Mimpiku Wujudkan Rumah Singgah Kanker
"Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi-mimpinya"
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams
- Elanor Roosevelt-
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya tentang sebuah rencana Tuhan pada alur kehidupanku. Ya, vonis kanker stadium akhir yang dulu pernah membuatku terpuruk dan down, ternyata membawaku pada sebuah mimpi indah yang ingin kuwujudkan.
Mimpi indah yang selalu menari di benakku, seiring kesempatan hidup kedua yang diberikan Tuhan padaku. Mimpi itu adalah Membuat Sebuah Rumah Singgah bagi Pasien Kanker di Kota Kelahiranku.
***
Aku dan Kanker Tiroid Stadium Akhir
Usiaku baru memasuki usia 32 tahun, saat dokter memberitahuku mengenai penyakit kanker yang telah bersarang dalam tubuhku. Kanker Carsinoma Pappilary Tiroid stadium 4 yang tanpa ku sadari tenyata telah bermetase atau menyebar di tulang belakangku. Parahnya lagi, aku bukan hanya drop secara fisik dan mental, tetapi juga nyaris lumpuh karena penyakit kanker itu.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki tiroid yang berupa kelenjar dan berbentuk kupu-kupu. Letak tiroid ini terletak di dasar tenggorokan yang berperan dalam menghasilkan hormon untuk mengatur segala aspek metabolisme tubuh, mengendalikan tekanan darah, suhu tubuh, berat tubuh, dan detak jantung. Pada pasien kanker seperti saya, tiroid tidak bekerja secara normal dan menghambat kinerjanya dalam tubuh manusia. Tentu bisa di bayangkan bagaimana seandainya tiroid tidak berfungsi secara baik.
gambar tyroid pada manusa |
Kanker tiroid ini dapat terjadi tanpa mengenal usia maupun umur. Dan pada kasus-kasus tertentu, kanker tiroid bisa juga terjadi karena faktor genetik. berapa gejala dari kanker tiroid antara lain, munculnya benjolan area leher, tinbulnya rasa nyeri di tenggorokan atau leher, suara berubah tiba-tiba atau kesulitan menelan. Tentu saja tidak semua benjolan adalah kanker. Hal itu perlu di lakukan pemeriksaan lebih lanjut secara medis untuk mengetahuinya. Ada berapa jenis kanker tiroid yang perlu diketahui, yaitu : kanker pappiler, Kanker folikuler, dan Kanker Meduler .
Berjuang Melawan Kanker
Langkahku untuk melawan kanker ternyata tidaklah mudah. Aku harus melewati serangkaian pengobatan dan terapi yang sangat menguras waktu, tenaga dan tentu saja biaya. Terus terang saja, aku awalnya sangat buta mengenai penyakit kanker. Yang ada dibenakku, kanker ini merupakan penyakit yang menakutkan dan bisa mengincar nyawaku kapan saja. Apalagi aku tinggal di daerah, dimana masyarakat masih awan mengenai penyakit kanker. Bahkan tidak sedikit yang menganggap kanker itu sebagai penyakit kutukan, memalukan bahkan penyakit yang menular.
aku diopname saat hampir lumpuh |
Aku pun tidak mau berdiam diri. Aku sadar, aku memang terlambat mendeteksi dini kanker dalam tubuhku. Namun aku masih ada kesempatan untuk memperbaikinya. Setidaknya dalam sisa sisa hidupku, aku ingin bermanfaat bagi orang banyak.
Aku lalu mencari berbagai informasi mengenai kanker di internet, media cetak dan berbagai sumber lainnya. Dengan tanpa ragu, aku berusaha melebarkan jaringan dan pertemanan dengan sesama survivor. Apalagi dokter - dokter yang menanganiku sungguh baik dan terbuka memberikan informasi dan pengetahuan kanker yang kubutuhkan.
Impian Itu Semakin Kuat
Seiring berjalannya waktu, kondisiku mengalami banyak perubahan. Tentu saja hal ini sangat kusyukuri. Bagiku, Tuhan telah memberikan kesempatan hidup kedua bagiku untuk berbuat kebaikan.
Berdasar dari pengalamanku sendiri, aku terus berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai kanker untuk orang lain. Tidak hanya itu, aku berusaha mengkampanyekan edukasi dini mengenai kanker melalui cara cara yang kuanggap baik serta efektif. Misalnya saja dengan menulis di media massa, sosial media, blog, atau terjun secara langsung kepada penderita kanker. Aku pun aktif terlibat di komunitas online support kanker untuk saling menguatkan dan mendukung sesama survivor. Beruntung para sahabat mendukung langkah langkahku untuk berbagi dengan orang lain.
Impian terindah yang ingin kuwujudkan adalah mendirikan rumah singgah kanker di daerahku. Ya, masih ada waktu untuk mengejar impian. Saya percaya, Tuhan memberikan kesempatan hidup kedua ini agar saya bisa mewujudkan mimpi indah tersebut. Saat ini, belum ada rumah singgah kanker di daerahku. Padahal keberadaan rumah singgah tersebut sangat membantu sekali bagi para pasien kanker yang membutuhkannya. Aku contohkan saja di berapa kota besar seperti Jakarta dan Bandung, telah ada relawan yang peduli untuk mendirikan rumah singgah bagi pasien kanker.
Rumah singgah ini bukan hanya sekedar membantu para pasien kanker untuk menginap dalam rangka pengobatan saja. Kerap kali aku bertemu dengan pasien kanker dan keluarganya yang kebingungan mencari tempat tinggal selama menjalani pengobatan. Mereka biasanya dirujuk dari berbagai kota atau kabupaten ke rumah sakit umum terbesar dan terlengkap di provinsi, yaitu RS Umum di kotaku. Rasanya tidak mungkin bila mereka harus bolak balik ke daerah asal untuk menjalani pengobatan. Selain biaya yang cukup besar, kemungkinan pasien pun tidak cukup kuat secara fisik.
Aku berharap dalam rumah singgah ini nantinya, bisa menjadi wadah para pasien kanker dan orang orang yang peduli untuk saling menguatkan serta mendukung. Tempo hari aku sempat melihat website Mimpi Properti. Dari website tersebut, aku mendapat gambaran rumah yang kuimpikan.
Aku sudah merencanakan dalam rumah singgah itu akan ada beberapa kamar yang bisa di pergunakan sebagai tempat beristirahat para pasien kanker dan keluarganya untuk melakukan pengobatan. Selain itu, aku pun menginginkan adanya mushola dan perpustakaan yang berisi buku-buku bermanfaat. Disamping itu, di rumah singgah itu pula kami bisa saling berbagi pengalaman dan informasi mengenai kanker.
Tidak hanya itu, aku pun telah merancang berbagai aktifitas positif yang bisa di lakukan pasien kanker, seperti menulis, membuat kerajinan,melukis dan lain sebagainya. Aku ingin di rumah singgah itu, orang orang di dalamnya akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Setidaknya bisa mengurangi beban pikiran dan mental akibat penyakit kanker.
Saat ini aku sedang melakukan berbagai kegiatan untuk mewujudkan mimpi membuat rumah singgah kanker. Beberapa rekan telah menunjukkan dukungannya untuk mewujudkan mimpiku. Mudah-mudahan saja, ada pihak relawan yang bersedia membantu mewujudkannya. Sekaligus mengetuk pintu hati pemerintah daerah agar berkenan membantu sehingga para pasien kanker bisa memanfaatkan fasilitas rumah singgah tersebut.
Saat ini aku sedang melakukan berbagai kegiatan untuk mewujudkan mimpi membuat rumah singgah kanker. Beberapa rekan telah menunjukkan dukungannya untuk mewujudkan mimpiku. Mudah-mudahan saja, ada pihak relawan yang bersedia membantu mewujudkannya. Sekaligus mengetuk pintu hati pemerintah daerah agar berkenan membantu sehingga para pasien kanker bisa memanfaatkan fasilitas rumah singgah tersebut.
Doakan semua mimpiku ini terwujud ya...
Oh ya , teman-teman apa punya mimpi yang ingin di wujudkan seperti yang ku impikan ini? Yuk, bisa tuliskan mimpimu di blog dan ikuti Event Blog Kontes Mimpi Properti. Belum terlambat kok, untuk menuliskan mimpimu. Datelinenya tanggal 31 Agustus 2014 ini. Ayo, berbagi mimpi untuk kebaikan :)