Ada Cinta di Rumah Sakit

2:22 PM 0 Comments A+ a-

Wah, bagi yang baca judul postingan ini, pasti bertanya-tanya deh.  Apa sih maksudnya ada cinta di rumah sakit? Cinta lokasi gitu ya? Atau cinta sama dokter atau perawat? Atau bagaimana sih?

Tenang.. tenang...
Maksud judul ini, mengenai cinta yang bisa saya lihat di rumah sakit. Selama jadi survivor kanker, saya memang sering banget ke rumah sakit.  Bukan cuman urusan kontrol berobat, tetapi juga silaturahmi dengan menjenguk keluarga atau teman-teman yang sakit. 

Biasanya saya membawa anak  anak untuk menemanin saya.  Jadwal kerumah sakit pun saya sengaja datang bada dzuhur, sembari menunggu Arya atau Raisyah pulang sekolah.  Kalau urusan daftar mendaftar rumah sakit, biasanya saya minta tolong orang rumah untuk mendaftarkan di loket BPJS pagi harinya.  Jadi, saya tinggal datang siang hari untuk kontrol ke dokter.

Terus terang saja, saya masih belum berani jalan sendirian, mengingat kondisi fisik yang tidak prima.  Untungnya anak-anak selalu enjoy di bawa kerumah sakit, walaupun ujung ujungnya minta jajan makanan heheheh. Khas anak-anak..  hihihi


Tentang Cinta

Berbicara tentang Arya dan Raisyah, tidak lepas masalah cinta dan kasih sayang dan terikat diantara kami.  Walaupun ayah mereka harus bekerja jauh di luar pulau, tetapi hal itu tidak membuat mereka sedih.  Malah mereka tampill sebagai anak mandiri dan pemberani.  Kadang saya pun merasa tidak enak kalau anak-anak menemanin saya kerumah sakit.  Apalagi terkadang harus mendorong kursi roda saya, saat saya kecapekan berjalan :'(  


Tapi ternyata mereka berdua enjoy saja. Bahkan berebut menemani saya kerumah sakit atau sekedar mendorong kursi roda.  Paling sedih, kalo pas ke rumah sakit, stok kursi roda yang disediakan rumah sakit dipakai semua oleh para pasien.  Terpaksa deh, saya mengandalkan tongkat sambil berpegangan tangan dengan anak anak. Heheheh

Nah, yang paling ramai, kalo pas naik kursi roda.  Pasti deh, Raisyah dan Arya rebutan mendorong kursi roda.  Yang paling heboh ya kalo Arya yang dorong.  Pasti emaknya ini dianggap naik mobil balap.  Kursi roda di dorong kenceng kenceng hihihu.. berasa kaya pembalap deh..

Anyway...
Dari semua itu.... saya bisa merasakan betapa besar jalinan kasih anak anak kepada saya.  Mungkin itu pula yang dirasakan beberapa pasien yang ditemanin keluarga atau kerabatnya dalam berobat.  Wow.. dukungan moril seperti inilah yang dibutuhkan para pasien, khususnya pasien kanker.  Pergi kontrol ke dokter atau menjalani sessi pengobatan dengan di temani keluarga, menjadi kekuatan dan semangat tersendiri untuk para pasien.


Saya pernah tuh, saat kontrol ke rumah sakit, ternyata ada 1 pasien yang diantar oleh keluarganya.  Kebetulan yang berobat seorang nenek.  Tidak cuman satu orang, tetapi beberapa orang yang menemani! Uniknya lagi, yang menemani bukan hanya sang anak, tetapi juga beberapa orang cucu dan saudara si nenek. Wah, kalau begitu, pasti pasien jadi semangat berobat kan.

Trus, pernah pula saat saya menjalani operasi kanker tiroid yang kesekian kalinya.  Waktu itu saya menempati satu ruangan yang berisi 4 pasien yang semuanya perempuan.  Saya sangat terharu saat melihat bagaimana semua pasien diruangan kamar saya yang selalu di tunggui keluarganya secara bergantian.  Bahkan kalau pun ada keluarga atau kerabatnya yang menjenguk, ruangan kami tercipta sebuah keramaian tersendiri.

Ya.. itulah namanya Cinta..
Cinta yang saya lihat di rumah sakit
Cinta yang hadir dari keluarga dan teman-teman untuk pasien
Cinta yang membuat para pasien semakin semangat dan merasakan dukungan dari keluarganya
Seperti cinta yang diberikan keluarga dan teman teman kepada saya :)