Beberapa waktu lalu, saya sempat di kejutkan berita dari seorang sobat penulis, Sari Azis. Berita yang di sampaikan di pagi hari itu, sempat membuat saya terdiam sejenak. Sari menjelaskan bahwa ia menerima kabar mengenai Buku Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia. Dalam buku ini, terdapat banyak nama yang cukup saya kenal dengan karya-karya hebat mereka. Sebut saja Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Pipiet Senja, Fira Basuki, Lelya Hanna, NH Dhini, Maria A. Sarjono, dan sebagainya.
Yang menarik, dalam buku tersebut, memuat nama saya Tri Wahyuni Rahmat (nama pena saya) dan Sari Azis. Profil kami berdua termasuk di dalamnya bersama 800 an perempuan pengarang & penulis lainnya. Tentu saja hal ini menjadi sebuah kehormatan yang tidak bernilai bagi kami berdua. Ada pula beberapa nama pengarang dan penulis dari Kaltim yang masuk di dalam buku ini, yaitu Shantined, Atiek Sulistyowati, Atiek Sri Rahayu, Daian, Uni Sagena, Fitriani Um Salva, Muthi Masfuah, Linda Fitrianti.
Buku yang di tulis oleh Kurniawan Junaedhie dan di terbitkan oleh Kosa Kata Kita Jakarta, memang cukup banyak di cari. Terutama karena buku ini memuat sekitar 800 an lebih profil perempuan pengarang dan penulis Indonesia. Sejak jaman Saadah Alim, perempuan pengarang kelahiran 1897, hingga Sri Izzati, pengarang kelahiran 1995.
Dalam kata pengantar di buku ini, Kurniawan Junaed menjelaskan alasannya membuat buku Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia. Selama ini masih sedikit sekali buku literatur yang menjelaskan mengenai sepak terjang perempuan pengarang dan penulis di Indonesia. Sebut saja buku-buku tersebut antara lain Leksikon Kesustraan Indonesia Modern Edisi Baru (Djambatan, 1981) di susun oleh Pemusuk Eneste, Leksikon Susastra Indonesia (Balai Pustaka, 2000) yang di susun Korrie LayunRampan. Ada pula buku Angkatan 2000 Sastra Indonesia karya Korrie Layun Rampan (Grasindo, 2000), Ensiklopedi Sastra Indonesia (Titian Ilmu, 2004). Dimana buku-buku tersebut tidak banyak menampilkan perempuan pengarang dan penulis Indonesia. Belakangan memang terbit buku Profil Perempuan Pengarang Peneliti Penerbit di Indonesia (Kelompok Cinta Baca, 2000) yang disusun oleh Korrie Layun Rampan, Titiek WS dan Matheus Elanda Rosi DS. Tetapi dalam buku itu hanya memuat 119 nama perempuan pengarang, peneliti dan penerbit di Indonesia. Buku tersebut pun tdak beredar secara luas.
Padahal, seiring perjalanan waktu, kiprah perempuan dalam dunia pengarang dan penulis di Indonesia semakin berkembang. Mereka merupakan perempuan dan penulis generasi muda yang berasal dari sabang hingga merauke. Kurniawan pun mengambil beberapa kesimpulan menarik dari maraknya pertumbuhan perempuan pengarang dan penulis di Indonesia. Mereka rata-rata memiliki pendidikan yang cukup tinggi. Tentu saja hal ini menjadi harapan besar sebagai upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selain itu, ada catatan penting yang di ungkapkan Kurniawan, hampir semua perempuan yang diangkat profilnya, memulai menulis sejak di bangku SMP. Begitu pula Kurniawan menyoroti masalah brand nama atau nama pena yang di pakai oleh sebagian perempuan pengarang dan penulis tersebut. memang hal itu tidak terlalu penting, namun menjadi hal menarik untuk di catat. Mengingat adanya kesadaran para perempuan tersebut untuk menggunakan nama pena. Kurniawan pun menjelasan apa saja yang menjadi kriteria yang ditentukan, sehingga nama-nama tersebut bisa dimuat di buku tersebut. Salah satu kriterianya, para perempuan tersebut sudah pernah membukukan karyanya. Paling tidak, tulisannya masuk dalam sebuah buku antologi atau bunga rampai. Serta beberapa kriteria lainnya lagi.