Intropeksi Diri di Akhir Tahun 2016

10:07 PM 2 Comments A+ a-


Aku percaya, Allah selalu punya cara untuk menuntun umatNya agar selalu kembali kepada jalan yang di ridhoi. Dan aku percaya,  sakit kanker ini merupakan cara Allah menuntunku untuk ke jalanNya.

Memiliki kanker stadium 4 dalam tubuh, bukan saja bisa mengusik pikiran dan hati. Tetapi juga mengusik ketenangan dan kenyenyakan tidur. Bukan hanya karena mendapat predikat sebagai survivor kanker, tetapi juga harus bergulat dengan berbagai macam rasa. Terutama rasa tidak nyaman di tubuh, kram, sakit, nyeri, lemah, lemas, dan lain sebagainya.

Mungkin kalau bukan pertolongan dan kasih sayang Allah,  bisa jadi aku akan melewati hari-hari ini penuh dengan tangisan, amarah, emosi, dan rasa kecewa. Berada dalam posisi bed rest selama setahun lebih, ternyata memang bukan perkara yang mudah.  Begitu banyak luapan emosi dan perasaan yang kurasakan.

Tetapi lagi-lagi aku bersyukur dan terus bersyukur. Allah masih terus memberikan kekuatanku untuk bertahan dan semangat. Walaupun aku akui, kadang aku merasa perasaanku kadang up dan down. Tapi akan ada waktu, aku merasa harus bangkit dan menjalani hidup ini.

Pernah aku berfikir, bisakah aku merasakan bahagia dengan kondisi seperti ini?  Aku hanya berusaha untuk terus menjalani saja,  dan tidak ingin terlalu banyak berfikir yang aneh-aneh. Aku percaya, Allah yang maha kuasa membolak balikkan perasaan seorang hambaNya. 

Dan aku sebagai hamba Allah, hanya harus lebih menguatkan doa dan mendekatkan diri pada Allah. Meminta Allah agar bisa menjaga perasaan dan hatiku agar selalu terus bersyukur, ikhlas dan bahagia.

Aku juga berterima kasih kepada Allah yang telah memberikan keluarga, sahabat dan teman teman yang begitu baik dan terus mensupportku.  Secara tidak langsung kuakui, dengan predikat sebagai survivor kanker ini malah membuatku mendapatkan banyak kejutan. Khususnya pada jalinan silaturahmi dan pertemanan yang begitu tulus dan iklas.

Aku juga tidak menyangka, akhirnya bisa bertemu kembali dengan keluarga dan teman-teman yang lama tidak berjumpa. Bahkan, aku bertemu dengan banyak teman-teman baru yang saling support dan mendukung.

Dalam keadaan seperti ini, haruskan aku marah dengan kanker yang hadir dalam hidupku?  Disisi lain, kanker memang mengusik fisik dan terkadang mengusik pikiranku. Tetapi disisi lain, dalam kondisi seperti ini, aku juga menemukan banyak hikmah dan kebaikan di dalamnya.

Lagi-lagi, aku kembali memuji kebesaran Allah. Hanya Allahlah yang merupakan penulis skenario terbaik di hidup kita. Kita selalu menuntut segala hal yang terbaik untuk kita sesuai dengan kehendak kita. Padahal belum tentu hal itu yang terbaik di sisi Allah.


Hanya Allahlah sebaik-baiknya penolong dalam hidup kita...

Terima Kasih Kai

1:15 PM 8 Comments A+ a-


Beberapa hari lalu, saya tanpa sengaja menemukan kembali salah satu buku yang di tulis almarhum kai (kakek) saya, H. Muhammad Noor, ARS. Buku ini berada di antara koleksi buku-buku perpustakaan saya. Sebuah buku yang bercerita tentang sejarah perjuangan Raja Alam Sultan Alimuddin.

Pikiran saya kembali melayang ke sekitar 20 an tahun lalu. Waktu itu saya masih berseragam merah putih. Saya masih ingat, kerap kali menghabiskan waktu bermain di rumah kai.

Kai memiliki halaman yang luas dan penuh dengan tanaman dan bunga yang rajin di rawatnya. Bagi anak perempuan seusia saya,  berada di halaman kai itu sama halnya mengobarkan semangat saya. Yang saya ingat, ada tanaman bunga melati dan bunga kenanga yang harum baunya,  menghiasi halaman. Hal ini membuat saya dan cucu-cucu kai lainnya, betah berlama-lama memandang halaman rumah kai.

Namun, ada lagi hal menarik yang bisa di temukan di rumah kai. Ya, kai memiliki koleksi buku-buku lengkap dan membuat saya selalu betah membacanya. Apalagi sembari membaca buku tersebut, saya bisa mengamati kai yang sibuk mengetik di di depan mesin ketik kesayangannya.

Jujur, dari pengalaman itu yang sangat berkesan di benak saya. Saya bisa melihat bagaimana binar mata kai ketika menekuni tulisannya di atas tuts mesin ketik. Setiap ketikan tuts mesin ketik, seakan menari-nari di kepala saya, dan mengajak saya untuk menulis juga.

Dan puncaknya, saya melihat berbagai karya tulis kai, termasuk buku sejarah perjuangan Raja Alam Sultan Alimuddin.  Dalam hati saya pun berjanji, kelak saya akan juga menulis dan membuat buku. Walaupun saya tidak tahu bagaimana kelak hal itu akan terwujud. Namun, satu hal yang saya yakini, semua impian itu akan terwujud dengan usaha dan kerja keras.

Terima kasih Kai, telah mengenalkan indahnya jendela dunia melalui buku dan tulisan..

Dengan IKaltim, Membaca Lebih Mudah dan Menyenangkan

11:30 PM 2 Comments A+ a-



Ada kabar bahagia nih untuk para pencinta buku, khususnya yang tinggal di Kalimantan Timur.  Baru-baru ini Badan Perpustakaan Daerah Provinsi  Kalimantan Timur, meluncurkan aplikasi program baru yang di sebut IKALTIM.  IKaltim ini merupakan perpustakan digital Kalimantan Timur yang menyediakan banyaaaak banget koleksi buku-buku dalam bentuk digital ebook. 


Dengan IKaltim, kita bisa menikmati cara mudah dan menyenangkan membaca e book. Dan kita pun bisa mendaftar sebagai member dan bisa memilih jenis buku-buku yang kita inginkan. Mudah banget kan?


Sebagai pencinta buku, saya benar-benar antusias sekali dengan program aplikasi ini.  Saya benar-benar mengucapkan terima kasih sekaligus salut dengan Badan Perpustakaan Daerah Kaltim yang meluncurkan program ini.  Setidaknya, saya bisa membaca berbagai e book berkualitas dan terbaik yang saya inginkan secara ebook dengan lebih mudah dan nyaman.   Maklum saja, saya kan memang sedang bed rest heheheh.


Dan tentu saja, hal ini akan sangat membantu buat teman-teman yang tinggal di daerah yang jauh dari ibukota provinsi Kaltim.  Kebayang rasanya, mereka yang tinggal jauh dari perkotaan yang susah akses ke perpustakaan apalagi ke toko buku.   Padahal mereka .sangat membutuhkan buku-buku untuk menambah ilmu dan pengetahuan mereka. Atau bisa juga kegiatan membaca buku dalam keseharian mereka


Dengan kehadiran aplikasi IKaltim ini,  mereka akhirnya bisa mendapatkan banyak kesempatan untuk membaca buku-buku dalam bentuk e book yang mereka inginkan.  Jendela dunia ini tentunya akan semakin terbuka lebar dengan membaca.  Bukankah buku merupakan salah satu dari sumber jendela dunia bagi para pembaca. Hehehehe.


Eh, tapi jangan kuatir ya teman-teman. Aplikasi ini juga bisa di download oleh siapa saja, tidak hanya buat yang di Kalimantan Timur saja, tetapi untuk siapa pun yang mau mempergunakan aplikasi ini di smartphonenya.

Nah, beberapa teman bertanya kepada saya, bagaimana cara untuk mempergunakan aplikasi IKaltim dan meminjam buku digital di IKaltim .  Berikut ini,  caranya :

1. Buka aplikasi Playstore

2. Kemudian carilah apliasi Perpustakaan Kaltim  IKaltim dengan mengetik IKaltim

3. Download aplikasi IKaltim


4. Setelah itu kita bisa daftar dengan email atau facebook, dengan mengklik Login di bagian kiri atas




.


5. Untuk meminjam buku di IKaltim, ada dua cara.

a.  Cara pertama, dengan mengklik cover buku yang  diinginkan yang ada di halaman beranda IKaltim


b. Cara kedua, dengan mengetik nama penulis atau judul buku yang di cari.  Misalnya saja, kita ingin mencari buku

c. Cara ketiga, dengan memilih di bagian genre buku. Kita bisa mencari genre buku yang kita inginkan di IKaltim


d. Cara keempat, dengan memilih di kategori e pustaka. Kita bisa mencari buku di e pustaka yang tersedia.

Contohnya :

-      Pilih e pustaka Indosat Ooredoo


-    Ketik di bagian atas buku yang ingin di cari. Misalnya buku saya yang berjudul Pantangan dalam Bisnis


-      Setelah muncul cover buku Pantangan dalam Bisnis,   klik PINJAM


-    Nanti akan muncul konfirmasi Peminjaman buku, kemudian klik YES


-    Akan muncul pemberitahuan SUSKES, dan buku akan tersimpan dalam rak buku


6.      Untuk membuka buku yang kita pinjam, caranya

-      klik di RAK BUKU di bagian atas.


-     Pilih buku yang ingin di baca. Misalnya cover buku Pantangan Dalam Bisnis.  Kemudian Klik cover buku Pantangan Dalam Bisnis


-       Selamat Membaca 


7.      Untuk waktu peminjaman, biasanya di batasi maksimal 3 buku yang di pinjam selama 2 hari. 




Oh ya, salah satu kelebihan juga dari aplikasi ini, kita bisa memberikan ulasan pada buku digital yang kita pinjam.  Selain itu juga, kita bisa membaca ulasan dari para pembaca lainnya terkait buku yang akan kita pilih atau yang kita baca. Teman-teman juga tidak perlu bingung, di aplikasi ini juga kita bisa mencari buku sesuai genre yang ada.  



Kalau saya sih, misalnya ingin memilih buku yang mau di pinjam, biasanya sering baca ulasan para pembaca yang sudah membaca buku tersebut.  Jadi dengan begitu, saya jadi punya gambaran mengenai buku yang akan saya pinjam tersebut. Eh, bahkan pernah lho, saya meminjam buku di IKaltim, gara-gara penasaran dengan banyaknya ulasan pembaca di buku tersebut hehehee.  Dan ternyata, buku itu memang bagus sih. Ngak nyesal memilih untuk membacanya.



Tetapi berbicara tentang koleksi buku IKaltim, saya juga menemukan kelebihan lain yang berbeda dengan perpustakaan digital lainnya.  Selain memiliki koleksi buku-buku digital dari berbagai penerbit terkemuka di Indonesia, di IKaltim ini, saya bisa menemukan buku-buku yang di tulis oleh penulis Kaltim juga lho.  Contohnya buku-buku yang ditulis oleh Bapak Gubernur Kaltim, Awang Farouk Ishak.  Saya jadi tahu buku-buku yang beliau tulis dari IKaltim ini.



Mudah banget kan teman-teman cara mempergunakan aplikasi IKaltim.  Selamat mencoba dan selamat membaca ya…..





Ketika Aku Memutuskan Berdamai Dengan Kanker

7:52 AM 28 Comments A+ a-


"Kanker Bisa Mengusik Fisikku,
Tetapi Tidak Akan Bisa Mengusik Impian dan Harapanku..."

Sampai hari ini, aku terus bersyukur karena Allah masih memberikanku nafas dan kesempatan untuk hidup.  Sungguh sebuah anugrah dan kebahagiaan yang tak terkira. Sudah hampir 4 tahun ini aku menjadi penyandang kanker.

Apabila mengingat kembali menerima vonis kanker,  aku seperti kembali sebuah kejadian yang tidak mungkin terlupakan dalam hidupku.  Saat itu, di pertengahan bulan Januari 2013, dokter memberitahu vonis kanker tiroid stadium 4, dimana kanker tersebut telah menyebar ke tulang belakangku.

Tentu saja hal itu membuatku terpuruk dan syok. Aku merasa sedih dan menyesal karena kerap menyepelekan kondisi kesehatan yang sering menurun. Padahal hal tersebut, sudah mengisyaratkan tubuhku tidaklah beres. Aku bahkan berandai-andai, bila waktu kembali, aku mungkin bisa mengubah keadaan dan vonis kanker tersebut.

Tetapi akhirnya aku sadar, semua yang kualami adalah merupakan ketentuan Allah.  Aku menyakinkan diri, pasti ada hikmah di balik semua ujian  yang di berikan Allah. Dan Allah pasti memberikan ujian sesuai dengan kemampuan hamba Nya. 

Kehadiran kanker dalam hidup ini,  kuanggap sebagai intropeksi diri untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, aku bisa mengisi hidup dengan  melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat.  Ya, aku menganggap hadirnya kanker ini sebagai kesempatan hidup kedua bagiku untuk menjadi lebih berarti dan bermanfaat.

Aku ingat sekali bagaimana menghadapi berbagai kurikulum kanker. Aku tahu,  jalan pengobatan yang kulalui tidaklah mudah dan bahkan berliku. Kanker yang telah menyebar ke tulang belakang dan ternyata juga ke paru-paruku, membuatku harus merasakan rasa sakit, nyeri, sesak nafas yang silih berganti. Kanker itu benar-benar datang berusaha mengusik tubuh ringkihku.
Saat awal-awal menjalani pengobatan kanker

Tetapi syukurlah, Allah masih memberikan kekuatan dan semangat bagiku. Aku pun meneguhkan hati untuk menjalani serangkaian treatment pengobatan kanker tiroid.  Dari operasi tiroid di leher yang di lakukan hingga berulang  5 kali, dan dilanjutkan harus menjalani radiasi nuklir, kemoterapi dan radiasi sinar.

Aku masih ingat pengalaman ketika menjalani ablasi radiasi nuklir setelah operasi tiroid.  Aku di haruskan meminum cairan nuklir iodine 131 yang berfungsi untuk memerangi sel-sel kanker dalam tubuh. Setelah itu, aku harus menjalani isolasi beberapa hari dalam ruangan khusus. Dimana hanya bertemankan sesama pasien ablasi.

Aku pun harus merasakan efek pengobatan radiasi yang cukup menguras fisikku. Rasa mual dan mau muntah, serta tubuh yang tidak nyaman. Namun, aku berusaha untuk tetap bisa bertahan dan kuat dalam menjalani pengobatan.  Terbayang di benakku, wajah anak-anak yang selalu menyayangiku. Aku harus kuat demi mereka.

Dan aku pun berhasil menjalani treatment pengobatan radiasi tersebut selama 3 kali. Sungguh sebuah kebahagiaan yang luar biasa saat itu. Apa lagi, kondisi tubuhku menjadi lebih stabil dan jauh lebih sehat dari sebelum menjalani treatment pengobatan.

Aku semakin giat melakukan berbagai kegiatan positif dan bermanfaat.  Aku merasa, Allah memberikan kesempatan padaku agar aku bisa berbagi manfaat dan inspirasi  bagi orang lain. Aku pun  sering sekali memberikan dukungan semangat dan memotivasi kepada teman sesama penyandang kanker.
Salah satu edukasi kanker yang kulakukan
Lewat siaran radio

Aku juga terus melakukan edukasi kanker melalui tulisan-tulisan di blog maupun media serta buku.  Aku belajar banyak dari pengalamanku yang telat mendeteksi kanker. Karena itu, aku ingin terus berbagi pengetahuan,  informasi dan pengalamanku menghadapi kanker.  Aku sungguh berharap, agar jangan ada lagi orang terlambat deteksi kanker seperti yang kualami dulu.

Kankerku Kembali Bermetatasis

Pertengahan tahun 2015,  aku kembali di hadapkan dalam sebuah situasi yang tidak  kuduga. Ya, kankerku kembali bermetastasi ke tulang belakang. Kali ini bahkan membuatku nyaris lumpuh dan hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Saat itu aku sempat bersedih dan merenung. Kenapa kanker itu kembali hadir dan membuatku tidak bisa beraktifitas banyak dari atas tempat tidur?  Aku seperti di kembalikan dalam kilas balik hidupku. Dan akhirnya aku menemukan jawabannya.

Ya,  aku harus kembali mengatasi mind yaitu pola pikirku. Aku tidak boleh larut dalam kesedihan, karena hal itu akan membuat tubuhku semakin lemah dan drop. Aku mencoba menelaah semua yang terjadi. Aku kembali menyakinkan diri, apapun kondisi fisikku saat ini, tidak akan membuatku terpuruk lebih lama.

Aku memutuskan berdamai dengan kanker dalam tubuhku. Aku berusaha menerima kehadiran kanker menjadi bagian hidupku.  Hal itu membuat hatiku menjadi lebih ringan dan aku lebih siap melanjutkan berbagai kurikulum kanker . Aku melanjutkan pengobatan kemoterapi sebanyak 6 x yang membuat kepalaku botak plontos, serta berbagai efek mual dan muntah yang kurasakan.
Efek kemoterapi yang membuat kepalaku botak
Kemudian di lanjutkan dengan radiasi sinar sebanyak 20 x di daerah tulang belakangku. 
Aku harus membenahi kembali soul atau jiwaku.  Aku akui,  bisa jadi kenapa kankerku kembali bermetastasis, salah satunya karena faktor jiwa khususnya manajemen stressku yang masih tidak baik. 

Aku menjadi sadar, kekuatan terbesar dalam menghadapi kanker, bukan hanya berdasarkan treatment pengobatan yang di jalani atau sekedar menjaga pola makan saja. Tetapi terletak dari bagaimana ketenangan jiwa serta menjaga diri agar bebas dari stress.

Dari sinilah, aku berusaha kembali meluruskan niat dalam hidupku. Aku berusaha memperbaiki ibadah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Aku berusaha berdamai dengan masa lalu dan memaafkan berbagai hal yang pernah membebani pikiranku.  Batinku menegaskan, bagaimana kondisiku, aku harus tetap bisa terus damai dan bahagia.

Aku kembali belajar makna bersyukur dan iklas. Memulai dengan mensyukuri hal-hal kecil dan dan sederhana dalam hidupku yang dulu jarang kupikirkan.  Mensyukuri masih bisa bangun pagi,  memiliki anak-anak yang baik, suami dan orang tua yang perhatian, teman-teman yang peduli padaku.
Serta banyak hal lain yang patut kusyukuri dan  sekarang bisa aku lihat sesungguhnya.
Anak-anak kekuatan dan kebahagiaanku

 Sungguh tidaklah mudah,  dan aku masih terus belajar dan belajar dalam menjalaninya. Dalam kondisiku sekarang, aku pun lebih sadar, bahwa hanya Allah satu--satunya tempat bergantung. Dan aku sebagai hambaNya, harus bisa menjalani hidup ini sesuai koridor yang Allah tentukan.

Hingga saat ini, aku masih terus berusaha memberikan semangat dan motivasi kepada teman-teman penyandang kanker yang masih terus berjuang.  Aku juga berusaha untuk terus menyebarkan edukasi dan pengetahuan mengenai Kanker kepada masyarakat.  Aku sadar, mungkin apa yang kulakukan , tidaklah banyak dan bisa jadi tidak maksimal. Tetapi aku selalu berdoa kepada Allah, agar semua ini bisa bermanfaat bagi diriku dan orang lain. Amin...

Hikmah di Balik Kanker

Aku tahu semua kurikulum kanker itu kadang begitu melelahkan, bahkan menguras fisik, tenaga, biaya dan terkadang menguras air mataku.  Namun aku juga tidak bisa menapik, bahwa banyak hikmah yang kudapatkan setelah menjadi penyandang kanker.

Aku semakin sadar, begitu banyak support dan dukungan yang berikan keluarga dan teman-teman kepadaku.  Sungguh, aku bersyukur, ternyata melalui vonis kanker ini, Allah membukakan mataku dengan begitu banyak cinta dan support dari orang lain.

Aku tahu, hingga saat ini aku masih terus menjalani treatment kanker. Namun, aku merasakan banyak perubahan positif dalam diriku. Setidaknya aku berhasil untuk terus bersemangat dan memberikan aura positif untuk diriku dan orang lain. 

Keterbatasan fisik yang kualami, tidak menghalangiku untuk terus berbagi dan memotivasi orang lain. Semua itu juga bersumber dari  anugrah Allah Swt, serta dukungan dari orang-orang yang peduli padaku.  Termasuk juga dengan komitmenku sendiri untuk terus memanfaatkan sisa-sisa waktu hidupku untuk kegiatan yang berarti dan bermakna.
Dukungan Keluarga menguatkanku

Ada banyak kejadian mengharukan yang kurasakan, dan semuanya semakin menguatkan hatiku, bahwa Allah memang pembuat skenario utama dalam hidup ini.  Misalnya saja, aku beberapa kali di pertemukan dengan sesama survivor kanker. Mereka yang awalnya masih sedih dan down mengadapi vonis kanker, akhirnya kembali bersemangat setelah saling kenal dan support. Dan aku percaya, pertemuan-pertemuan tersebut, memang  Allah yang mengaturnya.

Dan kejadian lain yang mengharukan bagiku, saat aku harus mengisi acara bedah buku sekaligus edukasi kanker kepada masyarakat. Saat itu kondisiku sudah berbaring di tempat tidur. Sehingga aku harus di bawa dengan ranjang brangker ambulan ke tempat acara.   Sungguh kejadian yang luar biasa dan sekaligus mengharukan. Apalagi saat yang bersamaan, aku mendapatkan penghargaan literasi dari pemerintah daerah dan di saksikan oleh keluarga, kerabat, teman-teman survivor .
Acara bedah buku dan edukasi kanker yang kulakukan
Aku ingin terus  menyampaikan dan memberikan spirit kepada teman-teman penyandang kanker. Kanker bukanlah akhir dunia yang akan membuat kita bisa runtuh terpuruk.  Justru sebaliknya, dengan adanya vonis kanker ini, bisa di jadikan momentum bagi kita. Kita bisa memilih bangkit dan menjalani berbagai kurikulum dalam menghadapi kanker. 

Seandainya memang masih bingung dan ragu dalam menghadapi kanker, maka janganlah menyerah. Terus cari berbagai informasi dan pengetahuan yang terpercaya mengenai kanker.  Termasuk bisa bergabung dengan komunitas support kanker yang bisa menjadi wadah saling support, motivasi dan menguatkan sesama penyandang kanker.

Berkenalan dengan Lavender

Perkenalanku dengan Lavender Ribbon CA Support group, di mulai saat aku mengenal mba Indira Abidin di sosial media facebook.  Saat itu, salah seorang teman facebook  menshare tulisan status  mba Indira Abidin. Aku pun segera berteman dengan mba Indira di FB serta sering membaca tulisannya blog  http://www.indiraabidin.com/
Lavender Ribbon

Jujur saja, hati aku langsung 'klik' dengan tulisan-tulisan  mba Indira yang menurutku sangat meneduhkan dan menginspirasi.  Apalagi setelah aku tahu kalau mba Indira juga seorang survivor kanker yang tetap aktif berkarya dan menginspirasi.
Sungguh,  hal ini sangat berkesan untukku dan aku  yakin bagi para survivor lainnya. Mba Indira membuktikan, bahwa kanker tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk terus berbagi, berkarya dan menginspirasi.

Aku pun akhirnya tahu, kalau mba Indira merupakan founder Lavender Ribbon CA Support Group. Lavender merupakan sebuah support group kanker,  di mana memiliki misi menjadi forum komunikasi dan edukasi untuk mendukung metode penyembuhan yang holistik dan integratif bagi para penyandang kanker.

Ada  beberapa nilai-nilai yang diusung tinggi oleh Lavender Ribbon Cancer Support Group.  Nilai-nilai itu adalah Nilai Kekeluargaan, Nilai Loving and Caring – Cinta dan Dukungan, Nilai KeTuhanan, dan Nilai Pemberdayaan diri. 


Tentu saja kehadiran Lavender Ribbon Cancer Support Group akan membawa  kehangatan dan angin sejuk bagi para penyandang kanker dan juga masyakarat umum.   Khususnya bagi para penyandang kanker, mereka tidak lagi merasa sendiri dan kebingungan dalam menghadapi vonis kanker ini.  Dengan adanya Lavender, para penyandang kanker dan keluarga mereka akan mendapatkan wadah support untuk saling berbagi kekuatan dan motivasi.  Tentu saja hal ini akan sangat bermanfaat dan berpengaruh positif dalam proses pengobatan dan kesehatan teman teman penyandang kanker.  Mereka akan saling berbagi dan mendapatkan berbagai informasi dan pengetahuan terkait penyakit kanker .

Ada banyak kegiatan Lavender yang telah lakukan terkait saling menyupport dan memotivasi para penyandang kanker. Termasuk membuat group whatsapp, telegram dan BB bagi para penyandang kanker dan memberikan bantuan secara kelompok.

Tentunya  kita pun bisa turut memberikan bantuan dan support dukungan bagi teman-teman survivor kanker yang membutuhkan.   Masih banyak di antara survivor kanker yang masih membutuhkan dukungan dan support dari keluarga, sahabat, teman dan orang-orang yang memiliki cinta kasih dan kepedulian terhadap sesama.

Aku berharap Lavender akan terus maju dan berkembang seiring waktu.  Masih banyak orang-orang membutuhkan kehadiran Lavender.   Semoga saja Lavender akan menjadi salah satu wadah support group yang terus bermanfaat di Indonesia dan bahkan di dunia.

 Yuk , mari kita sama - sama bergandeng tangan untuk membantu dan mensupport para survivor melalui Lavender Ribbon Support Group.

Bagi teman-teman yang ingin turut mendukung berbagai kegiatan Lavender,  bisa  dengan cara mengirim donasi: Yayasan Lavender Indonesia, Bank Mandiri :  no rekening - 1270007342932.

Bila  ingin bergabung dan mengetahui lebih lanjut mengenai Yayasan Lavender, bisa klik ke web : www.TamanLavender.wordpress.com atau bisa juga  :
Twitter            : @TamanLavender
Facebook       : tamanlavender.org
Fanspage FB : TamanLavenderku
g+                    : lavenderribongroup
IG                     : tamanlavender
Email               : lavenderribbongroup@gmail.com



Terima Kasih Sahabat

10:24 PM 3 Comments A+ a-

Terima kasih Sahabat..

Untuk semua kebaikan, doa, dukungan dan semangat yang di berikan..

Sungguh bahagia dan terharu memiliki kalian sebagai sahabat..

Maafkan aku yang tidak mampu membalas semua kebaikan kalian

Semoga Allah membalasnya dengan segala bentuk  kebaikan-kebaikan untuk kalian.. amin

Reuni PKP Sosek FP Unibraw 1998

10:24 PM 2 Comments A+ a-

Tahun 1998,

Pertama kali kami bertemu sebagai mahasiswa PKP Sosek Universitas Brawijaya Malang angkatan 98.  Ada banyak cerita suka dan duka yang kami lewati selama beberapa tahun menjadi mahasiswa. Tak terasa setelah belasan tahun kita tidak berjumpa.

Tanggal 11 Desember ini, merupakan hari reuni di mana kita akan kembali berbagi cerita suka duka jaman kuliah. Kita akan bersama kembali membuka lembaran-lembaran kenangan di Brawijaya, kampus tercinta .

Maafkan aku, teman-teman..
Yang tidak memungkinkan hadir dalam acara reuni tersebut. Namun percayalah,  doa dan supportku akan selalu ada dalam kebersamaan kita semua...

Mohon maaf atas segala kesalahan yang mungkin pernah kuperbuat baik sengaja dan tidak sengaja..

Sungguh  aku bersyukur dan bahagia, telah mengenal teman-teman semua....

Lebih Dekat dengan Diah Dwi Arti, Blogger Yang Peduli Keluarga dan Masalah Perempuan

4:24 PM 8 Comments A+ a-


Kali ini, saya mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang cantik dengan mba Diah Dwi Arti.  Mba Diah adalah blogger asli Jogja, namun sekarang tinggal di Madiun bersama keluarga kecilnya.

Perkenalan saya dengan mba Diah berawal dari kebersamaan kami di group komunitas blogger. Kemudian hubungan kami terus berlanjut, setelah kami sama-sama bergabung di group arisan link kelompok 6.

Blog milik mba Diah www.damarojat.com ini, memang lebih banyak mengulas mengenai Perempuan dan Keluarga, selain membahas banyak tema lain juga. Ia memang senang menulis hal-hal yang menarik, bisa jadi karena unik, informatif ataupun mengantung banyak hikmah.

Mba Diah juga senang menulis mengenai idealisme dan cita-citanya.  Ia menganggap, dalam hidup ini memerlukan sebuah idealisme. Tanpa idealisme, hidup akan hampa. Karena itu, ia berusaha menulis dengan tanggung jawab dan beretika, sesuai dengan kata hatinya.

Nama blog Damarojat sendiri adalah nama pena mba Diah, yang merupakan perpaduan kedua buah hatinya yaitu Damar dan Darojat.  Kebayangkan kan, betapa cinta dan sayangnya mba Arti dengan keluarganya. Sampai-sampai, nama blog pun terinspirasi dari nama kedua anaknya.

Selain menulis di www.damarojat.com, mba Diah juga menulis di Mommy's Next Step   yang berisi tulisan berbahasa Inggris. Kemudian di Hari-hari Fiksi yang berisi berbagai tulisan fiksinya. Serta di Renteng Pete yang merupakan blog fiksi khusus berbahasa jawa.

Mengulas lebih lanjut mengenai mba Diah,  tentu tidak lepas dari berbagai prestasi dan karya yang telah ia hasilkan. Ada beberapa buku yang memuat tulisan mba Diah.

Buku Fiksi Hari Pahlawan (2014)  merupakan buku  kumpulan karya anggota Fiksiana Community Kompasiana yang diterbitkan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2013.  Ada dua  buah cerpen mba Dua di buku ini berjudul Ayah, Kakek dan Paman Osa. 

Mba Diah juga pernah menjadi Pemenang ke-7 Giveaway Hari Jadi Wonosobo ke-189 (2014) . Give away ini di selenggarakan oleh GoLokal Online Magazine dalam rangka memperingati  hari jadi Wonosobo yang ke-189.

Selanjutnya juga buku Hati Ibu Seluas Samudra (2014). Buku ini merupakan antologi yang terbit pada Desember 2014 dalam rangka memperingati Hari Ibu. Buku dengan tebal 624 halaman ini, di tulis oleh 124 blogger yang bercerita mengenai sosok ibu versi mereka masing-masing.  Kemudian buku 24 Resep Kue dari Dapur Blogger Kece (2015). Sebuah buku kumpulan resep yang di tulis oleh para blogger.

Dalam Indonesianfolktales dot com (2015) , mba Diah turut berkarya dengan ikut menerjemahkan tiga naskah, yakni Indu Palui Swallowed by Manganga Stone(cerita rakyat suku Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah), The Crying Dragonfly-Kinjeng Tangis(cerita rakyat Pekalongan, Jawa Tengah) danSitu Bagendit (cerita rakyat Garut, Jawa Barat).   Selain itu juga, ia menjadi kontributor dalam website RockingMama.id (2016).

Untuk mengenal lebih dekat mba Diah, saya berkesempatan mewawancarai mba Diah melalui email. Yuk, di simak bincang- bincang santai kami .


1. Bisa  kapan mba menekuni aktifitas blogging, dan apa yang melatarbelakangi untuk terjun ke dunia blogging?

Mulai serius blogging itu pas bikin blog Damarojat ini pada bulan Juli 2013. Setelah sebelumnya punya blog selalu nggak jelas hehe.
Alasan ngeblog dulu sebetulnya karena sumpek dengan urusan batin. Pemicunya karena kehilangan ART sedangkan anak masih balita semua. Curhat di facebook sudah nggak bisa saya nikmati. Ingin curhat tapi yang nggak terlalu terbuka.
Akhirnya teringat blog yang mangkrak sejak 2009. Blog itu dibuat 2007 sebetulnya dan mangkrak juga. Jadi mangkraknya dua kali hehe.

2. Selain sebagai blogger, ternyata mba adalah juga seorang istri dan ibu. Bisa di ceritakan bagaimana mba membagi waktu untuk berbagai
aktifitas mba?

Sebetulnya nggak bisa dibilang membagi waktu sih, tapi mencuri waktu. Sekarang anak-anak sudah SD semua. Mereka sekolah sampai jam 14
(Senin-Kamis). Jumat-Sabtu pulang sekitar jam 10. Nah, saya curi saja waktunya ketika anak-anak di sekolah.

3. Bagaimana dukungan keluarga dalam kegiatan ngeblog yang mba lakukan?

Dukungannya bagus. Kadang saya pinjam laptop suami untuk urusan yang nggak bisa dihandle sama ponsel saya (saya ngeblog pakai ponsel).
Anak-anak kadang saya jadikan model foto. Lebih seringnya mereka jadi inspirasi tulisan.

4. Blog mba mengangkat tagline Perempuan dan Keluarga. Ada alasan khususkah, sehingga mba memilih tagline tersebut?

Perempuan dan Keluarga karena saya ya cuma ngurusin itu hehe.

5. Apa manfaat yang mba rasakan dalam kegiatan ngeblog?

Bisa menata emosi ketika mencurahkan pikiran. Saya pernah melewati masa-masa jadi manusia sumbu pendek. Cuma dipicu sedikit saja bisa meledak emosi. Padahal itu cuma di medsos. Lewat ngeblog, saya belajar meredam emosi karena sebelum klik tombol publish saya harus membaca tulisan saya berulang-ulang.
Plus, saya harus bertanggung jawab atas tulisan saya sendiri dan harus siap dengan aneka komentar yang muncul. Entah kenapa waktu di medsos kok tidak merasakan tanggung jawab sebesar ini, padahal ya sama saja. Sama-sama bisa terjerat UU ITE.
Mungkin juga karena kenal dengan blogger-blogger yang cerdas tapi tetap mengedepankan kesantunan. Dan lewat ngeblog saya lebih menghargai karya orang lain (no copas), lebih cinta Bahasa Indonesia dan lebih waspada terhadap berita-berita
yang beredar di medsos.

6. Selama terjun ke dunia ngeblog, apa mba juga belajar hal lain, misalnya belajar desain grafis, memotret, mempercantik foto, dll?

Belum sampai ke situ, mbak. Paling cuma belajar menggunakan aplikasi edit foto, Picsart. Sama sedikit belajar kode-kode karena saya nulis pakai aplikasi di ponsel, mau nggak mau harus kenal kode html yang dasar. Misal membuat teks rata kanan-kiri (justify), membuat teks tebal dan teks berwarna.

7. Apa harapan terhadap aktivitas blogging yang dilakukan saat ini?

Makin rajin menulis saja dan makin mendalam biar ada gunanya. Malu juga kalau nulis yang kurang berbobot.

8.Jika kesulitan ide untuk blog, biasanya mbak melakukan apa?

Hiatus. *eh* :-D Kadang lihat TV, lihat foto-foto di galeri ponsel. Sekarang sedang ada proyek collaborative blogging dengan teman-teman blogger dan ini sudah masuk putaran kedua, jadi diusahakan tiap minggu atau dua minggu ada topik besar yang dibahas. Untuk frekuensi nulis sekarang saya nggak muluk-muluk: satu minggu satu tulisan saja sudah bagus.

9. Bisa diceritakan bagaimana pencapaian yang pernah mba raih dari aktivitas blogging atau menulis ?

Yang jelas tambah ilmu. Meski badan nggak ke mana-mana tapi pikiran ke sana-sini. Saya senang saja bisa kenal blogger dari seluruh Indonesia.
Berbagi ilmu, saling mendukung itu sungguh menyenangkan. Saya kira itu pencapaian terbesar saya dalam ngeblog. Soal rezeki dari ngeblog, alhamdulillaah dapat beberapa kenang-kenangan dari teman-teman yang mengadakan giveaway.
Bahkan blog ini bisa jadi dot com pada Oktober 2016 setelah dapat hadiah kuis dari teman blogger (Pakde Abdul Cholik). Niat saya waktu itu ikut kuis biar menang dan kalau menang mau saya pakai untuk beli domain sendiri. Alhamdulillaah, Alloh mengabulkan doa saya.
Ada juga yang dapat dari hasil kerja sama dengan brand, meski masih  jarang. Maunya sih dapat sebanyak-banyaknya ya, tapi nanti ini jadi
blog atau etalase? Hehe... Sedikit atau banyak, disyukuri deh.

10. Ada pesan kah untuk teman-teman blogger lainnya?

Harapan saya blogger makin kompak agar makin sejahtera bersama. *eh* . Yang jelas blogger adalah penyedia konten. Hendaklah dijunjung tinggi
kejujuran dalam menulis meski kita dibayar, hehe. Blogger jempolan pasti paham lah dan mampu menyeimbangkan idealisme dengan tuntutan


Nah, demikianlah wawancara saya denhan mba  Diah Dwi Arti.  Bila ingin lebih lanjut mengenal mba Diah, bisa langsung hubungi saja ke :

Alamat blog : www.damarojat.com
Akun facebook : Diah Dwi Arti
FB Fan Page: Damarojat
Akun twitter : @diahdwiarti
Akun Instagram : @diahdwiarti

Belajar Makna Kehidupan Dari Mentor

4:49 PM 0 Comments A+ a-


Judul : Ujar Mentor (Canda, Petuah, Cerita)
Penulis : Es Pernyata
Penerbit : Kalika Utama
Tebal : 148 Halaman
Tahun : 2016


Buku Ujar Mentor merupakan buku motivasi  yang sarat pesan moral dan di tulis dengan gaya berbeda tanpa menggurui.  Buku  yang di tulis oleh Es Pernyata dan di terbitkan oleh Kalika Utama ini,  berisi 28 kumpulan kisah motivasi yang menarik untuk di baca.

Es Pernyata sendiri merupakan nama pena dari Syafruddin Pernyata.  Selain aktif menulis di berbagai media dan telah menghasilkan beberapa karya buku, Es Pernyata juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perpustakaan Kaltim dan Kepala Badan Diklat Kaltim.

Buku Ujar Mentor yang di tulis Es Pernyata, memang berbeda dengan karya -karya sebelumnya. Buku motivasi ini di balut cerita ringan dan terkadang jenaka. Tidak tampak kesan menggurui dalam penyampaiannya, sehingga membuat pembaca mudah menangkap serta meresapi pesan-pesan moral yang di sampaikan.

Penulis membawa kita mendalami kehidupan mentor dan para sahabatnya yang  menjadi  tokoh pelaku dalam buku ini, yaitu aku,  Nanang, Wagiyo, Wekabe, Darsmap, dan Miun.  Dimana setiap masing-masing tokoh memiliki ciri dan watak yang khas.

Misalnya tokoh mentor yang di kisahkan sebagai sosok yang bersahaja dan selalu hadir dengan berbagai petuah-petuah bijaksana. Kehadiran mentor di tengah para sahabatnya memang selalu di nantikan.  Walaupun terkadang mentor memberikan pemikiran dan pembicaraan yang tak berbatas atau sekedar  sindiran halus kepada mereka.

Sebut saja pada kisah " Belajar Melukis", dimana mentor menyuruh salah satu sahabatnya untuk belajar melukis. Mentor memintanya untuk melukis sebuah sketsa lukisan rumah dari tampak luar, baru kemudian bagian-bagian lainnya. Rupanya sang Mentor mencoba menautkan sketsa lukisan itu dengan sebuah  usaha.
Ketika memulai sebuah usaha, ada baiknya mencoba melukis gambaran usaha tersebut dan mendiskusikannya dengan keluarga.  Agar mereka bisa memberikan masukan dan saran untuk bisa sama-sama mewujudkan gambaran usaha tersebut kelak.

Kisah "Lilin" bercerita mengenai perbincangan santai mentor dengan para sahabatnya mengenai sebuah lilin. Dimana mentor meminta agar mereka tidak menjadi lilin yang menerangi orang lain, sementara dirinya sendiri terbakar. Lilin di analogikan mentor sebagai orang yang terkadang menjadi lilin demi mempertahankan jabatan dan kekuasaan. Ia rela melaksanakan apa saja perintah atasannya, walaupun tahu perintah itu melanggar peraturan.

Atau kisah "Kotoran yang Sesungguhnya" yang pada awalnya merupakan perbincangan ringan antar para sahabat mengenai tayangan sebuah televisi. Kemudian mereka saling menyinggung mengenai kotoran yang paling berat untuk di bersihkan.
Ternyata mentor memberikan pendapat mengenai kotoran jiwa yang paling sulit untuk di bersihan. Kotoran jiwa itu antara lain iri, dengki, hasut, fitnah, tidak bisa mengendalikan emosi dan lain sebagainya. Sehingga sebaiknya sebagai manusia, kita dapat menghindari kotoran jiwa ini.

Berbagai kisah di buku Ujar Mentor ini memang saran pesan dan hikmah bila di renungkan lebih dalam.   Buku ini semakin menarik dimana setiap kisah di berikan ilustrasi gambar terkait tema kisah tersebut. Sehingga membuat pembaca bisa mendapatkan gambaran mengenai kisah tersebut.  Ilustrasi gambar pada buku ini di buat oleh Ramadhan S. Pernyata yang merupakan putra dari Es Pernyata.

Resensi Calista's Conflict : Perjuangan Calista Mewujudkan Impian

12:27 AM 1 Comments A+ a-


Judul : Calista's Conflict
Penulis : Septariani Domo
Penerbit : Stiletto Indie Book
Tebal : 178 Hal
ISBN : 978-602-7572-72-0
Tahun : 2016

Novel Calista's Conflict merupakan salah satu novel yang di tulis oleh Septariani Domo,  seorang novelis Kalimantan Timur. Novel ini  berkisah mengenai perjuangan  Calista, seorang gadis muda asal Desa Long Apari Kalimantan Timur, untuk mewujudkan impiannya sebagai atlet bulu tangkis Nasional.

Persahabatannya dengan Kayla Yeon sejak kecil di Desa Long Apari,  ternyata  membawa keduanya dengan takdir yang berbeda. Kayla Yeon terkenal sebagai solois asal negeri Gingseng Korea. 

Sedangkan Calista memilih hijrah ke Pelatnas Cipayung sebagai altet bulu tangkis.  Persahabatan keduanya pun di warnai dengan berbagai masalah karena ego serta kesibukan masing-masing.

Perjuangan Calista menjadi altet bulu tangkis ternyata tidaklah mudah.  Kegagalan demi kegagalan sempat di alami Calista dalam kejuaraan bulu tangkis dunia. Hal ini sempat membuat posisi peringkat dunia Calista bersama Nadia, rekan gandanya terancam.

Kisah Calista di novel ini semakin menarik ketika di hadapkan dengan kehidupan asmaranya yang  penuh warna.  Dari kisah cinta lokasi dengan Ihsan Al Ghazali, yang merupakan teman sesama atlet.  Hingga kehadiran sosok Kang Yongki dengan terang-terangan menunjukkan rasa suka  pada Calista.  Bahkan Calista sempat mengalami oedipus complex karena jatuh cinta dengan Fathur pelatih ganda Putra yang usianya lebih tua. 

Kehidupan Calista pun semakin tersorot setelah banyaknya rumor dan pemberitaan negatif mengenai dirinya.  Kariernya akan semakin di ujung tanduk , apabila gagal meraih target kejuaraan dunia All England. Padahal keinginannya untuk berlaga di All England merupakan impian sejak kecil.

Dengan tekad dan kerja keras,  Calista akhirnya bisa bangkit dari berbagai masalah yang sempat membelenggunya.  Ia dan Nadia pun berhasil berlaga di pertandingan All England demi mengharumkan nama Indonesia.

Persahabatannya dengan Kayla Yeon pun kembali menghangat setelah sempat vakum beberapa waktu. Begitu pula  kisah cintanya yang berakhir manis dengan melabuhkan hati sang pujaan hati.

Novel Calista's Conflict yang berisi 178 halaman ini, memang menarik untuk di baca. Bukan hanya karena penulis berhasil mengangkat tokoh seorang atlet muda bulu tangkis. Serta bagaimana kelihaian penulis untuk menuliskan alur cerita novel yang mengalir, termasuk salah satunya menggambarkan suasana berbagai pertandingan bulu tangkis tingkat dunia.

Tetapi juga terdapat pesan moral di dalam novel ini yang di gambarkan mengenai perjuangan Calista.  Calista, seorang gadis dari Long Apari,  pedalaman Kalimantan  dalam meraih impian.  Penulis seakan menegaskan, dengan kerja keras dan semangat, maka siapapun bisa  mewujudkan impian.

(Resensi ini di terbitkan di Samarinda Pos)