IIDN Kaltim : Wadah Perempuan Menuangkan Apresiasi Positif Melalui Menulis
Selama
ini banyak orang yang menganggap perempuan hanya berkutat pada
urusan rumah tangga yaitu memasak ataupun mengurus anak. Atau bila
seorang perempuan yang bekerja, hanya bisa terfokus mengurus pekerjaannya dan
keluarga. Jarang sekali orang menilai kemampuan perempuan bisa
mengapresiasi dirinya lewat menulis. Padahal sesungguhnya para perempuan itu
berpotensi besar untuk berkarya asalkan memiliki kemauan dan terus
belajar.
Berawal
dari persamaan dan ketertarikan para perempuan dalam dunia tulis
menulis, maka terbentuklah sebuah group komunitas penulisan perempuan di
jejaring sosial Facebook. Komunitas itu bernama Ibu-Ibu Doyan Nulis atau di
singkat dengan IIDN, di dirikan oleh Indari Mastuti seorang penulis dan
pengusaha dari Bandung. Indari sendiri kerap meraih penghargaan dalam
bidang penulisan dan wirausaha nasional.
IIDN
yang berdiri sejak bulan Mei 2010, hingga kini telah memiliki anggota sekitar
7000 Orang. IIDN pun memiliki 22 cabang yang tersebar di berbagai daerah
Indonesia maupun di luar negeri yang berpusat di Jepang. Salah satu
cabang IIDN di Indonesia tersebut adalah IIDN Kaltim yang di koordinatori
oleh Tri Wahyuni Zuhri, penulis dan trainner dari Kaltim.
Apabila
semula Profesi menulis dianggap hanya untuk orang yang memiliki bakat,
namun tidak demikian sesungguhnya. Karena ternyata profesi menulis bisa
dilakukan semua orang, termasuk ibu-ibu rumah tangga. Hal itu pula yang terjadi
di komunitas IIDN.
Ibu-ibu
yang akhirnya memilih jalur menulis sebagai aktifitas keseharian ternyata dapat
mengasah kemampuan ilmu yang mereka miliki serta mendapatkan keuntungan
materi. Disamping itu mereka pun dapat menjalin silaturahmi sesama
ibu-ibu rumah tangga yang memiliki minat sama dalam menulis. Tentu saja hal itu
tidak menghambat aktifitas mereka sesungguhnya yaitu ibu rumah tangga yang
notabene sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya.
IIDN
tidak hanya melakukan kegiatan secara online di internet, tetapi kegiatan
offline atau kopdar sering dilakukan. Berbagai pelatihan maupun kegiatan
positif lainnya menjadi agenda kegiatan IIDN pusat maupun IIDN daerah. Seperti
yang sering dilakukan oleh IIDN Kaltim. IIDN Kaltim sering melakukan
kegiatan tatap muka sekaligus sebagai ajang silaturahmi sesama
anggotanya. Bahkan Beberapa kali IIDN Kaltim ikut aktif mengikuti
berbagai kegiatan ataupun seminar terkait penulisan ataupun kegiatan positif
untuk para ibu. Antara lain kegiatan bedah buku, seminar dan training
penulisan, ataupun pelatihan pembuatan makanan bento.
Beberapa
anggota IIDN Kaltim pun telah menghasilkan karya tulis baik berupa tulisan di
media cetak maupun dalam bentuk buku yang sudah terpublikasikan secara
nasional.
Salah satunya Inni Indarpuri, penulis produktif
asal Kaltim. Saat ini Inni telah menghasilkan 3 novel yang terbit
nasional. Novel berjudul Diantara Dua Cinta dan Novel Gambiran, merupakan
novel yang bersetting lokalitas Kalimantan Timur. Novel Gampiran bahkan sempat
diangkat sebagai sumber makalah oleh Tri Wahyuni Zuhri dalam seminar kesastraan
di Kaltim. Novel terakhirnya Never Give Up berkisah tentang perjuangan seorang
gadis penderita lupus yang mengambil setting kota Samarinda.
Kemudian
ada pula Indah Nur Wakhid, penulis asal Balikpapan, yang baru mengeluarkan
novel perdananya berjudul Love Me, Love Me Not, terbitan Mediapress.
Novel romantis namun di balut kisah pembunuhan misterius yang sangat menarik
untuk di baca. Tentu saja kehadiran IIDN ini sangat bermanfaat dan
berarti bagi perempuan Kaltim yang ingin eksis mengurus rumah tangga, pekerjaan
namun tetap berkarya melalui menulis. Terlebih seorang ibu sangat berperan
penting mendidik anaknya untuk menjadi generasi muda yang unggul. Apabila
seorang ibu sangat senang menulis dan membaca, tentu saja wawasan
pengetahuannya akan lebih berkembang dan menularkan kepada anak-anak mereka.
Amin..