Irni Fatma Satyawati , Tetap Produktif Berkarya dari Negeri Sakura - Mengenal Penulis Kaltim (bagian 3)

4:43 AM 6 Comments A+ a-

Tidak banyak penulis perempuan khususnya  di Kaltim yang konsen dalam  bidang psikologi, pengembangan diri dan masalah  keluarga.  Irni Fatma Satyawati, sarjana S1  lulusan Psikologi kelahiran Samarinda ini, merupakan salah satu penulis Kaltim yang konsen dalam bidang-bidang tersebut.

Irni, begitu biasanya ia di sapa, saat ini bersama suami dan kedua anaknya berada di Ube-shi, Yamaguchi Jepang.  Keberadaan Irni di Jepang dalam rangka mengikuti suami yang sedang melanjutkan studi di sana.  Namun ternyata, jarak Jepang dan Indonesia yang sangat terbentang jauh, tidak lantas membuat Irni berdiam diri.  Selain semakin produktif berkarya menulis, Irni  melakukan banyak kegiatan yang positif di Jepang. 


Di sela-sela peran utamanya sebagai  istri dari Akhmad Riva'i dan Ibunda dari Yuki dan Yuuta ini, menyempatkan diri melakukan berbagai hobinya.  Hobbi menulis, memasak, membaca, membuat kerajinan, dilakukannya sambil tetap fokus mengurus kedua buah hatinya.

Kecintaan Irni dalam dunia menulis di mulai saat aktif di Majalah Dinding saat duduk di bangku SMP.  Ia mengaku suka membaca majalah remaja, sehingga memotivasinya untuk bisa terus menulis. Terlebih lagi ia sangat menyenangi pelajaran mengarang di sekolah.  Kemampuan menulisnya semakin berkembang saat melanjutkan ke SMA dan menjadi ketua ekstra kulikuler Majalah dinding di sekolahnya

Namun kegiatan menulis tersebut sempat vakum kembali setelah sekian tahun karena kesibukan belajar.  Hingga akhirnya Irni kembali menemukan dunia menulisnya, setelah bertemu dengan teman yang sama sama suka menulis.  Sejak saat itu, ia memupuk kembali rasa percaya dirinya untuk menulis dengan terus mengasah kemampuan menulisnya.

Irni sudah menulis beberapa buku, antara lain buku "Ayo Kamu Pasti Bisa" yang di tulis bersama Herry Prasetyo, diterbitkan PT. Gramedia Pustaka Utama.  Buku "Keseimbangan Hidup Perempuan" duet bersama Achi TM, di terbitkan Penerbit Stilleto Book.  Serta beberapa buku antologi bersama, antara lain PERCA, Anak Nakal atau Banyak Akal, dan Event Tahun Baru.

Berbagai tulisannya dimuat di berbagai media daerah maupun nasional, antara lain Mom Kiddie, Tribun Kaltim, dll. Dengan basic pendidikan psikologi, ia sempat di percaya untuk mengisi rubrik curhat di majalah Expresi Pluz Kaltim. Irni juga beberapa kali mengisi rubrik parenting di tabloid My Mommy.

 Hingga saat ini, Irni masih aktif menulis artikel lepas di www.keluarga.com sebagai author dan kontributor web. Selain itu ia aktif di Komunitas Ummi Menulis, juga sebagai kontributor web Majalah Ummi dan Annida Online.

Berikut Wawancara saya dengan Irni Fatma Satyawati melalui email :
-------------------------------------------------------------------------------

1. Anda termasuk perempuan dengan seabrek aktifitas, baik di bidang pekerjaan maupun rumah tangga. Apalagi Anda sekarang tinggal di Jepang? Bisa di ceritakan bagaimana anda membagi waktu dan resep supaya bisa sukses di berbagai aktifitas tersebut?

Aktifitas utama tetap menjadi ibu dan istri. Kalau urasan mereka semua sudah kelar. Sudah makan, mandi, nemenin main dan semua keperluan suami udah beres. Biasanya saat suami di kampus, anak-anak tidur. Disitu saya nyambi nulis dari note di handphone. Minimal dapat 2 artikel, setelah itu baru bebersih rumah. 
Malamnya setelah anak-anak tidur, biasanya saya sisihkan 2 jam untuk mengedit semua tulisan di laptop. Semua tulisan saya kirim lewat email, dari email saya yang satu ke email saya yang lain. Jadi sudah gak bingung mindah-mindahin data dari HP ke laptop. Tinggal buka email aja.




2. Tema apakah yang sering anda angkat dalam penulisan karya anda. Mengapa alasannya?

Saya paling suka nulis artikel-artikel ringan, dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami, tapi langsung pada pointnya. Tema yang saya angkat, tidak jauh-jauh dari masalah perempuan. Entah itu, rumah tangga, anak, dapur, pekerjaan, apapun tentang perempuan dengan kehidupannya. Bukan karena paham feminisme, tapi karena saya merasa menuliskan sesuatu karena saya ingin berbagi. 
Dan apa yang saya bagi, pastilah tidak jauh-jauh dari apa yang saya alami. Entah dari pengalaman pribadi atau dari klien-klien yang konsultasi pada saya, juga curhatan teman-teman. Karena pada dasarnya manusia akan merasa lebih nyaman, jika ada orang lain yang merasakan hal yang serupa. Merasa tidak sendiri karena ada orang-orang di luar sana yang bisa bangkit. Intinya sih ingin memotivasi setiap perempuan, untuk tetap bersyukur, bersyukur dan bersyukur dengan apa yang dialami, dirasakan dan dilakukannya saat ini.


3. Basic pendidikan Anda di bidang psikologi. Walaupun saat ini anda di luar negeri, tetapi masih banyak org yang berkonsultasi atau sharing dengan Anda.  Bagaimana pendapat anda sendiri mengenai kegiatan ini?

Sejauh ini rata-rata konsultasinya via Whatsaap, BBM atau inbox FB. Ada yang temen2 sendiri, ada yang direkom temen, ada yang mahasiswa-mahasiswa saya dulu. Selama waktunya pas lowong, biasanya saya hanya balas "cerita saja dulu, sampai tuntas, tapi saya responnya ntar yah kalau sudah luang waktunya"
Tapi ada yang saya balas langsung, ada yang berhari-hari karena kadang-kadang saya lupa dan kadang-kadang masalahnya cukup sulit kalau didiskusikan via online. Jadi biasanya kalau sudah begini, saya tawarkan ke temen-temen saya yang memang buka praktek.


4. Saat ini Anda juga menjadi kontributor beberapa media. Bisa di ceritakan  manfaatnya untuk anda. Dan ssuka duka menjadi kontributor tersebut?

Lebih bisa konsisten dalam membagi waktu untuk menulis. Karena ada target atau pencapaian tertentu setiap bulannya, berapa jumlah artikel yang harus saya tuliskan. Dan ini sangat membantu saya yang selama ini, kadang-kadang masih mood-moodan dalam menulis. Sekarang sudah tidak lagi, lebih teratur. Kapan waktu bersama keluarga, kapan untuk diri sendiri, kapan untuk nulis.


5.  Anda juga sebagai blogger yang kerap menulis di blog pribadi anda http://www.irniis.com .  Bisa di ceritakan tentang isi blog anda ini?

Lebih banyak tentang pelajaran hidup buat saya pribadi, sharing pengalaman, resep-resep andalan dari dapur saya, kadang-kadang ikut lomba blog juga. Konsepnya sih maunya tentang ibu rumah tangga biasa yang mempunyai segudang aktivitas,  mulai dari urus anak, melayani suami, jalan-jalan, me time, hobby masak, ikut-ikut lomba dan pekerjaan saya.


Pertanyaan khusus mengenai Karya Buku :
----------------------------------------------------------------------

1. Beberapa buku dan karya yang anda  di bidang psikologi dan pengembangan diri. Alasan apa yang melatarbelakanginya?

Mungkin karena basic keilmuan saya dari psikologi. Sehingga saya merasa lebih nyaman menulis sesuatu yang memang saya kuasai di bidangnya.


2. Sekarang kita berbicara mengenai Buku Keseimbangan Hidup Perempuan, Penerbit Stiletto Book
a. Bisa di ceritakan bagaimana proses kreatif buku ini sampai terbit?
Lumayan lama juga buku ini, karena kepotong saya mempersiapkan pernikahan, mba Dewinya yang lagi mempersiapkan kelahiran, dan kami cuma ngandalin komunikasi via email. Karena semua beda kota. Tapi alhamdulillah semuanya dilancarkan, dan sempat cetak ulang sekali.

Asal mulanya penerbit Stiletto Book membuka lowongan, mencari penulis yang pernah menuliskan buku motivasi dan dari Psikologi. Nekat aja daftar, masukin CV, berbekal pengalaman kerja jadi dosen, konselor dan mengisi rubrik curhat di radio dan di majalah. Eh Alhamdulillah kepilih.

Kebetulan waktu itu pas di Jogja waktu S2, jadi langsung ketemuan sama ownernya dan Achi yang juga lamarannya diterima. Langsung rapat bertiga, dijelasin konsep awal maunya penerbit bagaimana, jadi kita berdua tinggal buat outline dan naskahnya aja. Karena temanya tentang perempuan lajang dan menikah, jadi langsung dipilih saya untuk lajang karena waktu itu masih lajang. Dan Achi untuk tema perempuan yang menikah, karena dia sudah menikah.

b. Apakah ada kendala saat menulis buku Keseimbangan Hidup Perempuan ini?
Karena komunikasi hanya lewat email saat itu. Kemudian saya sedang terbagi waktunya mempersiapkan pernikahan. Jadi lumayan lama dalam penyelesaian naskahnya. Belum lagi karena ini buku duet, supaya sinkron antara perempuan lajang dan menikah. Jadi saya sama Achi bolak-balik mix and match supaya gak dobel isi naskahnya.

c. Bisa dijelaskan apa harapan Anda terhadap buku ini untuk para pembaca ?
Supaya para perempuan baik lajang dan menikah, bisa merasa lebih bahagia dengan hadirnya buku ini.


3. Berbicara mengenai buku yang berjudul Ayo Kamu Pasti Bisa, PT. Gramedia Pustaka Utama
a. Apa bisa di ceritakan bagaimana proses kreatif buku ini sampai terbit?

Ini kisahnya lumayan gak nyangka juga, kenalan sama Pak Herry di FB. Saya iseng liat album fotonya. Ternyata si bapak udah nerbitin beberapa buku. Trus iseng lagi saya chat-chat di FB. Ngobrol tentang dunia penulisan. Beliau tanya saya basic ilmunya apa. Waktu saya bilang Psikologi. Seperti gayung bersambut. Sebulan kemudia pak Herry gantian yang nyapa saya. Beliau tanya mau tidak meneruskan naskah bukunya yang sudah terlantar lama sekali, tetapi dia sudah tidak tahu mau nulis apalagi di buku itu. Sedangkan buku ini sudah di acc penerbit Gramedia.
Awalnya saya surprise banget, belum pernah ketemu sama pak Herry ini, tapi sudah dipercaya untuk melanjutkan bukunya. Iseng pulak saya bertanya hal tersebut pada pak Herry, dan jawabannya sampai sekarang masih membuat saya takjub. Beliau berkata "Karena saya percaya sama Irni bisa menyelesaikan buku tersebut".
Wah, kata-kata ini menjadi salah satu motivasi saya sampai sekarang. Dan benar kata beliau, seperti ada dorongan dalam diri saya untuk melanjutkan buku tersebut. Hingga akhirnya proses terbit semuanya dilancarkan.

b. Apakah ada kendala saat menulis buku Ayo Kamu Bisa ini?

Kendalanya karena ini buku pertama saya, lumayan bikin deg-deg ser juga. Takut mengecewakan pak Herry yang sudah mempercayakan naskahnya pada saya untuk dilanjutkan.

c. Bisa dijelaskan apa harapan Anda terhadap buku ini untuk para pembaca ?
Sesuai judul bukunya, Ayo Kamu Pasti Bisa. Tentu harapannya untuk memotivasi pembaca agar tidak mudah menyerah dan putus asa. Bahwa setiap masalah pasti ada penyelesaiannya. Selama kita mau berusaha.


Pertanyaan mengenai dunia kepenulisan
--------------------------------------------------------------
1. Menurut anda, bagaimana kah geliat dunia penulisan saat ini di Indonesia maupun di Kaltim ? Bagaimana pula kontribusi penulis perempuan di dalamnya?

Kemajuan dunia penulisan di Indonesia semakin maju beberapa tahun belakangan ini, ntah karena pengaruh semua yang serba internet dan efek sosial media yang makin banyak. Sehingga informasi tentang lomba penulisan, dan mencari penerbit yang membutuhkan naskah buku semakin cepat diakses. Berbeda dengan dulu, yang mana internet masih menjadi konsumsi kelas menengah ke atas. Sehingga sangat sulit mendapatkan informasi tentang dunia penulisan, kecuali yang sangat rajin membeli media massa, tabloid, majalah nasional. Blog pun masih jadi konsumsi orang-orang yang memang puny fasilitas internet.
Saya sendiri mulai nge blog tahun 2003, itu juga karena fasilitas internet tempat saya magang kerja semasa kuliah. Jika tidak mengenal internet di tahun itu, mungkin sampai sekarang saya masih sangat tidak percaya diri bahwa tulisan saya menarik untuk dipublikasikan.

Apalagi di Kaltim, dulu sekali internet sangat mahal. Biaya per jamnya masih 8000 rupiah, ini sekitar tahun 2004 atau 2005 kalau tidak salah. Wah mencari informasi tentang penulisan pun masih sangat minim. Biasanya saya dulu ke warnet hanya untuk cek email dan cek blog. Sekarang internet sudah dimana-mana, sudah banyak fasilitas yang mendukung. Handphone pun sudah difasilitasi fitur untuk menulis. Jadi saya rasa hampir merata perkembangan dunia kepenulisan saat ini, termasuk di Kaltim. Banyaknya muncul penulis-penulis baru (termasuk saya) yang juga produktif menghasilkan karya. Sangatlah pantas untuk diapresiasi pemerintah provinsi.

2. Apa harapan anda terhadap perkembangan penulisan di Indonesia khususnya di Kaltim kaltim?

Semakin banyak yang percaya diri untuk mepublikasikan karyanya. Karena fasilitas saat ini sudah sangat banyak. Jadi jangan sia-siakan kesempatan yang ada.

3.  Bisa anda gambarkan singkat tentang diri,anda sendiri, terkait Dunia penulisan.

Saya ini belum apa-apanya dalam dunia menulis. Disebut sebagai penulisa saja rasanya masih tidak percaya diri. Tapi jika melihat 2 buku duet yang sudah terbit, rasanya semakin memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik lagi.
Saya masih belum konsisten dalam mengatur waktu khusus untuk menulis. Tapi sejak menjadi salah satu kontributor web, satu hal yang saya pelajari adalah bahwa menulis bukan lagi menjadi hobby seperti dulu. Tapi sudah masuk pekerjaan saya, itu berarti saya harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya sesuai target saya dan web tersebut. Dan ini melatih dan membuat saya saat ini terbiasa untuk konsisten menulis sehari minimal 1 artikel.


Pertanyaan Tambahan
-------------------------------------
Walaupun anda skrg di Jepang, namun tetap bisa eksis berkarya. Bisa di ceritakan bagaimana kehidupan anda di Jepang?

Di Jepang saya mendampingi suami yang sedang studi, ditemani dua bocah batita saya yang sedang aktif-aktifnya.Selama di sini, yang saya syukuri adalah fasilitas internetnya yang membuat saya tetap bisa up to date semua informasi tentang kepenulisan.
Sehingga saya gak merasa bosan dengan aktivitas saya selama di sini. Yang sebelumnya saya mengajar, aktif bertemu orang, kadang-kadang menjadi pembicara parenting dan moderator. Tiba-tiba harus stay di rumah mengurusi semua kebutuhan keluarga sendiri.

Ini yang harus bisa saya pilah, agar aktivitas saya tetap bisa saya lakukan meski berada jauh dari Indonesia. Bagaimana caranya dengan fasilitas yang suami berikan seperti internet, laptop, handphone dengan fitur untuk menulis. Saya tetap bisa menghasilkan karya yang baik dan dibanggakan. Beberapa kali masuk media mengisi artikel, baik media cetak dan online. Semakin membuat saya tidak berkecil hati, bahwa dimana pun kita berada, jika jiwa kita sudah mencintai pekerjaan tersebut. Maka semua akan terasa mudah.



 Anda juga termasuk perempuan yg multi talented. Selain menulis juga jago di bidang kuliner.  Bisa di ceritakan bagaimana kegiatan kuliner Anda ?


Jadi saat ini saya merasa sangat bahagia menjadi ibu rumah tangga dengan waktu 24 jam untuk suami dan anak-anak, dan tetap bisa melakukan aktivitas yang saya suka. Tanpa harus merasa minder dan malu.
Siapa pun berhak untuk berkarya di bidang yang diminatinya.
Nah, kalau soal kuliner. Kata orang bisa karena biasa ini benar adanya. Banyak teman-teman dekat yang mempertanyakan kapan saya belajar masaknya. Hehehe..
Suka masak dari dulu, tapi karena dulu masih bujangan. Punya gaji dipakai buat sekolah, beli-beli barang sesuai keperluan, nongkrong sama temen, sisanya ditabung. Gak kepikiran mau bikin ini dan itu. Soalnya kalau di rumah yah lidah ini udah gak bisa lepas dari masakan mama.


Tapi sejak ikut suami ke Jepang, mau gak mau harus masak. Sekali lagi media informasi sudah sangat menunjang. Tinggal tanya mama resepnya apa, langsung eksekusi. Tapi kalau lagi kepengn yang aneh-aneh, tinggal cari di internet udah banyak banget. Jadi makin sering dicoba, makin tahu pas dan gaknya resep tersebut. Sampai akhirnya ketemu takaran yang saya coba-coba sendiri.
Dulu itu awal mulanya gak niat jualan. Tapi beberapa teman yang kebetulan pelajar, pada gak sempat masak.

Jadi daripada bingung jajan yang gak tahu kandungannya dan bahannya boleh atau gak. Jadi pada iseng-iseng mesen. Yah karena saat itu masih anak 1, saya berani ambil tawaran tersebut. Sekarang karena anak sudah 2, biasanya sistem ready stock aja sih. Peyek dan roti maryam yang paling laris. Selain bisa awet, kalau gak laku pun, anak-anak dan suami doyan banget. Jadi gak bakal terbuang.


Anda juga suka kerajinan compost art. Bisa di ceritakan tidak, mengapa anda bisa tertarik dengan compost art?



Awalnya gara-gara liat postingannya temen di balikpapan. Trus karena saya penasaran saya cari tahu apa dan bagaimana compost art itu. Ternyata itu seni melukis menggunakan sampah sisa dapur dan kebun. Akhirnya coba-coba beberapa kali, yang awalnya masih gak jelas bentuknya apa.
Semakin kesini semakin lebih bisa berimajinasi apa yang ingin saya buat dengan sisa sampah tersebut. Sampah yang dipakai adalah sampah yang bisa diolah kembali menjadi pupuk.


Bagaimana munculnya ide membuat compost art ini? Dan biasanya berapa lama waktu untuk membuatnya? 

Biasanya ide membuat compost art ini sering mendadak datangnya.  Dan rata rata waktu untuk membuatnya sekitar 20 menit.


Bisa diberikan contoh tidak compost art yang sudah di buat? Terus di jelaskan sekalian bahan-bahan membuatnya?




Untuk compost art gambar burung pink ini berasal dari kelopak daun, daun dan rantingnya bunga mawar. Semua dari bahan rontok dan nemu di jalan.







Nah, kalau  gambar burung ungu, berasal  kelopak bunga iris, tanaman liar, kulit jeruk dan kulit pisang.











Sedangkan gambar Lupus  ini dari daun selada (rambut), kulit pisang (wajah), kulit bawang bombay (balonnya), kulit labu (badannya).






Karya - karya buku Irni Fatma Satyawati :
-------------------------------------------------------------------
1. Ayo Kamu Pasti Bisa (ft. Herry Prasetyo), PT. Gramedia Pustaka
2. Keseimbangan Hidup Perempuan (ft. Achi TM), Penerbit Stilleto Book
3. PERCA kumpulan essay perempuan, BWC
2. Anak Nakal atau Banyak Akal, Penerbit Elex Media
3. Event Tahun Baru


Penghargaan yang Pernah di raih :
---------------------------------------------------------
1. Juara 1 lomba Menulis tentang tanaman yang di selenggarakan GGG (Gunawan Green Glory)
2. Juara 1 lomba Status Termotivasi yang di selenggarakan  Komunitas Penulis Fiksi
3. Juara 3 lomba blog Giveaway 64 tahun yang di selenggarakan oleh  NgeblogCamp
4. Juara 1 lomba Quote tentang ibu dalam rangka promo buku Mommylicious.

Demikianlah wawancara dengan Irni Fatma Sastyawati.  Sosok perempuan ramah dan multi talented juga sangat dekat dan sayang keluarga. Irni membuktikan sekaligus menginspirasi , walaupun tinggal jauh dan hidup mandiri, tetapi tetap bisa berkarya dan menebar kebaikan dan manfaat.  :)

6 komentar

Write komentar
Indah Juli
AUTHOR
1:13 AM delete

Kereeen, walau tinggal di negara orang tetap bisa eksis.
Inspiratif tulisannya.

Reply
avatar
suzannita
AUTHOR
3:23 AM delete

Aduh kepengennya bisa sekolah di luar negeri dan bisa terus produktif menulis

Reply
avatar
handdriati
AUTHOR
9:20 PM delete

Kereeennn...menginspirasi banget ikh :)

Reply
avatar
6:56 PM delete

Iya mba. Walau di negeri orang, tetap eksis Irni berkarya . Makasih sudah membacanya..

Reply
avatar
6:57 PM delete

Muda mudahan bisa terwujud ya mba. Saya juga pengen keluar negeri buat sekolah lagi. Aminn

Reply
avatar
6:58 PM delete

Terima kasih sudah membacanya mba.. iya Irni memang menginspirasi

Reply
avatar