta untuk mendampingi saat-saat sulit melawan kanker.

Mengenal Rani Yulianty, Blogger yang Cinta Dunia Anak

5:15 AM 33 Comments A+ a-

Blogger Rani Yulianty
sumber : disini


Ada banyak hal yang bisa di dapatkan saat  menjalin pertemanan dengan sesama blogger.  Salah satunya bisa berkenalan dengan para blogger yang ternyata memiliki kelebihan dan keunikan.   Saya sendiri bisa mengetahui setelah bergabung dalam komunitas blogger yaitu Blogger Perempuan, dan membaca blog para anggota Blogger Perempuan. 



Salah satu blogger yang menarik perhatian saya yaitu mba Rani Yulianty.  Mba Rani adalah  seorang profesional writer, blogger, reviewer, dan  buzzer.  Awalnya saya pikir mba Rani murni seorang blogger yang sering menuliskan berbagai pengalaman dan pemikirannya dalam blog  www.raniyulianty.com  .


blog www,raniyulianty,com

Tetapi ternyata, mba Rani memiliki sisi lain yang baru saya ketahui.   Rupanya mba Rani sangat memiliki kecintaan dalam dunia anak.  Bahkan Ia dulu sempat menulis buku anak  dan sudah menerbitkan sekitar 100 an buku anak.  Wow, sungguh prestasi karya yang luar biasa.   Kecintaannya dalam dunia anak bisa juga terlihat dari blog tentang anaknya di www.ceritaanakbunda.com


Membicarakan blog mba Rani www.raniyulianty.com , saya seakan terbawa dengan berbagai pengalaman dan akifitas yang terkait dunia blogging yang di lakoni mba Rani.   Mba Rani termasuk blogger produktif , yang sering mendapatkan job mereview berbagai produk  untuk di tampilakan di blognya.  Review produk yang biasanya di tulis mba Rani, di ulas dengan bahasa yang ringan dan mudah di pahami. Sehingga saya selaku pembaca blognya, mendapatkan berbagai informasi dan pengetahuan seputar produk tersebut.

salah satu kegiatan mba Rani
sumber : disini

Selain itu, mba Rani juga kerap menuliskan berbagai tulisan reportase kegiatan yang ia ikuti.   Saya jadi ikut merasa mendapatkan ilmu baru dari reportase yang di tulis mba Rani.  Salah satu tulisan yang saya sempat baca mengenai Reportase ala Blogger (http://raniyulianty.com/blog/reportase-ala-blogger).  Tulisan ini merupakan ulasan dari kegiatan Kelas Blogger yang mba Rani ikuti.  Dari tulisan mba Rani ini, saya baru mengetahui bahwa menulis reportase ada aturannya.  Selain itu, di butuhkan banyak latihan agar tulisan reportase kita semakin bagus. 

Ketika Ibu Memilih Bekerja atau Tidak

1:12 PM 6 Comments A+ a-


sumber : koleksi pribadi Indari Mastuti

Judul : Full Time Mom VS Working Mom
Penulis : Indari Mastuti dan Dian Akbas
Penerbit : Penebar Plus
Halaman : 140
Tahun : 2016

Pembahasan mengenai Full Time Mom berbanding dengan Working Mom, tidak pernah habis-habisnya. Tidak mudah memilih menjadi seorang full time mom maupun working mom. Bahkan ada pula yang membandingkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing peran.  Full time mother sendiri berarti ibu rumah tangga, sedangkan working mom merupakan wanita karier.

Padahal sejatinya full time mom dan working mom sama-sama memiliki konswensi pilihan bagi seorang ibu.  Tema inilah yang coba diangkat oleh kedua penulis yaitu Indari Mastuti dan Dian Akbas.  Buku yang di terbitkan Penebar Plus ini terdiri dari 11 bab, dimana masing-masing bab mengulas dari sudut masing-masing peran, baik dari Full Time Mom maupun dari Working Mom.

Bab pertama mengenai Bijak pada Kondisi, menjelaskan bagaimana seorang wanita memulai kehidupan berumah tangga bersama suaminya.  Sebelum menikah, bisa jadi wanita tersebut adalah seorang wanita karier.  Ketika menjalani pernikahan, bukan hanya mengenai perubahan status, tetapi juga berbicara mengenai pilihan yang akan di ambil. 

Syuting Film Dokumenter Bersama Rekan-rekan Broadcast Polnes Samarinda

8:45 PM 23 Comments A+ a-

Berfoto bersama tim Brodcast Polnes
Ada sebuah kejadian yang cukup berkesan bagi saya di bulan Maret 2016. Tanpa saya pernah duga, ada permintaan rekan dari Boardcast Politeknik Negeri Samarinda (Polnes)  - MMXIV Production.  untuk membuat film dokumenter mengenai saya. Film dokumenter ini akan bercerita  mengenai kehidupan saya sebagai survivor kanker dan berbagai kegiatan lainnya.

Tentu saja hal ini menjadi kabar membahagiakan sekaligus mengejutkan bagi saya.  Apalagi rencananya film dokumenter ini nantinya akan di jadikan tugas akhir rekan-rekan Polnes di Kampusnya. Sungguh suatu kehormatan bagi saya bisa turut bergabung dan ambil bagian dalam project tersebut.

Pertemuan Perkenalan

Komunikasi via online yang terjalin sebelumnya antara saya dan Macit, salah satu tim Broadcast Polnes - MMXIV Production, akhirnya berlanjut dengan pertemuan langsung.  Hari Sabtu pagi, 13 Maret 2016, Macit bersama dua rekannya  datang bersilaturahmi ke rumah.

Pertemuan Perkenalan
Dalam pertemuan perkenalan secara langsung tersebut, Macit dan timnya menjelaskan maksud dan tujuan project film dokumenter tersebut.  Selain itu juga, mereka menjelaskan secara garis besar apa saja yang akan di rencanakan untuk  keperluan film  dokumenter tersebut.

Saya sendiri berkesempatan untuk menjelaskan mengenai pengalaman saya sebagai survivor kanker serta berbagai aktifitas kegiatan yang saya lakukan.  Saya berharap dengan penjelasan saya tersebut, mereka bisa mendapatkan gambaran untuk alur film yang akan di buat nanti.

Menikmati Gulung Jenebora, Oleh-oleh Khas Kota Balikpapan

7:57 PM 12 Comments A+ a-

Sumber : dok. Pribadi

Beberapa waktu lalu,  kakak saya bersama keluarganya ke Kota Balikpapan untuk menikmati liburan.  

Ketika pulang dari berlibur,  kakak membawa oleh-oleh dari Balikpapan berupa kue gulung. Ya, namanya Gulung Jenebora.

Tentu saja hal ini membuat saya senang sekaligus merasa supraise. Sungguh saya tidak menyangka kalau sekarang Kota Balikpapan memiliki oleh-oleh khas yang baru dan tentu saja enak.  Saya dan anak-anak  begitu menikmati kue gulung Jenebora ini.

Saya pun mencoba mencari tahu mengenai Gulung Jenebora sebagai oleh-oleh Kota Balikpapan ini.  Gulung Jenebora ini  telah hadir di Balikpapan sejak Desember 2012 lho. 

Gulung Jenebora ini ternyata ada tersedia berbagai jenis rasa bolu gulung lho.  Ada bolu gulung rasa Polkadot, Gulung Durian, Pandan Cheese, Gulungg Naga Hijau, Gulung Green Tea, sampai Rainbow Naga Gulung.
Sumber : dok. Pribadi

Lebih Akrab dengan Mba Echa, Blogger Unik dan Berprestasi

7:10 AM 22 Comments A+ a-


Sebagai orang yang baru menekuni dan belajar di dunia blogger, saya sering melihat-lihat blog milik para blogger.  Niatnya sih, selain ingin belajar dari gaya tulisan dan tampilan blog mereka, saya sendiri memang senang sekali membaca tulisan-tulisan mereka.

Salah satu blog yang menarik perhatian saya yaitu blog mba Suria Riza atau yang akrab di panggil Echa di www.echaimutenan.com .   Ketertarikan saya dengan blog ini, dimulai saat membaca tulisan mba Echa yang tanpa sengaja saya temukan saat search di google. 

Mba Echa menuliskan pengalaman pribadinya sebagai survivor dan juga menghadapi syaraf kejepit.  Saya langsung klik banget saat itu dengan blog mba Echa. Mungkin karena merasa mempunyai pengalaman yang sama kali ya. Saya juga mengalami masalah sama syaraf kejepit.

Yang unik lagi, gaya dan bahasa yang mba Echa sering tulis di blog benar-benar jujur dan apa adanya. Ini yang membuat blog mba Echa menjadi sangat unik dan berbeda bagi saya.  Saya sebagai pembaca merasa seakan-akan berhadapan dengan mba Echa langsung saat membaca blognya.

Saya seakan lebih mengenal lebih dalam dengan mba Echa setelah bertemu mba Qori. Mba Qori memiliki kepedulian tinggi dengan kehidupan kucing. Kebetulan saya dan mba Qori mengikuti satu even penganugrahan yang sama.  Mba Qori bercerita kalau mba Echa yang sangat gigih merekomendasikan mba Qori untuk mengikuti event tersebut. Termasuk bercerita kecintaan  mba Echa terhadap kucing.

Dalam blog www.echaimutenan.com  memiliki tampilan layout yang enak di pandang.  Paduan mayoritas hitam putih yang di pilih mba Echa, membuat pembaca tidak bosan untuk mengunjungi blog ini.
Mba Echa dan keluarga
Sumber : www.echaimutenan.com