Tentang Persahabatan, Perpisahan dan Kanker

12:35 AM 0 Comments A+ a-




Sebenarnya saya sudah ingin menulis kembali di blog. Namun beberapa hari ini, rasanya jiwa dan perasaan saya telah hilang sebagian. Mungkin masih ingat cerita di blog saya beberapa waktu lalu. Tentang adik perempuan dari sahabat saya yang saat itu dalam kondisi yang tidak cukup baik karena penyakit kanker.
Perkenalan saya dan adik bermula dari salah seorang sahabat saya, menceritakan tentang adiknya tersebut yang kena kanker getah bening. Tentu saja hal itu menjadi sebuah benang merah bagi saya yang saat itu pun sedang tervonis kanker tyroid.
Pertemanan kami yang dimulai dari WA (Whatsapp). Saya ingat betul bagaimana kami saling bercerita tentang diri masing-masing melalui WA. Saya pun sempat menelponnya untuk menanyakan kabar. Bagi saya, pertemanan ini spesial karena Adik merupakan teman pertama saya yang sama-sama menderita penyakit kanker. Walaupun belakangan intensitas komunikasi kami telah jarang seiring masa pengobatan masing-masing. Namun baik saya dan kakaknya biasanya saling bertukar kabar. Kakaknya pun sering pula menceritakan kabar Adik. Doa saya tidak pernah putus untuk kesembuhan Adik.
Hingga beberapa hari lalu, saat Kakaknya mengabarkan kondisi Adik terakhir yang tidak stabil. Tentu saja itu menjadi kesedihan luar biasa bagi saya. Saya mengerti bagaimana perasaan adik, karena saya pun pernah mengalaminya. Walaupun penyakit kankernya telah begitu cepat menyerang orang tubuhnya.
"Ayo.. Kamu pasti kuat, dik."Batin saya berbisik. Saya yakin adik telah berusaha berjuang sekuat tenaga melawan kanker. Semua tidak mudah pastinya. Tapi saya pun yakin begitu besar kekuatan semangat dan kasih sayang orang tua, saudara serta teman-temannya agar Adik bisa sembuh.
Saat menuliskan ini, tidak terasa air mata saya menetes kembali, dan perasaan saya terasa menusuk. Sekarang Adik sudah kembali kepada Allah. Allah memang sangat sayang pada Adik. Bagi saya, Adik tetap sebagai pemenang menghadapi kanker. Adik tetap terus berjuang menghadapi kanker sampai akhirnya menghembuskan nafas. Adik sudah tidak akan lagi merasakan bagaimana kanker menyerang tubuhnya dan menimbulkan rasa sakit dan kepedihan. Adik sudah bahagia disana. Seperti kata kakaknya, wajah Adik begitu bersih dan tersenyum saat meninggal.
Saya yakin Adik telah bahagia di sana. Allah akan memberikan tempat terindahnya untuk Adik disana. Selamat jalan adikku, semangat perjuanganmu telah menginspirasiku dan semua orang yang pernah mengenalmu.