Buku Perjuangan Menghadapi Kanker : Mom, Please Stay Alive
Judul : Mom, Please Stay Alive
Penulis : Bunda Lilly
Penerbit : Halaman Moeka
jumlah Halaman : 228
Tahun : 2013
Satu lagi buku yang saya rekomendasikan untuk dibaca. Buku Mom, Please Stay Alive, ditulis oleh Bunda Lily, yang merupakan nama pena dari Lily Suhana. Buku yang penuh inspirasi ini, ditulis berdasarkan pengalaman penulis berjuang melawan kanker tulang rawan atau yang sering disebut dengan chondrosarcoma. Sebagian besar tulisan di buku ini diambil dari blog penulis yaituwww.bebestsurvivor.wordpress.com.
Saya sendiri mengenal Bunda Lily melalui tulisan~tulisan beliau di blog tersebut. Saat pertama kali saya tervonis kanker, salah satu kebiasaan baru saya adalah mencari berbagai informasi mengenai kanker. Hingga suatu hari, saya menemukan blog bunda Lily tersebut. Membaca tulisan~tulisan bunda Lily membuat saya seperti mendapatkan semangat dan rasa optimis dalam menghadapi kanker. Dalam hati, saya berharap suatu ketika bisa berkenalan lebih dekat dengan bunda Lily.
Rupanya Allah maha kuasa yang telah membuat skenario indah mempertemukan saya dan bunda Lily di dunia maya secara langsung. Saat itu, Bunda Lily mendapatkan salah satu penghargaan dalam Srikandi Blogger 2014, yang diadakan oleh komunitas Kumpulan Emak~Emak Blogger (KEB), dimana saya juga menjadi anggotanya. Begitu melihat nama Bunda Lily di group tersebut, langsung saja hati saya loncat gembira. Woww.. Akhirnya saya bisa bertemu dengan salah satu penyintas kanker, yang selama ini menginspirasi perjuangan saya melawan kanker.
Singkat cerita, saya langsung menginbox bunda Lily dan ditanggapi dengan ramah dengan beliau. Kami pun saling bertukar cerita mengenai pengalaman menghadapi kanker. Tentu saja, saya langsung memesan dua buku karya beliau, yaitu Musing Religion dan Mom, Please Stay Alive ini.
Buku Mom, Please Stay Alive ini memang istimewa menurut saya. Bunda Lily selaku penulis, tidak hanya bercerita pengalamannya menghadapi kanker, tetapi ia pun menularkan semangat dan rasa optimisnya kepada pembaca dalam menghadapi kanker. Ada berbagai kisah dalam buku ini tidak hanya bercerita serius, tetapi terkadang santai, lucu, sedih, terkadang membuat saya meneteskan air mata atau tertawa. Penulis begitu piawai mengolah kalimat demi kalimat, sehingga pembaca ingin membacanya sampai halaman terakhir. Disamping itu, Bunda Lily kerap pula memasukkan berbagai pengetahuan mengenai kanker termasuk bagaimana menjalani hari hari bersama kanker.
Ada lima bab dalam buku ini yang menarik untuk dibaca. Bab pertama sendiri dimulai dari pengalaman pertama bunda Lily menerima vonis kanker. Tulisan It's Really Cancer, Dear (25 April), bercerita hari dimana bunda Lily untuk pertama kali menerima vonis kanker. Tulisan pun berlanjut dengan kisah bunda Lily menghadapi hari harinya sebagai penyintas kanker. Ada banyak cerita yang dituliskan bunda Lily, walaupun terkadang mengalami masa masa sulit, namun beliau menuliskan untuk tetap selalu optimis dan positif dalam menjalaninya.
Begitu pula pada bab bab selanjutnya, bunda Lily seakan ingin menggambarkan bahwa Allah lah yang telah mengatur semua dalam hidup ini. Sebagai manusia, kita bisa lebih mendekatkan diri pada Allah, memelihara pikiran untuk terus positif, berdoa, dan terus berusaha.
Bunda lily pun membagi berbagai tips dan triks menghadapi kanker dalam buku ini. Tentu saja hal ini sangat bermanfaat bagi penderita kanker lainnya. Termasuk membagi pengetahuan mengenai apa saja makanan yang baik di konsumsi dan apa saja yang sebaiknya dihindari oleh penderita kanker.
Membaca buku ini, seakan saya mendapat berbagai manfaat sekaligus. Selain saya bisa mengambil hikmah dan semangat dari perjuangan bunda lily dalam menghadapi kanker, saya pun bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kanker dan pengobatannya. Jadi tidak salah rasanya, bila saya mengatakan buku ini bukan hanya sebagai buku kisah inspirasi, tetapi juga memberikan manfaat begitu besar bagi pembacanya. Sukses terus untuk bunda Lily