Curhat Survivor Kanker : Bersyukur Memiliki BPJS Kesehatan

2:57 PM 13 Comments A+ a-

Selama dua minggu belakangan ini, saya cukup dibuat sibuk dalam urusan pengobatan.  Ya, saya harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk operasi Kanker tiroid yang ke sekian kalinya (banyak bangettt yaa....) hehehhe.

Setelah konsultasi dengan dokter onkologi saya yang baik dan sabar, akhirnya ditentukan operasi tersebut akan dilakukan hari Senin, 15 Desember 2014.  Tentu saja dalam waktu persiapan tersebut, saya harus memaksimalkan diri untuk melakukan berbagai pemeriksaan.

Biaya pemeriksaan dan operasi kanker tiroid itu sangat besar untuk ukuran kantong saya yang suka jebol hehehe.. sekali operasi, bisa memerlukan dana sekitar 20-30 juta lho.  Gede bangetttt !!!  Untungnya saya termasuk dalam program BPJS kesehatan.  Jadi biaya pengobatan dan operasi di cover sama BPJS.

Sebelum melakukan kontrol ke rumah sakit AW. SYAHRANIE samarinda, saya meminta rujukan dulu ke puskesmas yang menjadi pilihan berobat.  Pemilihan Puskesmas ini berdasarkan saat awal kita mendaftar BPJS pertama kali. Jadi, setelah itu, kita tinggal berobat awal ke puskesmas tersebut.

Untuk berobat di puskesmas juga mudah, kita tinggal membawa kartu jamkesda beserta fotokopinya, fotokopi kartu keluarga. Setelah itu tinggal mendaftar di bagian pendaftaran, biasanya kita akan mendapat kartu berobat puskesmas. Pada pendaftaran pengobatan selanjutnya, kita tinggal membawa kartu BPJS dan kartu berobat puskesmas. 

Untuk meminta rujukan ke rumah sakit, biasanya tidak bisa langsung. Kalau seandainya sakit penyakit kita masih bisa ditangani oleh puskesmas, tidak perlu dirujuk ke rumah sakit. Oh ya, sekarang sudah banyak puskesmas yang memiliki pelayanan dan fasilitas baik kok.  Nah, kecuali kalo dokter puskesmas tidak bisa menanganin, biasanya langsung  dirujuk ke rumah sakit.

Berhubung saya ingin melakukan operasi tiroid sesuai jadwal dokter onkologi,  maka dokter puskesmas segera membuatkan saya rujukan ke dokter spesiasilis di rumah sakit.  Surat rujukan ini berlaku selama 1 bulan untuk tujuan dokter spesialis yang dituju.Jadi kita tidak perlu bolak-balik ke puskesmas lagi selama sebulan itu. Ternyata semuanya di permudah kan. Asal tahu prosedur, dan tidak malu bila bertanya heheheeh...


Antri, Antri, dan Antri

Namanya juga berobat ke rumah sakit, pasti antri dong. Apalagi kalau memakai BPJS, antrian sangat panjang di bandingkan pendaftaran umum.  Tapi jangan kuatir, semua peserta juga merasakan antrian itu kok. Jadi..., You are not alone hihihi.. Nah, untuk menyikapi antrian panjang itu, saya akan berbagi tips :

1. Sebelum mengantri, siapkan berbagai berkas yang akan di pergunakan untuk mendaftar. Mengingat surat rujukan bisa berlaku untuk 1 bulan, sebaiknya surat rujukan di fotokopi beberapa lembar, jadi bisa digunakan untuk pengobatan selanjutnya.  Begitu pula kartu BPJS di fotokopi sebanyak mungkin untuk persiapan.

2. Mengambil nomor antrian sedini mungkin. Salah satu kunci kesuksesan supaya tidak antri (hihihihi), adalah dengan mendapatkan nomor antrian kecil.  Jadi, bila ingin tidak panjang antrian, sebaiknya ambil terlebih nomor antrian pagi-pagi sekali.  Saya biasanya meminta tolong saudara mengambil nomor antrian pagi-pagi sekali.
Antri di temanin Raisyah ☺
3. Untuk mengusir rasa bosan atau bete saat mengantri pendaftaran pasien, bisa lakukan berbagai aktifitas lho. Misalnya membaca buku, makan cemilan, main handphone, atau mengobrol dengan teman (ini saya banget hihihi).



Persiapan Operasi

Setelah selesai mendaftar di bagian BPJS di rumah sakit, kita tinggal menunggu saja panggilan di poli dokter yang dituju.  Berhubung saya akan di operasi, dokter onkologi memberi surat rujukan  untuk saya melakukan Rontagen paru dan cek darah lengkap.  Dengan membawa surat rujukan dan fotokopi kartu BPJS, saya segera melakukan pemeriksaan rontagen ke bagian radiologi, serta cek darah di bagian laboratorium rumah sakit. 

Biasanya kalau tidak penuh pasien yang ingin melakukan pemeriksaam rontagen atau cek darah, pemeriksaan bisa dilakukan pada hari itu juga.  Tetapi kalau penuh, biasanya kita akan diberikan jadwal periksa kembali oleh pihak petugas tersebut.
Hasil rontagen paru . Hik hik hik.. :'( 

Nah, setelah selesai pemeriksaan dan mendapatkan hasil rontagen dan hasil cek darah, saya harus kembali ke dokter onkologi yang pada awal memberikan rujukan pemeriksaan.  Biasanya dokter akan melihat hasil pemeriksaan tersebut, dan mempertimbangkan apa saya sudah siap operasi apa belum ☺


Mengurus BPJS, Ngga Ribet Kok !

Suasana pendaftaran BPJS di kantor BPJS
Saya pernah menjelaskan tentang BPJS di blog saya http://www.triwahyunizuhri.blogspot.com .  Untuk mengurus BPJS ada dua cara, melalui online atau langsung mendaftar ke kantor BPJS setempat. Untuk pendaftaran online, bisa diakses di http://daftar.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs-online/
Prosedur Pendaftaran Peserta BPJS-Kesehatan secara Online.  Namun, sebelum mendaftar, sebaikanya di persiapkan dulu dokumen yang di butuhkan agar mudah mengisinya.

Setelah menyimpan data, maka kita akan menerima email berupa notifikasi nomor regritasi. Supaya E - Id bisa digunakan, kita diharuskan dulu membayar iuran di bank yang ditunjuk. Setelah itu melakukan pembayaran, kita bisa mencetak e -
id yang diberikan melalui link di email kita.

Walaupun begitu, ternyata pendaftaran secara online ini terkadang terkendala dengan jaringan. Beberapa kali saya coba mendaftar via online ternyata kesulitan juga. Akhirnya diputuskan mendaftar langsung ke kantor BPJS setempat.

Berikut ini beberapa dokumen yang harus disiapkan untuk pendaftaran BPJS Kesehatan secara online :
1. Kartu Tanda Penduduk
2. Kartu Keluarga
3. Kartu NPW
4. Alamat E-mail dan No. HP yg bisa dihubung.
5. Nomor Rekening Penanggung yang digunakan untuk pembayaran Iuran
6. Calon Peserta mengisi Isian secara lengkap (Nama, Tgl. Lahir, Alamat, Email dll) Besaran Iuran adalah sesuai dengan Kelas Perawatan yang di pilih :
- KELAS III = Rp. 25.500/Bulan
-KELAS II = Rp. 42.500/Bulan
-KELAS I = Rp. 59.500/ Bulan

Sedangkan pendaftaran BPJS secara langsung harus melengkapi :
1. Fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar
2. Fotokopi KTP 1 lembar
3. Fotokopi buku nikah/ surat cerai 1 lemba
4. Fotokopi NPWP 1 lembar
5. Fotokopi akta kelahiran 1 lembar
6. Pasphoto ukuran 3 x 4 sebanyak 1 lembar
7. Mengisi formulir A2 yang di sediakan
8. Kalo belum jelas.. Nanti nanya ama petugasnya aja ehehhehe.

Oh ya, pada saat mendaftar, kita akan pula memilih tujuan puskesmas ataupun dokter keluarga. Saran saya, sebaiknya memilih puskesmas ataundokter keluarga yang terdekat dengan tempat tinggal, sehingga lenih memudahkan.

Untuk pembayaran, perlu diketahui untuk pembayaran awal dilakukan untuk 3 bulan awal. Setelah itu baru bisa dilanjutkan pembayaran tiap bulannya. Selain itu, ada aturan baru sekarang. Setelah resmi menjadi anggota BPJS, kartu baru bisa di pergunakan setelah 7 hari kartu aktif.  Jadi, lebih baik diurus sekarang ya pengurusan BPJ, biar tidak perlu lagi menunggu waktu aktif untuk menggunakannya.

Sebaiknya di persiapkan semua data data terdahulu sebelum mendaftar secara langsung ke kantor BPJS. Hal ini untuk memudahkan proses pengurusan. Biasanya petugas pedaftaran tidak akan memproses bila dokumen yang diperlukan ada yang kurang. Maklumlah yang daftar juga antri.

Lupi mejeng dulu di kantor BPJS :D

Saya pun menyinggung masalah BPJS ini di buku saya #KankerBukanAkhirDunia, sebagai salah satu solusi mengatasi masalah keuangan dalam pengobatan kanker.  Tahu aja kan, biaya pengobatan kanker itu tidak murah, jadi dengan adanya BPJS, tentu sangat membantu sekali.

Yuk... Bagi yang belum daftar BPJS segera daftar ya... Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari BPJS. Walaupun harus antri dan repot urus banyak dokument, tapi semua akan selesai kalau kita sudah persiapkan dari awal :)

Saya ada menyinggung masalah BPJS
Di buku #KankerBukanAkhirDunia

13 komentar

Write komentar
2:45 PM delete

BPJS malah lebih mudah ngurusnya dibanding jamsostek. Yg penting komplit berkas yg harus dibawa ya mba. Saya udh ngerasain manfaatnya.

Betewe...moga diberi kesembuhan dan terus berkarya :)

Reply
avatar
5:31 PM delete

Alhamdulillah... Diantara banyak suara sumbang ttg BPJS, menyembul cerita ini :)

Semoga makin sehat dan eksis nulis terus ya Mak ^^

Reply
avatar
5:44 PM delete

Benar mba... asalkan komplit berkasnya, insha Allah mudah. Apalagi kalo bingung, sebaiknya tidak takut untuk bertanya ya mba. Hehehe...

Amin... amin... makasih doanya ya mba.

Reply
avatar
5:46 PM delete

Iya mak.. walaupun BPJS masih terus berbenah, tetapi banyak manfaat. Dengan ada fasilitas kesehatan spt ini,sudah sangat menjunjukkan pemerintah mulai meningkatkan fasilitas kesehatan untuk masyaarakat. Semoga kedepannya semakin baik ya mak :)

Reply
avatar
Mak Irits
AUTHOR
11:43 PM delete

Alhamdulillah aku udah punya juga kartu BPJS mak, ngga perlu nunggu sakit, dan harapannya juga kan jangan sampe sakit ya mak :)

Reply
avatar
irai
AUTHOR
6:46 AM delete

kebetulan sekali saya juga sedang mencari informasi mengenai cara mengurus BPJS, selama ini banyak sekali suara miring mengenai pengurusan BPJS dan pelayanan yg diberikan membuat orang-orang pada takut unt ikut BPJS...terima kasih Mba Yuni :)

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
5:59 AM delete

Haloo mbak yuni. Mau tanya setelah operasi apakah ada obat yang harus diminum rutin setiap bulan?

Apa di cover sama bpjs?. Prosedur nya gimana?. Terima kasih mbak yuni

Reply
avatar
9:19 PM delete

Iya mba.. alhamdulilah sudah punya BPJS. Semoga sehat terus ya mba

Reply
avatar
9:19 PM delete

Terima kasih juga sudah berkenan membacanya mba

Reply
avatar
9:22 PM delete

Biasanya nanti di berikan obat yg di konsumsi setelah operasi sesuai resep dokter.

Untuk obat-obat asalkan masuk liat Data obat yang di cover bpjs maka tidak perlu bayar. Tp kalo tidak masuk, biasanya akan di beritahukan ke pasien karena harus di bayar
.

Reply
avatar
Yurmawita
AUTHOR
9:30 PM delete

Semoga sehat slalu mbA yuni, tetap menginspirasi

Reply
avatar
Yurmawita
AUTHOR
9:30 PM delete

Semoga sehat slalu mbA yuni, tetap menginspirasi

Reply
avatar
makki
AUTHOR
6:06 AM delete

Boleh minta alamat emailnya.saya juga kena tiroid

Reply
avatar