Gizi Super Cream, Memancarkan Aura Kecantikan Alami

10:07 PM 9 Comments A+ a-

Sewaktu  masih remaja,  saya ingat sekali dengan salah satu produk kecantikan gizi yang terkenal dan populer waktu itu.  Gizi Super Cream, nama produk kecantikan gizi tersebut. Iklan produk Gizi Super Cream ini tidak hanya sering tayang di televisi, tetapi juga di berbagai media cetak. Hal ini membuat saya selalu ingat dengan produk Gizi Super Cream.

Apalagi waktu itu, mama dan saudara sepupu-sepupu saya juga memakai produk Gizi Super Cream ini.  Ini bukan karena faktor terpengaruh sama iklan lho, tetapi memang produk ini memang bagus.  Apalagi mama saya kan termasuk orang yang super selektif memilih produk untuk perawatan wajah. Kalau mama memilih Gizi Super Cream, berarti mama memang  menganggap produk ini bagus dan aman.

Nah, sekarang Gizi Super Cream dari Kawaii Beauty Japan ini,  kembali hadir dalam inovasi serta kemasan baru. Saya dan mama sampai terpesona melihat  produk baru Gizi Super Cream yang lebih cantik ini, lho.  Gizi Super Cream sendiri sudah hadir sejak tahun 1972, yang berarti sudah 40 tahun usianya.   Gizi berinovasi dengan tekhnologi Nano Herbal yang pertama di Indonesia, yang membuat produk ini  semakin lebih baik dan terpercaya.  Cocok banget dengan tagline Gizi sebagai Kreasi Kecantikan Alami.

Ada 3 buah produk baru andalan dari Gizi Super Cream yaitu Gizi Daily Natural Lightening Foam,  Gizi Daily Nutrition Cream, dan Gizi Daily Nutrition Cream  dengan SPF 18  serta .  Selain itu, Gizi Super Cream ini memiliki  4 keunggulan atau yang sering di sebut 4 H yang membuatnya tampil berbeda, yaitu  :

Herbal
Keunggulan produk Gizi Super Cream terletak dari kandungannya yang berasal dari bahan-bahan alami. Dimana kandungan bahan alaminya di formulasikan khusus oleh Gizi Herbal Research Indonesia.  Ada 7 kandungan ekstra alami yang terdapat dalam Gizi Super Cream, yaitu Seaweed (rumput laut), Aloe Vera (lidah buaya), Papaya (pepaya), Soya Bean (kedelai), Rice (beras), Lime (jeruk nipis), dan Bligo

Berbagai Kiat Menghadapi Writer's Block

12:21 PM 6 Comments A+ a-


Tema yang saya angkat hari ini mengenai writer’s block. Writer’s block sendiri merupakan keadaan di mana kita mengalami kebuntuan dalam menulis. Dalam keadaan ini, bisanya kita tidak bisa meneruskan apa yang ingin kita tulis, pikiran menjadi buntu, seperti ada sesuatu yang menghalangi keluarnya tulisan dari kepala kita.   Writer’s block ini bisa terjadi saat baik pada saat awal kita memulai menulis atau bahkan ditengah-tengah menulis.

 Setiap penulis bisa mengalami writer’s block ini, baik penulis pemula maupun profesional. Biasanya ada berbagai alasan mengapa writer block ini bisa terjadi, misalnya karena kita selaku penulis tidak terlalu menguasai topik tulisan yang akan di tulis, ide tulisan  yang akan kita tulis terlalu luas sehingga membingungkan diri sendiri, kurangnya referensi atau bahan yang kita butuhkan dalam menulis, atau bahkan kita tidak  percaya diri atau takut untuk menulis.

Nah, berikut ini sayasampaikan berbagai kiat jitu untuk mengatasi writer’s block :

1.   Memulai menulis dari hal-hal yang paling kita ketahui dan kuasai
Bagi kitayang ingin terjun di dunia menulis, ada baiknya memulai menulis dari hal-hal  yang paling kita ketahui dan   kuasai. Biasanya kita akan lebih lancar menulis apabila topik yang diangkat sesuai yang kita alami. Misalnya sajamenulis tentang keadaan sehari-hari di rumah, menulis mengenai hobi yang kitatekuni, menulis bagaimana cara mengurus anak, dll.

2.    Memperbanyak membaca buku, majalah atau searching internet sebagai sumber referensi.
Ada kalanya,kita mengalami kebuntuan dalam menulis karena kita kurang menguasai topik tersebut dan bisa jadi kurangnya bahan referensi . untuk mengatasinya, kita bisa membaca buku, majalah, searching di internet, dll dalam menambah sumber referensi atau daftar pustaka yang di butuhkan dalam menulis.

Antara Aku, Bandung dan RS Hasan Sadikin

2:14 PM 16 Comments A+ a-

Saya mempunyai banyak impian. Semua impian itu terpupuk sejak saya masih kecil.  Salah satu impian saya yaitu pergi ke kota-kota besar di Indonesia. Aneh ya? Sebenarnya tidak terlalu aneh bagi seorang anak seusia saya yang tinggal di sebuah pulau Kalimantan. Dimana saat itu, hanya bisa terhitung dengan jari pusat hiburan atau perbelanjaan di Kota saya. 

Ketika teman-teman sepantaran saya bercerita mengenai liburan mereka ke Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Medan dan berbagai kota besar lainnya, saya hanya bisa gigit jari sambil membayangkan apa yang mereka bicarakan.  Tekat dan impian saya semakin bulat untuk pergi ke kota-kota tersebut.

Akhirnya satu persatu kota-kota itu bisa saya datangi bersama orang tua saya.Mereka tahu kalau putri satu-satunya ini begitu menginginkan melihat kota-kota tersebut. Ibarat cewek desa turun ke kota besar, atau si udik lihat kota, dan entah berbagai sebutan senada yang di alamatkan kepada saya.  Saya menanggapi semuanya dengan tersenyum. Toh memang saya cukup udik dan kampungan waktu itu, begitu takjub melihat kota besar.

Walaupun selalu ada alasan di balik kedatangan kami ke kota-kota itu. Misalnya ke Surabaya sekalian mengunjungi keluarga besar mama, ke Malang sekalian mengunjungi pakde bude. Dan bahkan saya akhirnya meneruskan pendidikan kuliah di Malang. 

Hanya satu kota yang belum saya kunjungi saat itu, yaitu Bandung.  Entah mengapa, selalu tidak ada alasan yang tepat untuk bisa ke Bandung.  Kalau hanya untuk berlibur, kedua orang tua pasti memilih ke kota-kota yang memang ada kerabat dan teman mereka disana. Tapi Bandung? Tidak ada satu pun disana.   Mau pergi sendirian? Aduh, kaya perlu pikir-pikir lagi. Saya bukan tipe orang yang berani berpergian jauh sendirian ke tempat yang belum saya kenal.

Akhirnya Kesempatan Itu Datang

Tahun 2013 merupakan tahun yang cukup berat bagi saya.  Awal tahun 2013 saya menerima vonis kanker tiroid yang sudah memasuki stadium 4. Kanker yang saya derita, telah menyebar ke tulang belakang saya.   Dokter onkologi yang menangani saya menjelaskan berbagai langkah untuk pengobatan saya.  Yaitu tindakan operasi dan lanjut terapi radiasi nuklir khusus untuk kanker tiroid.  

Untuk operasi, cukup bisa dilakukan di kota tempat tinggal saya. Sedangkan untuk terapi radiasi  nuklir hanya bisa dilakukan di rumah sakit besar yang memiliki kedokteran nuklir. Dokter Onkologi merujuk saya ke RS Hasan Sadikin Bandung.  Ya, Bandung !

Rupanya Bandung selain menjadi kota yang penuh eksotika, juga menjadi salah satu kota yang memiliki rumah sakit terkenal dengan dokter-dokter ahli. Saat itu juga hati saya yang awalnya galau dengan vonis kanker, seketika berbunga ketika akhirnya mendapatkan kesempatan ke Bandung.  Rupanya impian saya ke Bandung  bisa terwujud, walaupun harus melewati sebuah perjalanan hidup yang berliku-liku.

Perjalanan menuju Bandung ternyata sungguh mengesankan.  Walaupun selama perjalanan saya harus menahan sakit nyeri karena kanker yang menyerang tulang belakang. Namun semua seakan teralihkan dengan kebahagiaan saya mengunjungi kota Bandung.

Turun dari pesawat di bandara Husein Sastranegara Bandung, saya langsung meminta suami untuk mengabadikan foto saya di sana.
Bandara Husein Sastranegara

Kisahku di Kaltim Post dalam Rangka Hari Kanker Sedunia

6:16 PM 10 Comments A+ a-


Suatu hari di awal bulan Februari, sebuah SMS masuk ke HP saya. Rupanya SMS dari mba Novita, wartawan Kaltim Post yang menanyakan kabar saya.  Saya pun menjawab SMS tersebut sekaligus menceritakan keadaan saya saat itu yang masih terus melakukan kontrol dan pengobatan Dokter.

Mba Novita pun menanyakan kesediaan saya untuk menjadi nara sumber artikel yang akan di tulisnya terkait peringatan Hari Kanker Sedunia.  Hari Kanker Sedunia memang biasanya di peringati setiap tanggal 4 Februari.  

Saya lalu mengiyakan kesediaan menjadi narasumber.  Niat utama memang sekalian untuk edukasi dan sosialisasi kanker kepada masyarakat lewat media. Selain itu, biar sekalian narsis lah hahahaha... 

Nah, sebenarnya Raisyah yang paling heboh mendengar rencana saya mau di liput.  Seperti yang sudah-sudah, Raisyah udah siap mau di foto kapan saja untuk keperluan liputan.  Tentu saja saya jadi tertawa sendiri melihat tingkah Raisyah.  Anak itu memang seperti emaknya yg rada rada suka narsis.

Kekuatan Harapan Bagi Seorang Survivor Kanker

9:29 PM 4 Comments A+ a-


Pernah anda di hadapkan pada satu keadaan, di mana  merasa tidak ada harapan untuk menatap masa ke depan?  Berbagai gejolak perasaan pun  di rasakan dalam jiwa. Perasaan marah, kecewa, sedih, benci, takut, semua perasaan bercampur menjadi satu, yang membuat seakan berada dalam titik terendah dalam kehidupan.

Saya pernah berada dalam keadaan itu,  di mana saya harus menerima vonis kanker tiroid stadium lanjut dalam tubuh saya

Kanker yang saya derita itu pun telah menyebar ke tulang belakang dan paru-paru.  Terlebih lagi, saya harus menerima kanker itu mengusik tubuh dan memberikan rasa sakit serta nyeri yang tidak terkira. Kanker itu datang tiba-tiba dalam hidup saya.  Kanker itu hampir menghempaskan semua harapan dan mimpi-mimpi yang sudah  saya impikan sejak dulu.   Kehadirannya begitu cepat, dan mampu menjadi bom waktu dalam kehidupan  yang sudah saya jalani bertahun-tahun.

Saat pertama kali menerima vonis kanker,  saya begitu takut dan bingung menentukan langkah hidup selanjutnya.  Apalagi saya sudah pernah menyaksikan orang-orang terdekat terkena penyakit kanker.   Perjuangan yang mereka lakukan tidak hanya menguras tenaga, biaya, waktu dan bahkan menyisakan rasa sakit dan air mata. Saya sempat berjanji dalam hati untuk tidak bersentuhan sama sekali dengan kanker.

Tetapi takdir berkata lain, saya pun harus bisa menerima kehadiran kanker dalam kehidupan saya.  Walaupun awalnya saya sempat berontak dan tidak terima, namun akhirnya saya berada dalam satu titik,  dimana saya memutuskan untuk berani berjuang menghadapi kanker dengan berjuang.  Selain itu juga, saya tetap mengejar harapan dan impian saya di tengah vonis kanker ini. Karena saya percaya, dengan keberanian saya akan mampu melangkah lebih kuat dan semangat.  Dengan keberanian juga,  saya percaya masih memiliki harapan untuk hidup dan menggapai semua mimpi.  Saya juga merasa beruntung di kelilingi oleh keluarga dan teman-teman yang terus mendukung dan menyupport saya.  Dukungan dan support yang mereka berikan menjadi kekuatan saya untuk bisa bangkit dan berjuang melawan kanker. 

            Kanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi siapa saja . Ada asumsi bahwa  kematian dianggap harga pasti bagi penderita kanker. Belum lagi proses pengobatan yang tidak hanya memakan waktu dan biaya, tetapi bisa berdampak pada kondisi fisik serta mental penderita.  Hingga tidak jarang, apabila tervonis kanker, sebagian orang yang langsung merasa kehilangan harapan untuk hidup, kehilangan harapan untuk melangkah ke masa depan, dan kehilangan harapan untuk meraih mimpi-mimpinya.
        
         Padahal kanker bukanlah akhir dunia.  Kanker masih bisa terus kita hadapi dan  taklukkan, dengan  usaha, berobat, ikhtiar dan doa.  Apalagi dengan dukungan dan support dari keluarga dan teman-teman dapat memperkuat kita untuk bangkit.  Dengan kanker dalam tubuh kita, bukan berarti kita tidak punya harapan atau tidak bisa meraih mimpi dan impian kita.  Tunjukkan pada dunia kalau kanker bukan menjadi penghalang  untuk terus berharap dan bermimpi 


I am Hope The Movie

I am Hope The Movie menjadi salah satu film yang sangat menarik perhatian saya. Film yang bertemakan mengenai harapan, perjuangan melawan kanker sekaligus mewujudkan impian.  Ada kesamaan yang bisa saya dan teman-teman survivor kanker dalam film ini.   

Awalnya saya mendengar film I am Hope dari teman-teman sesama survivor di Jakarta yang beberapa kali terlibat dalam Gerakan Gelang Harapan bersama Wulan Guritno, Ghea Pangabean, dan lain-lain.  Selain itu juga saya mendapatkan berbagai info terkait film ini dari Uplek.com .   Dalam hati, saya berjanji akan menonton film ini bersama keluarga, kerabat maupun teman-teman sesama survivor kanker.  Rencananya I  am Hope The  Movie akan di tayangkan mulai tanggal 18 Februari 2016.  

I am Hope The Movie di sutradarai oleh Adilla Dimitri dan naskah di tulis oleh Renaldo Samsara. Dalam film ini turut di  dukung oleh aktor dan artis terkenal seperti Tatjana Saphira, Allessandra, Tio Pasukodewo, Fachry Albar, Feby Fabiola, Ariyo Wahab, Ray Sahetapy, dll.   Film ini di persembahkan oleh Alkimia Production yang di gawangi oleh Wulan Guritno, Amanda Soekasah dan Janna Soekasah – Joesoef.

Dikisahkan dalam film ini,  Mia (yang di perankan Tatjana Saphira) merupakan seorang gadis berusia 21 tahun yang  memiliki banyak mimpi dan impian untuk di wujudkan, salah satunya ingin membuat pertunjukkan teater.  Bersama David, temannya yang begitu selalu mendukung, Mia akhirnya mendapat  kesempatan untuk mempersiapkan pertunjukkan teaternya.  Saat keinginan membuat pertunjukkan teater Mia akan terwujud, Mia di hadapkan dengan kenyataan penyakit kanker telah menggerogoti tubuhnya.  Penyakit kanker yang sama dan dulu pernah merenggut nyawa mamanya. 

Ayah dan kakak Mia,  selalu berada di sisi Mia untuk mendukung serta menyupportnya.  Mia di hadapkan dengan dua pilihan sulit,  di satu sisi  Ia ingin mewujudkan mimpinya, namun di sisi lain Mia harus konsentasi dalam pengobatan kankernya.  Walaupun pengobatan yang Mia lakukan belum tentu menjamin kesembuhannya. Seperti yang tergambar dalam treaser I Am Hope the Movie di https://goo.gl/YuDXtB .

 I am Hope The  Movie

Resensi Kamu Sekuat Aku (2) : Catatan Harian Menghadapi Kanker Leukemia

1:32 PM 6 Comments A+ a-


Judul    : Kamu Sekuat Aku 2 ( My Medical Diary)
Penulis   : Ashni Sastrosubroto dan Ashwin Sastrosubroto
Penerbit  : Grasindo
Tebal       : 168 Halaman
Tahun      : 2015

Hingga Saat ini, penyakit kanker masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian masyarakat kita. Mendengar dan  bahkan melihat orang terdekat terkena kanker, membuat hati siapa saja pasti sedih.  Apalagi bila diri sendiri  harus menerima kenyataan terkena vonis kanker.  Hal itu pula yang  di rasakan Ashya Sastradilaga saat pertama kali di vonis kanker.

Buku Novel Kamu Sekuat Aku (2) merupakan kelanjutan dari novel sebelumnya yang berjudul  sama yaitu Kamu Sekuat Aku. Di buku Kamu Sekuat Aku (2), Ashya lebih banyak dan berbagi pengalamannya dulu saat tervonis kanker leukemia. Cerita di novel ini pun jauh lebih berkembang, di mana Ashya  sudah di nyatakan sembuh dari kanker leukemia dan sudah bekerja di salah satu perusahaan.

Aktifitas pekerjaan Ashya yang sangat tinggi dan menuntutnya untuk lebih serius, ternyata berdampak pada pola kehidupan sehari-harinya.   Ashya lebih fokus untuk menyelesaikan pekerjaannya daripada memperhatikan kesehatannya.  Padahal, meski sudah dinyatakan sembuh dari kanker leukemia, Ashya tetap harus menjaga pola hidupnya. 

Diko Sastradilaga, ayah Ashya yang selalu rajin mengingatkan Ashni untuk selalu menjaga kesehatan.  Hingga suatu ketika,  Ashya menemukan buku agenda ayahnya yang berisi Catatan Pengobatan Kanker Leukemia Ashya.  Ashya mendapatkan vonis kanker leukemia saat usianya menginjak 19 hun. Bersamaan itu ia sedang fokus menyelesaikan tugas akhir kuliahnya. 

Namun, Vonis kanker leukemia itu nyaris menjungkir balikan hidup Ashya yang awalnya biasanya indah.  Ashya pun harus menjalani perjalanan panjang dan berliku berjuang menaklukkan kanker. 

Kegiatan Berbagi Bersama Morinaga Chil Go di Panti Asuhan Asih Manuntung

8:08 PM 0 Comments A+ a-

Alhamdulillah, di bulan Januari 2016 kemarin, kami sekeluarga mendapatkan kesempatan untuk bisa berbagi di panti asuhan Asih Manuntung Samarinda.  Saya sebenarnya memang merencanakan kegiatan tersebut sejak lama,  namun lagi-lagi saya bersyukur ketika Morinaga Chil Go turut mendukung acara tersebut.

Teman-teman banyak yang nanya, kok bisa sih? Ya tentu saja bisa. Jadi ceritanya begini. Pas waktu bulan November, saya mengikuti acara lomba dari Morinaga yang bertema Keseruan Bersama Morinaga Chil Go periode ke 3.  Waktu itu saya di minta menuliskan rencana kegiatan yang akan di lakukan bersama anak-anak untuk bulan Januari 2016. Dimana nanti para pemenang yang terpilih akan mendapatkan paket minuman Chil Go dari Morinaga.

Memang sebagian besar peserta menuliskan mengenai rencana kegiatan ulang tahun anak mereka yang jatuh bulan Januari.  Nah, berhubung anak anak dirumah tidak ada yang lahir di bulan Januari, jadi tidak mungkin kan kalau saya menuliskan rencana ulang tahun di bulan Januari.

Tetapi saya teringat dengan rencana kegiatan yang mau saya lakukan di panti asuhan. Kebetulan sekalian juga syukuran sunatan Arya, sekaligus pengen ngajarin anak-anak sedini mungkin mengenai makna berbagi kasih sayang dan peduli sesama.  Akhirnya, saya tulislah  rencana kegiatan saya di panti asuhan untuk dilaksanakan bulan Januari.  Saya menulis rencana itu di form yang telah di sediakan di website Morinaga. Lalu saya kirim deh..

Buku Profile Kartini Next Generation 2015

11:54 PM 0 Comments A+ a-


# KARTINI NEXT GENERATION 2015

Tahun 2015 kemarin merupakan tahun penuh warna dan sarat pengalaman bagi saya pribadi. Salah satunya ketika saya menjadi finalis Kartini Next Generation (KNG) 2015.

Kartini Next Generation 2015 merupakan kegiatan yang di gelar tiap tahun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sungguh saya sangat beruntung menjadi salah satu finalis KNG dan bisa berkenalan dengan 21 perempuan luar biasa dan tangguh yang berasal dari seluruh Indonesia. Mereka mampu mendidikasikan diri untuk melakukan aktifitas dan kegiatan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Saya pernah menuliskan pengalaman saya selama mengikuti acara penganugrahan Kartini Next Generation. Bisa di baca disini http://www.yunirahmat.blogspot.co.id/p/kartini-next-generation-kng-2015.html?m=1

Dan hari ini, saya mendapatkan kiriman buku Profile Kartini Next Generation 2015 dari panitia. Sungguh saya merasakan sangat terharu dan bahagia, seakan mengingat kembali moment moment tersebut.

Maju terus perempuan Indonesia..