Makna Cantik Bagi Seorang Survivor

Dulu sewaktu kecil...
Saya mengagumi tokoh princess dalam film anak-anak.  Sebut saja Cinderella, Putri Salju, Putri Aurora hingga Putri Yasmin.  Di pikiran seorang anak kecil seperti saya, kecantikan seorang perempuan di lihat dari wajah cantik, tubuh yang ramping, kulit yang putih, rambut yang hitam tergerai.

Bahkan saya kerap berandai-andai, kelak ketika dewasa, bisa seperti para tokoh princess tersebut.  Selain cantik, mereka pun akhirnya menikah dengan pangeran tampan dan hidup bahagia. Hehehe..

Tapi..
Ternyata semua tidak seperti yang saya khayalkan.  Saya tumbuh sebagai anak perempuan yang tomboy dan jauh dari kata cantik.  Wajah saya biasa-biasa saja, dan tubuh saya tidak seindah dan seramping para princess. Kulit saya berwarna sawo matang,  tidak putih seperti layaknya para princess. Rambut? Jelas bukan hitam panjang tergerai indah, tetapi selalu di potong pendek dengan model biasa saja.

Seperti anak perempuan pada umumnya, saya waktu itu sempat iri dengan teman-teman saya yang memiliki wajah cantik. Tidak hanya membuat saya terkagum-kagum melihat wajah cantik mereka,  yang jelas mereka mempunyai daya tarik tersendiri.  Rasanya kalau berjalan bersama mereka, saya suka kikuk sendiri. Berasa seperti antara langit dan bumi hehehhe..

Tapi untungnya,
Saya selalu di kelilingi oleh lingkungan keluarga dan teman-teman yang baik.   Berada di tengah-tengah mereka, membuat saya tidak lagi memandang kecantikan dari segi fisik semata.  Saya belajar banyak bahwa kecantikan seseorang perempuan bukan hanya fisik.

Perempuan yang biasa-biasa saja bisa terlihat sangat cantik, apabila memiliki kepribadian baik dan menarik.  Ya, namanya inner beauty. Saya mulai belajar memahami bahwa inner beauty yang terpancar dari diri seorang perempuan menjadi kekuatan tersendiri. 

Coba bayangkan, bila ada seorang perempuan yang wajahnya cantik menawan tetapi kepribadian tidak baik. Pasti deh, banyak orang yang tidak simpatik kepadanya.  Bandingkan dengan seseorang perempuan yang biasa saja tetapi kepribadian yang baik dan menarik. Tentu akan banyak orang yang bersimpatik padanya. Apalagi bila seorang perempuan cantik dan memiliki kepribadian cantik juga.

Trus, apakah bisa saya yang biasa saja bisa tampil tetap cantik secara fisik sekaligus kepribadian? 

Tentu bisa kok. Penilaian mengenai kecantikan seseorang itu berbeda-beda lho. Jadi jangan terlalu mengkuatirkan kita tidak cantik. Apalagi sekarang kita bisa membenahi diri kita secara fisik.

Misalnya selalu menjaga kebersihan diri, melakukan perawatan diri sendiri ataupun perawatan salon. Menggunakan make up sesuai dengan kepribadian dan keinginan kita. Mengenakan pakaian yang pantas dan sesuai.  Serta banyak hal lainnya yang bisa dilakukan untuk tampak lebih cantik.  

Saat Sakit, Bisakah Tetap Cantik?

Nah, berbicara tentang cantik walau sakit, tentu perlu pembahasan lebih dalam lagi. Apalagi bila perempuan itu mengalami sakit yang cukup berat seperti saya, yaitu sakit kanker. Apa bisa tetap cantik walaupun sakit kanker?  Pertanyaan ini banyak ditanyakan keluarga ataupun teman-teman kepada saya.

Sekedar penjelasan mengenai sakit kanker. Seorang yang sakit khususnya sakit kanker, biasanya akan mengalami perubahan berbeda pada kondisi fisiknya. Sebagian ada yang terlihat lebih kurus dan lemas.  Bukan cuman itu, ada beberapa pengobatan terapi kanker yang berimbas pada kondisi fisik pasien.

Misalnya saja, saya dan pasien kanker lain yang sedang menjalani kemoterapi. Ada beberapa obat kemoterapi yang mengakibatkan rambut rontok dan kemudian menjadi gundul plontos :)  Lalu ada pula yang mengalami efek samping seperti kulit menghitam, kering, kuku menghitam, dan lain sebagainya. Masing-masing pasien memang berbeda-beda pengobatan dan efek yang dirasakan.

Nah, kalau sudah begini, tentu banyak yang tanya. Apakah kalau sakit kanker, tetap bisa cantik? Saya pasti menjawab, tentu bisa.  Sebelumnya saya sudah pernah menyebutkan kalau ukuran kecantikan perempuan itu kan berbeda-beda, tergantung presepsinya.

Ketika harus berhadapan dengan sakit, sebaiknya jangan terlalu memikiran tanggapan orang lain dengan perubahan atau keadaan fisik kita. Apalagi merasa tidak cantik, tidak menarik, karena efek pengobatan atau terapi. Secara tidak langsung hal itu bisa membuat down sendiri . Bahkan bisa berpengaruh juga pada proses pengobatan dan terapi yang sedang di jalankan.

Saya sih lebih memilih fokus pada pengobatan dan terapi yang di jalankan. Toh kecantikan itu sebenarnya tidak akan berubah bila kita menilai kecantikan bukan hanya dari segi fisik semata.   Semua tergantung kita selalu pasien lho.

Bahkan ada banyak teman sesama survivor kanker yang tetap berdandan cantik walaupun sedang menjalani pengobatan. Mereka bahkan tetap menggunakan make up seperti biasa. Bahkan ada yang menggunakan syal, topi cantik, atau bahkan rambut palsu untuk menutupi rambut rontok karena pengobatan. 

Eh, ada juga lho teman perempuan yang bahkan tetap kemana mana tanpa ada.rambut karena efek pengobatan.  Itu semua tidak masalah banget, karena kembali berpulang dengan pilihan dan pribadi masing-masing.

Nah, saya sendiri karena memang sudah berjilbab, jadi tidak perlu kuatir kemana-mana. Saya juga mengoleksi beberapa topi kupluk cantik hadiah dari sahabat saya. Selain itu, saya juga tetap menjaga kebersihan diri walau sakit.  Bahkan tetap pakai bedak dan lipstik kalau keluar rumah hehehe.

Karena bagi saya..

Walau saya sakit, Saya memang lebih memilih untuk tetap menilai diri saya cantik apa adanya. Lebih memperkuat inner beauty dengan melakukan banyak kebaikan dan kegiatan positif, menebarkan kasih dan sayang kepada keluarga dan orang lain.  Yang terpenting, lalukan semua tanpa beban dengan hati senang dan bahagia.