Sandiwara Radio Populer Tempo Doeloe
Beberapa waktu lalu, group online alumni kampus saya sempat melempar diskusi yang lain dari biasanya. Kalau biasanya, kami mengambil tema tentang politik, pemerintahan, ekonomi, pemerintahan, hingga hal hal sederhana terkait kehidupan sehari hari. Kali ini tema yang diangkat mengenai Sandiwara radio.
Mungkin anak jaman sekarang tidak begitu tahu dengan betapa hebohnya sandiwara radio jaman dulu. Mereka lebih familiar dengan acara televisi, internet dan sosial media. Berbeda dengan jaman saya dan teman teman waktu dulu.
Sandiwara radio kala itu menjadi sangat populer dan dinantikan setiap penayangannya. Maklumlah, saat itu hanya TVRI lah yang menjadi satu satunya siaran televisi. Wajarlah, bila sandiwara radio menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat.
Jangan heran, bila di sela sela perbincangan masyarakat, pembahasan mengenai sandiwara radio menjadi paling trendsetter hangat. Kepopuleran Sandiwara radio bahkan diangkat menjadi layar lebar yang ditayangkan di bioskop dan nendulang kesuksesan luar biasa. Sebut saja film Babad Tanah Leluhur, Tutur Tinular, Misteri Gunung Berapi, Ibuku Malang Ibu Tersayang.
Kalau boleh jujur, saya masih mngenakan pakaian merah putih alias SD, saat sandiwara radio populer. Bersama saudara-saudara, saya rajin mengikuti tayangan siaran sandiwara radio tiap harinya, dan tentu saja di waktu yang sama. Kalau saja saya tidak sempat mendengarkannya, pasti saja ada teman sekolah yang berbaik hati mereview jalan ceritanya saat di sekolah.
Ingatan mengenai sandiwara radio tersebut, tidak luput dari ingatan saya terhadap radio kesayangan kami sekeluarga. Seingat saya, kami sudah mengganti 3 buah radio selama musim hebohnya sandiwara radio. Dan itu bertahan selama beberapa tahun. Sungguh rekor yang luar biasa. :))
Sekedar mengingatkan kembali memori, saya mencoba mereview beberapa sandiwara radio yang terkenal, antara lain :
1. Saur Sepuh
Saur Sepuh memang sandiwara radio yang sangat populer. Selain banyak di dengar oleh masyarakat Indonesia, cerita Saur Sepuh diangkat pula menjadi layar lebar dengan beberapa judul. Saya ingat sekali menonton film Saur Sepuh di salah satu bioskop bersama orang tua saya.
Brama Kumbara merupakan tokoh dari cerita ini. Brama sebenarnya ketutunan Raja Madangkara, dan ia merupakan pendekar yang baik hati dan memiliki kesaktian tinggi.
Darmasalira yang merupakan ayah Brama, adalah putra dari Kakek Astagina. Kakek Astagina ini pula menjadi guru Brama Kumbara, dulunya ia merupakan Raja Madangkara yang di kedeta.
Ia seorang pendekar yang menguasai berbagai ilmu kesaktian. Brama secara darah masih keturunan Raja Madangkara. Ayahnya yang bernama Darmasalira adalah keturunan Raja Madangkara yang terkudeta; Kakek Astagina, guru dan juga kakek Brama ini dulunya pernah pula menjadi Raja Madangkara.
Gayatri merupakan ibu Brama Kumbara, akhirnya menikah lagi setelah ayahnya meninggal. Pernikahanny dengan Tumenggung Ardapala melahirkan Mantili, adik tiri Brama. Dalam perjalannya, Brama di nobatkan sebagai Raja Madangkara yang memerintah dengan arif bijaksana. Brama kumbara pun memiliki musuh musuh yang selalu ingin menyerangnya. Namun dengan kesaktiannya, Brama mampu menaklukannya.
2. Misteri Gunung Berapi
Sembara merupakan tokoh utama dari sandiwara radio ini. Semabara memiliki kekasih yang cantik bernama Farida. Namun dalam perjalanan cintanya, kedua orang tua farida tidak menyetujuinya.
Pada saat Sembara berusaha meningkatkan kesaktiannya dengan cara menjelajah hutan larangan.atas perintah gurunya, kakek Jabat. Saat itulah Farida dipaksa menikahi Mardian oleh kedua orang tuanya.
Mardian ternyata seorang siluman harimau yang jahat dan licik. Betapa kecewanya Sembara begitu mengetahui Farida telah menikah dengan Mardian.
Adapula tokoh nenek Lampir yang mengingkan Farida menjadi tumbal dan istri dari majikannya yang sudah meninggal, tuan Adolf Pieter. Kejahatan dan kesaktian Nenek Lampir hampir membuat Farida Celaka. Beruntung Farida bisa di selamatkan. Kelak Farida dan Sembara akan bersatu kembali.
Sinetron Misteri Gunung Merapi ini pun diangkat dalam versi layar lebar dan meraih banyak perhatian penonton. tidak hanya itu, kepopuler mak lampir pun akhirnya membuat salah satu stasiun televisi mengangat cerita misteri gunung berapi dalam versi sinetron.
3. Ibuku Malang, Ibu Tersayang
Sandiwara Radio ini sangat saya suka karena ceritanya yang unik dan lebih mengambil setting modern. Bila beberapa sandiwara radio lainnya lebih pada genre persilatan, kerajaan, serta misteri. maka berbeda dengan Ibuku Malang, Ibu Tersayang.
Sandiwara ini bercerita tentang keluarga, kasih sayang dan percintaan. Namun tetap di balut konflik, persaingan bisnis yang penuh intrik. Kisah utama dalam cerita ini yaitu dua keluarga yang berbeda watak. Yaitu keluarga Pras dan Keluarga Sasangko.
Diceritakan Sasangko memiliki sifat yang kurang baik. Selain licik dalam berbisnis, ia kerap main perempuan, padahal ia sudah menikah. Salah satunya yaitu dengan Corrie yang melahirkan anak bernama Sonny.
Belasan tahun telah lewat dan Sonny pun telah dewasa serta mencoba mencari tahu keberadaan ayah kandungnya. Di sisi lain, ada keluarga Pras yang hidup bahagia dan di karunia 3 anak, yaitu Baskoro, Damayanti dam Vina. Keluarga Pras inilah yang dianggap rival oleh keluarga Sasangko. Dengan segala cara Sasangko berusaha menjatuhkan Pras.
Kisah Ibuku Malang Ibu Tersayang ini, menjadi menarik pula karena cerita berkisar mengenai anak anak keluarga Pras. Baskoro misalnya, sang playboy namun baik hati dan menawan banyak gadis, salah satunya Yashinta. Demikian pula kisah kedua adik adiknya yang lain, serta para tokoh cerita di dalamnya
Apa sudah teringat dengan beberapa sandiwara radio di atas? sebenarnya masih ada lagi yang belum saya ceritakan. Seperti Tutur Tinular dan Babad Tanah Leluhur. Jangan kuatir, kita masih bisa search internet alias tanya mbah guggel mengenai siaran sandiwara radio tersebut. Biar melepas kangen bagi penikmat sandiwara radio jaman dulu. Sekaligus memberikan jawaban rasa penasaran bagi mereka yang belum pernah mendengarkannya :)
5 komentar
Write komentarWkwkwkwk kita sezaman Mbak ... tahun 80-an saat masih SD, saya dengar Saur Sepuh (di Makassar diputar di radio sekitar thn 83). Sy juga mendengar semua sandiwara radio yang Mbak tuliskan di atas tp sudah lupa2 jalan ceritanya. Itu hibura anak2 dulu ya :)
ReplyHehe dulu ikut denger wkt bulek dan paklek yg ikut tinggal di rmh pada dengerin. Tp saya tidak terlalu ngerti jalan ceritanya :) dan selalu ketakutan klo dengar suara nenek lampir dan minta radionya dimatikan :))
Replymba Mugniar... hhehe..saur sepuh itu memang idola kita jaman dulu ya mbak. setiap malam, udah di depan radio denger saur sepuh :)
Replymb Catcilku.. huaaa... ternyata denger nenek lampir juga. itu sandiwara radio paling menakutkan kala itu. tapi bikin penasaran juga :)
ReplyWaaah jaman SDku itu..gak pernah terlewati
Reply