Curhat Survivor Kanker : Bersyukur Memiliki BPJS Kesehatan
Selama dua minggu belakangan ini, saya cukup dibuat sibuk dalam urusan pengobatan. Ya, saya harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk operasi Kanker tiroid yang ke sekian kalinya (banyak bangettt yaa....) hehehhe.
Setelah konsultasi dengan dokter onkologi saya yang baik dan sabar, akhirnya ditentukan operasi tersebut akan dilakukan hari Senin, 15 Desember 2014. Tentu saja dalam waktu persiapan tersebut, saya harus memaksimalkan diri untuk melakukan berbagai pemeriksaan.
Biaya pemeriksaan dan operasi kanker tiroid itu sangat besar untuk ukuran kantong saya yang suka jebol hehehe.. sekali operasi, bisa memerlukan dana sekitar 20-30 juta lho. Gede bangetttt !!! Untungnya saya termasuk dalam program BPJS kesehatan. Jadi biaya pengobatan dan operasi di cover sama BPJS.
Sebelum melakukan kontrol ke rumah sakit AW. SYAHRANIE samarinda, saya meminta rujukan dulu ke puskesmas yang menjadi pilihan berobat. Pemilihan Puskesmas ini berdasarkan saat awal kita mendaftar BPJS pertama kali. Jadi, setelah itu, kita tinggal berobat awal ke puskesmas tersebut.
Untuk berobat di puskesmas juga mudah, kita tinggal membawa kartu jamkesda beserta fotokopinya, fotokopi kartu keluarga. Setelah itu tinggal mendaftar di bagian pendaftaran, biasanya kita akan mendapat kartu berobat puskesmas. Pada pendaftaran pengobatan selanjutnya, kita tinggal membawa kartu BPJS dan kartu berobat puskesmas.
Untuk meminta rujukan ke rumah sakit, biasanya tidak bisa langsung. Kalau seandainya sakit penyakit kita masih bisa ditangani oleh puskesmas, tidak perlu dirujuk ke rumah sakit. Oh ya, sekarang sudah banyak puskesmas yang memiliki pelayanan dan fasilitas baik kok. Nah, kecuali kalo dokter puskesmas tidak bisa menanganin, biasanya langsung dirujuk ke rumah sakit.
Berhubung saya ingin melakukan operasi tiroid sesuai jadwal dokter onkologi, maka dokter puskesmas segera membuatkan saya rujukan ke dokter spesiasilis di rumah sakit. Surat rujukan ini berlaku selama 1 bulan untuk tujuan dokter spesialis yang dituju.Jadi kita tidak perlu bolak-balik ke puskesmas lagi selama sebulan itu. Ternyata semuanya di permudah kan. Asal tahu prosedur, dan tidak malu bila bertanya heheheeh...
Antri, Antri, dan Antri
Namanya juga berobat ke rumah sakit, pasti antri dong. Apalagi kalau memakai BPJS, antrian sangat panjang di bandingkan pendaftaran umum. Tapi jangan kuatir, semua peserta juga merasakan antrian itu kok. Jadi..., You are not alone hihihi.. Nah, untuk menyikapi antrian panjang itu, saya akan berbagi tips :
1. Sebelum mengantri, siapkan berbagai berkas yang akan di pergunakan untuk mendaftar. Mengingat surat rujukan bisa berlaku untuk 1 bulan, sebaiknya surat rujukan di fotokopi beberapa lembar, jadi bisa digunakan untuk pengobatan selanjutnya. Begitu pula kartu BPJS di fotokopi sebanyak mungkin untuk persiapan.
2. Mengambil nomor antrian sedini mungkin. Salah satu kunci kesuksesan supaya tidak antri (hihihihi), adalah dengan mendapatkan nomor antrian kecil. Jadi, bila ingin tidak panjang antrian, sebaiknya ambil terlebih nomor antrian pagi-pagi sekali. Saya biasanya meminta tolong saudara mengambil nomor antrian pagi-pagi sekali.
 |
Antri di temanin Raisyah ☺ |
3. Untuk mengusir rasa bosan atau bete saat mengantri pendaftaran pasien, bisa lakukan berbagai aktifitas lho. Misalnya membaca buku, makan cemilan, main handphone, atau mengobrol dengan teman (ini saya banget hihihi).