Lebih Dekat Dengan Sosok Inspiratif Indi Sugar Taufik
INDI SUGAR TAUFIK atau yang akrab di panggil dengan Indi, adalah sosok perempuan muda yang inspiratif dengan berbagai kegiatan positif. Selain sebagai penulis buku best seller, Indi juga aktif dalam kegiatan edukasi kesehatan terkait scoliosis dan HIV AIDS. Salah satu buku best seller Indi yang berjudul Waktu Aku Sama Mika bahkan diangkat film dengan judul Mika yang di perankan Vino S. Bastian dan Veloxe Vexia.
Atas berbagai kiprah positifnya, Indi pun meraih banyak penghargaan, antara lain Anak muda paling berpengaruh di Indonesia versi adalahkita.com, Masuk ke dalam daftar direktori Insan Muda Kreatif Indonesia versi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Finalis Kartini Next Generation 2015.
Saya berkesempatan berbincang-bincang dengan Indi secara lebih akrab. Yuk, silahkan di baca ya...
Tentang Indi :
1 . Seperti yang saya tahu, Indi mempunyai banyak aktifitas. Bisa cerita lebih banyak mengenai aktifitas Indi saat ini?
Untuk sekarang aku sedang menyelesaikan buku kelima yang rencananya punya tema berbeda dengan karya-karyaku yang sebelumnya. Kebetulan ada sebuah penerbit yang percaya kepadaku dan ingin “meminang” naskahku meskipun belum selesai. Doakan, yaaaa :) Dan dalam waktu dekat aku bersama dengan teman-teman dari D 100 atau kelompok Orang dengan HIV/AIDS dari RS. Borromeus akan mengadakan konseling tentang HIV/AIDS gratis di Car Free Day Dago Bandung tanggal 6 Desember 2015 nanti. Kalau Mbak Tri dan pembaca blog ini ada waktu, boleh lho datang.
2. Saat ini Indi juga banyak peduli dengan masalah kesehatan khususnya berbicara mengenai Scoliosis. Bisa di ceritakan bagaimana scoliosis itu sendiri?
Scoliosis itu sebenarnya lebih rumit dari yang terlihat. Orang awam mungkin melihatnya sebagai masalah “kosmetik” yang dianggap hanya mengganggu penampilan. Tapi sebenarnya lebih dari itu. Scoliosis bahkan bukan penyakit tapi kelainan tulang belakang yang melengkung ke arah samping seperti huruf C atau S. Penyebabnya pun macam-macam, seperti efek samping dari beberapa sindrom (misalnya Marfan Syndrome atau Down Syndrome) dan idiofatik. Yang terakhir adalah yang paling banyak terjadi, sekitar 70 persen dari scolioser tidak diketahui apa penyebabnya.
Kurva atau kelengkungan scoliosis berbeda-beda, jika dibawah 20 derajat artinya masih terbilang ringan, sedangkan jika dibawah 40 artinya sudah masuk scoliosis sedang. Dan yang termasuk kategori berat adalah jika kurva sudah diatas 50 derajat karena bisa terjadi gangguan fungsi kardiopulmonal bahkan menurunnya harapan hidup. Meski terdengar seram (aku sudah masuk scoliosis berat, lho, hihihi), tapi scoliosis bisa dicegah menjadi lebih buruk dengan deteksi dini. Dan jika diperlukan koreksi scolioser juga bisa fisioterapi, menggunakan brace atau operasi.
3. Bisa di ceritakan pengalaman Indi saat harus menjalani hari hari sebagai scolioser termasuk suka dukanya, hingga akhirnya bisa menginspirasi banyak orang seperti sekarang?
Karena waktu itu aku masih 12 tahun (tinggal beberapa bulan saja sebelum berulang tahun yang ke 13) jadi kupikir scoliosis tidak akan mempengaruhi hidupku. “Minum obat saja pasti sembuh,” begitu pikirku dulu. Tapi rupanya banyak hal yang berubah. Aku tidak boleh berlari atau melompat, padahal sebelumnya aku suka main basket. Untuk seragam sekolah pun terpaksa harus dirombak karena aku memakai brace, atau penyangga tulang belakang. Karena harus menjaga “gerakan” banyak teman-teman sekolah yang mengira aku manja karena tidak ikut pelajaran olahraga. Padahal sebenarnya aku juga mau ikut, tapi keadaan tidak mengizinkan karena melompat atau berlari justru bisa menambah kurvaku menjadi lebih besar.
Aku sempat menjadi pribadi yang tertutup karena tidak nyaman jika setiap kali bertemu orang baru yang dibahas pertama kali pasti tentang scoliosis. Tapi seiring berjalannya waktu semuanya menjadi semakin baik. Kurvaku memang tidak membaik, tapi kepercayaan diriku terus bertambah. Di bangku SMA aku berdamai dengan scoliosis dan menganggapnya sebagai bagian dari diriku. Jika ada yang bertanya dengan senang hati akan aku menjawab karena siapa tahu bisa membantu mereka. Aku juga mulai menyadari bahwa hidup bukan sekedar berlari dan melompat. Banyak hal lain diluar aktivitas fisik berat yang ternyata juga menyenangkan jika dilakukan. Misalnya menulis atau bermain alat musik. Apalagi orangtuaku dan Mika, pacarku ketika itu juga terus meyakinkanku bahwa setiap orang istimewa, termasuk aku. Jadi aku tidak perlu khawatir dengan hal kecil karena Tuhan memang selalu menciptakan mahkluknya dengan ukuran sempurna yang berbeda-beda :)
4. Kesuksesan dan kiprah Indi selama ini pasti tidak lepas dari dukungan orang-orang tercinta. Bisa diceritakan bagaimana dukungan mereka terhadap Indi?
Ibu dan Bapak tentu menjadi 2 orang paling penting dalam hidupku. Aku ingat mereka yang pertama kali memberiku buku harian, semenjak itulah aku jadi suka menulis dan menemukan bakatku. Mereka juga yang selalu mendukungku jika aku harus menghadiri undangan sebagai pembicara. Ibu biasanya membantuku mendesain baju, sedangkan Bapak sebagai fotografer andalan, hihihi. Setelah Mika meninggal aku bertemu Ray yang juga sangat mendukungku. Selain menjadi managerku ia juga sering menjadi MC di acaraku :)
5. Selain aktif dalam berbagai kegiatan, Indi bahkan kerap mendapatkan penghargaan. Antara lain Anak muda paling berpengaruh di Indonesia versi adalahkita.com, Masuk ke dalam daftar derektori Insan Muda Kreatif Indonesia versi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Finalis Kartini Next Generation 2015. Bisa di ceritakan bagaimana Indi mendapatkan penghargaan tersebut?
Waktu mendapatkan penghargaan sebagai “Anak Muda Paling Berpengaruh” aku agak bingung. Pasalnya karyaku baru 2 novel dan yang mengenalku hanya sedikit. Aku pikir mereka salah orang, hihihi. Tapi rupanya menjadi berpengaruh bukan sekedar dikenal banyak orang, tapi di komunitas kecil pun adalah keberhasilan jika bisa melakukan perubahan positif. Sedangkan yang kedua adalah yang paling surprise. Waktu itu ada fotografer yang datang ke rumah untuk mendataku dan katanya untuk daerah Jakarta penyanyi Agnes Monica juga menjadi salah satu yang masuk ke dalam daftar derektori Insan Muda Kreatif. Ya, ampun aku jadi agak malu-malu waktu interview, soalnya kalau dibandingkan Agnes sisi kreatifku ini mungkin setara dengan kemampuannya ketika masih SD, hihihi. Dan yang terakhir tentu Mbak Tri sudah tahu ceritanya karena kita sama-sama menjadi finalis KNG di bidang yang sama. Mendapatkan penghargaan memang membanggakan, tapi yang lebih berkesan justru karena bisa bertemu dengan sosok perempuan-perempuan hebat. Termasuk Mbak Tri :)
6. Oh ya, Indi punya anjing ya yang namanya Eris. Selain itu Indi juga aktif dalam berbagai kegiatan peduli binatang. Bisa di ceritakan sedikit tentang Eris serta mengapa Indi tertarik dalam peduli binatang.
Iya, Eris itu tinggal dengan keluargaku sejak 6 tahun lalu. Sebelumnya kami punya seekor anjing bernama Veggie yang mati akibat epilepsi. Lalu ada seorang ibu baik hati yang memberikan Eris. Katanya untuk menjadi temanku. Ajaibnya Eris ini sebelumnya sudah ada yang mau membeli, tapi disaat-saat terakhir justru malah diberikan kepadaku, gratis :) Aku peduli dengan hewan-hewan di sekitarku karena percaya bahwa setiap mahkluk seharusnya bisa hidup berdampingan. Jika tidak suka pun setidaknya jangan diganggu. Makanya aku tak mau lagi melihat ada hewan yang menderita atau hidup tak layak. Jika manusia dan hewan saling menghargai aku yakin akan indah sekali. Seperti ketika Eris menemukan tumor besar di payudaraku, secara tidak langsung ia menyelamatkanku. Itu pasti salah satu caranya untuk berterima kasih pada manusia :)
TENTANG KARYA
1 . Indi juga seorang penulis dan blogger. Buku Indi yaitu Waktu Aku Sama Mika dan Karena Cinta itu Sempurna bahkan jadi best seller dan di filmkan. Bisa di ceritakan bagaimana inspirasi hingga hadirnya buku itu. Serta apa pesan pesan yang ingin Indi sampaikan dalam buku itu?
Sebenarnya aku tidak pernah bermaksud untuk membukukan karyaku, tapi lalu ada sebuah penerbit yang membaca salah satu puisiku di media sosial, judulnya “Malaikat yang Pelupa”. Mereka bertanya apakah aku punya tulisan-tulisan yang lain dan menawariku untuk membuat novel. Awalnya aku ragu karena tulisanku sebenarnya buku harian yang berisi kenangan-kenanganku bersama Mika. Tapi setelah 1 minggu diobrolkan bersama Ibu dan Bapak, juga meminta pendapat pada Ray akhirnya aku setuju karena bisa menjadi cara sederhana untuk “memasyarakatkan” scoliosis dan HIV/AIDS.
2. Selain kedua buku itu? Adakah karya-karya Indi lainnya?
Karyaku yang ketiga berjudul “Guruku Berbulu dan Berekor”. Itu adalah sebuah novel yang berisi kumpulan kisah nyata manusia dengan hewan peliharaannya. Aku dibantu oleh banyak volunteer, termasuk oleh Evita Nuh, fashion blogger muda yang sudah mendunia itu, hihihi. Royalti dari novel itu aku donasikan kepada hewan-hewan yang membutuhkan, terutama yang terlantar. Dan karyaku yang keempat berjudul “Conversation for Preschoolers”. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa aku suka anak-anak, malah pernah menjadi lead teacher di salah satu preschool internasional. Nah, buku ini aku persembahkan untuk anak-anak yang ingin belajar Bahasa Inggris dengan cara fun. Ada cerita, ada juga halaman untuk mewarnai :)
3. Buku Waktu Aku sama Mika diangkat menjadi film dengan Judul Mika. Tokoh Mika di perankan Vino S.Bastian dan Indi oleh Velove Vexia. Bahkan film itu yang sempat diputar pada April 2013 di IFF Melbourne Australia. Bagaimana perasaan Indi melihat banyaknya antusias masyarakat akan film Mika?
Karena aku tidak mau ada orang lagi yang seperti aku waktu dulu, Mbak. Aku baru belajar tentang HIV/AIDS justru setelah berkenalan dengan Mika. Awalnya membedakan antara HIV dengan AIDS saja aku tidak tahu. Malah kalau dipikir-pikir aku dulu diam saja kalau ada orang yang mendiskriminasi ODHA. Padahal ignorant itu awalnya karena ketidaktahuan. Nah, aku ingin masyarakat dimulai dari usia sekolah mengetahui info yang benar tentang HIV/AIDS. Yang sederhana-sederhana saja, seperti apa yang bisa dan tidak bisa menularkan, dan yang terpenting kenapa kita tidak boleh mendeskriminasikan seseorang karena penyakit yang ia idap.
5. Saya kerap memperhatikan baju baju rancangan Indi yang modis dan keren. Apakah Indi juga akan terus melebarkan sayap ke dunia desainer? Kalau ada yang tertarik dengan rancangan Indi, bisa pesan kemana?
Wah, terima kasih sudah dibilang modis dan keren, Mbak, hihihi, jadi malu... :) Sebenarnya beberapa tahun yang lalu, waktu novel “Waktu Aku sama Mika” terbit banyak pembacaku yang request agar hasil rancanganku dijual. Akhirnya aku lakukan dan responnya sangat baik, bahkan ada yang pesan dari luar negeri. Tapi berhubung aku belum punya karyawan, masih ikut dengan butik Ibu, akhirnya kewalahan. Jadi aku sekarang fokus di dunia menulis dulu. Tapi jika yang request teman dekat biasanya aku usahakan :)
6. Indi juga suka sekali music ya. Saya sering menonton video Indi di youtube. Bahkan memiliki banyak viewer di youtube. Bisa di ceritakan tidak bagaimana Indi sampai bisa tertarik memainkan alat musik sekaligus menyanyi?
Aku memang suka sekali musik. Sejak umur 7 tahun aku sudah menjadi fans beratnya Aerosmith dan Red Hot Chili Peppers. Tapi untuk bernyanyi dan bermain alat musik secara “serius” baru belakangan saja. Aku pernah bergabung di paduan suara, tapi aku pemalu sekali sampai-sampai tidak pernah mendapat part solo. Dan aku juga pernah belajar drum, tapi hanya sampai grade 2 (masih dasar). Suatu hari aku iseng membuat akun YouTube untuk berkomentar di video-video idolaku. Akunku kosong, benar-benar tanpa video selama 2 tahun! Lalu aku dan Bapak mulai coba-coba membuat video; aku bernyanyi dan Bapak yang merekam. Tanpa bermaksud apa-apa videonya aku upload di YouTube. Eh, ternyata banyak yang menonton :D Supaya tidak monoton aku belajar ukulele dari video-video yang aku tonton. Awalnya viewersku beberapa puluh saja, lalu bertambah ribuan dan sampai sekarang mencapai lebih dari seratus ribu. Beberapa bulan lalu bahkan ada salah satu radio di Meksiko yang memutar permainan ukuleleku. Ternyata kita tidak boleh remehkan the power of iseng, ya Mbak, hihihi :)
- Adakah pesan khusus Indi buat masyarakat Indonesia khususnya bagi generasi muda Indonesia?
Have fun, bersenang-senanglah. Jangan terlalu pikirkan hal-hal kecil. Do what you want selama itu tidak menyakiti diri sendiri dan melanggar norma. Jangan pernah merasa tidak punya bakat, don’t push yourself too hard karena disaat kita “mendengar” diri sendiri maka kita akan tahu apa yang kita bisa, ---apa yang kita inginkan. Jika kamu merasa sedih, selalu percaya bahwa itu hanya fase. Dan yang terpenting jangan lupa bahwa kita semua istimewa :)
- bisa di sebutkan email, alamat blog,facebook, twitter, instagram serta channel youtube Indi ? Saya yakin akan banyak teman teman yang ingin kontak atau mengetahui aktifitas Indi secara langsung ^_^
Aku bisa dihubungi di namaku_indikecil@yahoo.com. Untuk membaca cerita tentang keseharianku bisa di duniakecilindi.blogspot.com. Tapi jika lebih suka ceritaku dalam bentuk video bisa mampir ke channel YouTube Indi Sugar Taufik, hihihi. Aku juga punya Facebook page yang berisi kegiatan-kegiatanku, namanya Indi Kecil Babbitt, sedangkan untuk update yang lebih personal aku punya 2 buah akun Facebook yang sama-sama bernama Indi Sugar. Untuk yang ingin melihat foto keluarga dan hewan peliharaanku bisa intip akun instagramku di @indisugarmika.
Dan yang terakhir, aku akan senang sekali disapa di twitterku @missbabbitt :)
********
Demikianlah wawancara saya dengan Indi Sugar. Oh ya, Indi juga mewawancarai saya diblognya. silahkan di klik dan di baca ya. Berkenalan dengan mba Tri Wahyuni
Baca Di Sini ya (Silahkan Klik) |