Belajar dari Nick Vujicic : Mengubah Kekurangan Menjadi Motivasi Hidup Lebih Bermakna
Oleh : Tri
Wahyuni Zuhri, SP
(Penulis,
Trainner, IIDN Kaltim)
Pernahkah
anda merasa menjadi orang yang tidak beruntung? Atau pernahkah merasa hidup
tidak berarti dan dunia tidak adil kepada Anda? Serta merasa segala sesuatu
yang tidak mengenakan yang akhirnya membuat sedih, kecewa, bahkan stress? Sebelum terus menerus larut dalam kesedihan
dan memedam perasaan negatif, mungkin ada baiknya kita mengulas kisah hidup Nick
Vujicic, salah satu motivator dunia yang menginspirasi jutaan orang. Apalagi
belakangan nama Nick Vujicic semakin ramai di perbincangkan sejak diundang oleh
salah stasiun televisi swasta di Indonesia beberapa waktu lalu.
Apakah
keistimewaan Nick Vujicic sehingga mampu menginspirasi banyak orang? Jawabannya
karena Nick Vujicic memang luar biasa, ia bisa merubah pandangan orang yang
kerap memandang sebelah mata terhadap kekurangan fisiknya, menjadi rasa kagum
dan salut atas perjuangannya. Nick berhasil mengubah kekurangan fisik tersebut
dengan menampilkan kepribadian luar biasa yang berhasil memberikan spirit dan
motivasi kepada jutaan orang untuk meraih impian.
Nick
dilahirkan dengan kondisi Tetra-ameliaa langka, yaitu tanpa kaki, hilang kedua
lengan di tingkat bahu, dan dua kaki yang tidak sempurna. Nick menjalani
awal-awal hidupnya dengan penuh kesulitan dan tekanan. Bahkan ia bercerita
pernah depresi berat karena kondisi yang ia alami termasuk bagaimana pandangan
dan perlakuan orang lain padanya.
Beruntung
ia memiliki orang tua yang berjiwa besar. Karena perjuangan orang tua, ia pun
menjadi murid cacat pertama yang berhasil masuk di sekolah utama di tempat
tinggalnya. Nick Vujicic pun berhasil melanjutkan sekolahnya sampai jenjang
lebih tinggi. Sejak kuliah ia aktif dalam berbagai kegiatan baik dalam kegiatan
di kampus maupun di kegiatan amal. Bahkan Nick berhasil lulus universitas
dengan dua jurusan Akutansi dan keuangan Perencanaan di usia 21 tahun. Nick pun
berhasil dinobatkan sebagai pembicara dan motivator dunia yang menginspirasi
jutaan orang. Disamping itu ia pun menjadi
Direktur organisasi non profit
yang bernama Life Without Limbs.
Pada
salah satu video yang saya pernah tonton mengenai Nick, di ceritakan bagaimana
Nick menjalani hidupnya sehari-hari. Dengan kondisi fisik terbatas, dia
berusaha melakukan semua aktifitas sendirian. Dari aktifitas setelah bangun
tidur, gosok gigi, menyisir rambut. Kemudian aktifitas menulis dengan
menggunakan jari-jari kaki, mengetik komputer berenang, bahkan menggunakaan
peluncur khusus untuk Nick melewati hari-harinya.
Apakah
itu bisa dilakukannya dengan begitu saja? Tentu saja tidak. Tapi Nick
melakukannya dengan tidak mudah. Namun ia berusaha menyakinkan dirinya, bahwa
dengan keterbatasan fisik itu tidak lantas membuatnya semakin terpuruk.
Walaupun ada kalanya ia merasa down dan sedih, namun ia tetap bangkit dan
bersemangat maju kembali. Ia menyakini akan ada selalu harapan dan mimpi yang
bisa diraih bila seseorang mau terus berusaha.
Ketika
seorang Nick Vujicic yang nyata-nyata memiliki kekurangan fisik, dapat
membuktikan diri dapat meraih mimpinya bahkan bisa memotivasi jutaan orang.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita yang mempunyai kelebihan secara fisik lebih
dari Nick, malah tenggelam dengan berbagai persoalan yang kita ciptakan
sendiri? Nick membuktikan bahwa masalah dalam hidup kita tergantung dari
bagaimana kita menyikapinya. Saat kita bisa lebih bersyukur dan menyadari hidup
ini merupakan anugrah Tuhan, maka akan terbuka jalan untuk menjalaninya. Tentu
saja semua tetap butuh semangat dan kerja keras untuk meraih impian kita.