Kerawing, Gadis Kecil Penyelamat Alam Kaltim
Judul novel: Kerawing dan Batu Kecubung Biru
Penulis: RF.Dhonna & Inni Indarpuri
Penerbit: Penerbit Kalika
Ilustrator: Iwan Darmawan
Halaman : 107
Tahun : 2013
Tidak banyak novel yang bersetting alam Kalimantan Timur, apalagi sebuah novel anak yang bergenre fantastic fiction. Novel Kerawing dan Batu Kecubung Biru merupakan novel anak yang bersetting alam Kalimantan Timur. Novel ini ditulis oleh dua penulis asal Kaltim, RF Dhonna dan Inni Indarpuri. RF Dhonna merupakan penulis buku anak yang produktif menghasilkan banyak karya. Sedangkan Inni Indarpuri adalah novelis yang sering mengangkat latar setting Kalimantan Timur dalam novelnya. Duet kolabrasi kedua penulis ini menghasilkan novel anak yang bersetting lokalitas dan tersaji dengan sangat menarik.
Diceritakan dalam novel ini, Kerawing, seorang gadis kecil tinggal bersama neneknya, di Desa Pampang. Desa Pampang merupakan desa wisata budaya yang terletak di bagian utara Kota Samarinda. Awing, begitu panggilan Kerawing, memiliki dua sahabat baik yaitu Peren dan Leang, serta seekor kucing kesayangannya, Arel.
Berawal dari Awing yang terus menerus mendapati mimpi yang sama dalam tidurnya. Mimpi mengenai bencana besar yang akan menimpa desa kelahirannya. Karena penasaran dengan mimpinya, Awing pun berusaha mencari tahu arti mimpi tersebut. Akhirnya Awing bertemu dengan Amai Uyang, juru kunci dari Goa Kelelawar yang bisa menafsirkan mimpi.
Dari Amai Uyang menjelaskan bahwa Awing dan bantuan sepasang batu kecubung biru yang akan menyelamatkan desa Pampang dari ancaman kerusakan alam. Kerusakan alam yang disebabkan oleh eksplorasi tambang batubara. Bersama kedua sahabatnya, dan tentu saja kucing kesayangannya, Awing melewati pertualangan seru sekaligus mendebarkan.
Membaca cerita Kerawing dan Batu Kecubung Biru, kita tidak hanya hanyut kisah Awing dan para sahabatnya dalam menyelamatkan tanah leluhurnya. Kita pun dapat menemukan keindahan budaya dan alam Kalimantan Timur yang coba di tuliskan kedua penulis dalam buku novel ini. Apalagi selama ini Desa Pampang sebagai desa wisata yang banyak dikenal serta dikagumi oleh wisatawan luar maupun dalam negeri. Tentu saja novel anak ini menjadi rekomendasi bagus bagi para pembaca, khususnya anak-anak untuk lebih peduli pada lingkungan sekaligus mengenal budaya Kalimantan Timur.
Biodata Resensor :
Tri Wahyuni Zuhri, seorang ibu yang juga berprofesi sebagai penulis dan Trainner. Saat ini aktif sebagai Koordinator IIDN Kaltim, Perempuan Penulis Kaltim (PPK) dan Studio Kata. Ia pun terus menulis di berbagai media dan blog