Pengalaman Menjalani Radioterapi Sinar
Perjalanan
pengobatan yang saya lakukan untuk berhadapan dengan kanker, akhirnya di mulai
lagi dengan radioterapi sinar. Seperti
yang saya cerita sebelumnya di postingan
sebelumnya, bahwa sebelum dilakukan radioterapi sinar, saya harus
melakukan CT Scan Simulator. CT Scan
Simulator ini berguna untuk menentukan titik titik tanda di bagian tubuh yang
akan di radioterapi sinar nanti. Akhirnya, di putuskan untuk radioterapi sinar
yang saya lakukan sebanyak 15 kali, dimana di lakukan setiap hari yaitu Senin –
Jumat.
Radioterapi atau yang sering di sebut radiasi sinar atau penyinaran sendiri merupakan salah satu terapi atau pengobatan bagi penyakit kanker. Seperti yang pernah saya jelaskan dalam buku saya, Kanker Bukan Akhir Dunia terbitan PT. Elex Media, dalam pengobatan kanker di perlukan berbagai jenis penanganan kanker. Hal itu bisa meliputi, operasi, kemoterapi, sinar, hormon. Terkadang dalam kasus-kasus tertentu, pengobatan kanker memerlukan kombinasi dengan berbagai pengobatan tersebut. Misalnya, Operasi di lanjutkan kemoterapi, operasi di lanjukan radiasi, operasi di lanjutkan kemoterapi dan radiasi, dan lain-lain.
Dalam kasus saya, dimana kanker tiroid saya dari awal telat terdeteksi dan sudah menyebar ke tulang belakang dan paru, rupanya memang di butuhkan berbagai kombinasi pengobatan, yaitu operasi, radiasi nuklir, kemoterapi hingga radiasi sinar. Nah, jangan di tanya deh bagaimana rasanya, yang jelas saya bersyukur sekali masih di berikan kekuatan oleh Allah untuk menjalani semuanya. Termasuk juga merasa bersyukur selalu di dukung serta di support keluarga dan teman-teman .
Terapi raditerapi atau radiasi sinar ini adalah jenis pengobatan dengan menggunakan sinar khusus yang berfungsi untuk mematikan sel-sel kanker pada tempat-tempat yang sudah di tentukan . Dalam pengobatan radioterapi sinar yang saya lakukan, di laksanakan pada klinik radioterapi yang di kepalai oleh Dokter Spesialis Radioterapi Onkologi berserta tim radioterapi.
Sebelum di lakukan radioterapi, sudah saya jelaskan sebelumnya, saya harus membawa semua berkas yang di tujukan kepada radioterapi, baik foto rontagen, foto MRI, hasil pemeriksaan patologi dan laboratorium yang sudah saya lakukan.
Setelah itu, Dokter akan menentukan waktu untuk CT Scan Sinulator yang berfungsi untuk melakukan penggambaran lokasi penyinaran . Setelah pengaturan dan ukuran target penggambaran sudah di tentukan, maka akan di buatlah tanda khusus dengan tinta dengan kulit. Usahakan tanda itu tidak boleh di hapus selama radiasi di berikan. Kemudian , kita akan mendapatkan jadwal radiasi bisa dilakukan.
Saya sendiri sudah merasakan melewati tahapan-tahapan dalam persiapan radiasi sinar. Pada waktu pelaksanaa hari pertama radiasi, saya di berikan baju khusus radiasi untuk memudahkan pada saat di lakukan radiasi. Saya pun di bawa ke ruangan radiasi dan di tempatkan khusus pada alat radiasi sinar. Setelah itu, perawat radiasi akan membantu mengatur posisi tubuh saya, agar sesuai dengan tanda-tanda yang di berikan pada saat penandaan awal di CT Simulator.
Umumnya sekali radiasi membutuhkan waktu kurang lebih 15-30 menit mulai saya masuk ke ruang radiasi, saat penyinaran, sampai pasien kembali ke luar ruang radiasi. Pada saat radiasi, saya tidak bisa melihat atau merasakan adanya sinar ke tubuh saya. Saya hanya bisa melihat, alat radioterapi itu berputar secara perlahan sesuai dengan titik-titik di tubuh saya . Jadi jangan kuatir, karena kita tidak akan merasakan rasa sakit atau tidak nyaman pada saat radiasi dilakukan.
Oh ya, perlu di ketahui juga. Untuk selama radiasi, biasanya setiap 5 kali radiasi, kita di wajibkan untuk cek darah di laboratorium dan kemudian mengkonsultasikan dengan dokter. Biasanya yang di cek darah yaitu Darah lengkap dan Gula Darah. Hal ini juga memantau kondisi tubuh kita. Seandainya kadar darah kita turun atau tidak sesuai dengan aturan yang di perbolehkan untuk radiasi, maka biasanya pasien diharuskan untuk melakukan transfusi darah.
Alhamdulillah, selama menjalani 15 x radioterapi sinar, kondisi darah dan gula saya dalam keadan normal, dan tidak memerlukan tambahan transfusi darah. Hal ini di sebabkan, karena selama pengobatan radiasi, saya berusaha untuk tetap menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Usahakan ketika kita melakukan radiasi sinar, kita harus memperhatikan betul pemenuhan gizi makanan yang di asup. Dengan begitu, kita dapat menjalani pengobatan radiasi sinar dengan semangat dan nyaman.
Efek samping dari radiasi sinar yang di lakukan bisa saya rasakan sendiri. Yang pertama, dilihat dari daerah yang mendapatkan radiasi, bisanya akan terjadi perubahan kulit di area radiasi tersebut . Hehehee.. Kebetulan posisi area radiasi saya terletak di daerah perut, daerah tulang belakang , serta bawah ketiak kanan dan kiri . Tapi jangan kuatir, itu hanya perubahan kulit yang nantinya bisa pulih kembali setelah terapi selesai. Namun, efek samping radiasi sinar itu juga berbeda beda setiap pasien, tergantung area radiasinya.
Efek samping lainnya yang saya rasakan, antara lain kelelahan, terkadang demam, pusing, mual, muntah. Tetapi itu hanya terjadi pada awal-awal radiasi. Bisa jadi karena tubuh saya kaget karena baru pertama kali radiasi dan kondisi tubuh juga masih menyesuaikan diri. Alhamdulillah, setelah beberapa kali radiasi, saya sudah bisa menyesuaikan diri. Dokter radioterapi yang merawatnya juga memberikan berbagai tips dan saran untuk menghadapi efek radiasi. Beliau berpesan agar saya selalu semangat, menjaga nutrisi dan gizi makan minum, minum banyak air putih, konsumsi buah-buahan dll.
Begitu pula keluarga dan para sahabat yang terus mendukung saya. Mama saya bahkan bela-belain untuk membawakan makanan kesukaan saya berupa nasi kuning atau lontong sayur, bila beliau datang kerumah. Begitu pula dengan para sahabat yang tiba-tiba datang kerumah membawakan buah-buahan, makanan, hingga cemilan khusus buat saya. Bahkan ada yang sengaja mengirimkan jilbab dan gamis cantik untuk saya dan Raisyah supaya kami tetap semangat dan ceria .
Ada pula, sahabat sesama survivor dan caregiver yang tiba-tiba mengirimkan obat anti mual muntah mujarab yang dikirim via ekspedisi. Begitu pula saat saya melakukan radiasi, ada saja sahabat yang sengaja meluangkan waktu untuk menemani saya saat melakukan radiasi. Sungguh benar-benar kebahagiaan yang tidak bisa di ukur dengan apapun. Semoga Allah membalas kebaikan mereka.
Alhamdulillah, saya sudah menjalankan 15 x radiasi sinar. Rencananya hari Selasa nanti, saya akan menjalani evaluasi dan Scan ulang untuk mengetahui sejauh mana hasil dari radiasi sinar yang telah di lakukan. Doakan ya teman-teman, agar semua berjalan dengan baik dan hasilnya banyak kemajuan. amin
17 komentar
Write komentarAmiiinnn.... tetap tegar dan kuat y mba. Doaku untukmu mba *peluk
Replysemoga rangkaian pengobatannya lancar ya mba :)
ReplyAamin amin.. terima kasih ya mba untuk doa semangatnya
ReplyAmin amin. Terima kasih ya mba Kania.
ReplyAmin...
ReplySemoga kankernya cepat hilang ya, Mba.
cepat sehat dan pulih seperti sedia kala ya mbak
ReplyAamiin... Semoga Allah memberikan kesembuhan dan bisa pulih seperti sedia kala.
Replysemoga segera diberi kesembuhan dan dilancarkan segala bentuk pengobatannyaya mbak :)
Replytetap semangat :)
Terima kasih mba rin. Saya juga berharap demikian. Amin
ReplyAmin amin. Terima kasih mB Avy
ReplyAmin amin ya roballalamin. Terima kasih doanya y mba
ReplyTerima kasih mba Rusydina untuk doa dan semangatnya. Amin
ReplySemoga cepat sembuh ya....
ReplyMbak boleh tahu obat mual muntahnya apa ya?
ReplyMba saya sedang proses radiasi perut saya selalu mual mual.. klo boleh tau obt anti mual itu apa namanya.. terimakasih sebelemnya
ReplySemoga hasilt terapi nya bagus dan cepat sembuh tetap semangat ya mba..
Replyhalo mbak, boleh tau merek obat mual muntahnya ? Terima kasih
Reply