Kemoterapi Lagi? Mari Di Jalani Dengan Semangat !
Sebenarnya saya sudah merasakan ada yang tidak beres dalam tubuh sejak sebulan lalu. Tepatnya saat saya harus masuk IGD, di karenakan ada masalah dengan saluran kencing ketika itu.
Setelah menjalani serangkaian observasi, akhirnya memang saya harus bersabar ria dengan menggunakan kateter sementara waktu. Dokter onkologi menyimpulkan, karena kondisi saya yang bed rest terus serta adanya metastase di tulang belakang. Hal itulah yang membuat masalah di saluran kencing.
Baiklah, untuk sementara waktu, saya harus bersahabat dengan kateter ini hihihi. Salah satu sahabat saya ikut menghibur, dengan mengatakan bahwa saya keren dengan membawa 'souvenir' dari rumah sakit. Wkwkwkw. Aneh aja, katerer begini di bilang souvenir .
Nah, ternyata, kesabaran saya lagi-lagi kembali uji. Sebenarnya saya tuh juga mikir, apakah stok kesabaran saya ini bisa bertahan apa tidak untuk kedepannya ya. Saya sih berharap, kesabaran itu akan tetap terus ada. Amin amin.
Jadi ceritanya, minggu siang itu, saya merasakan sesak nafas yang cukup mengganggu. Memang sih, saya lagi flu berat saat itu. Tapi rasa sesak nafas itu tidak bisa reda-reda juga, walaupun saya sudah minum obat flu.
Belum lagi saya balurin tubuh dengan minyak kayu putih, minyak aromaterapi, hingga pakai inhaler hidung. Pokoknya semua di lakukan. Sampai-sampai bolak balik pakai selang oksigen. Felling saya udah langsung ngerasa, kalau ini bukan perkara biasa. Tanpa nunggu waktu lagi, saya langsung nelpon ambulan dan segera ke UGD.
Sesampainya di UGD, dokter langsung mengobservasi dan memerintahkan perawat untuk cek EKG Jantung, cek darah lengkap dan pasang selang oksigen. Saya pun menginap di rumah sakit hari itu.
Dan saya merasa bahagia dan terharu, ketika keluarga dan teman-teman turut datang menjenguk saya. Terima kasih teman-teman.
"Dia" Bertamasya Lagi di Paru
Selama beberapa hari di rumah sakit, dokter bersama timnya melakukan observasi kepada saya. Selain saya juga melanjutkan kemo tulang zometa rutin sebulan sekali, saya pun juga menjalani rontagen paru-paru.
Seingat saya, terakhir menjalani rontagen paru-paru pada tahun 2016 lalu setelah kemoterapi obat doxorubicin. Waktu itu metastase paru-paru saya sudah respon dengan obat kemo tersebut. Dan kondisi stabil, walau metastase tulang belakang yang masih bermasalah hhehehehe
Ternyata...
Dari Hasil rontagen paru paru terbaru saya tidak mengembirakan. "Dia" atau kanker, kembali bertamasya ke paru-paru. Tentu saja hal ini sempat membuat saya gemes, lemes, sedih, dan berbagai perasaan nano-nano deh.
Dari Hasil rontagen paru paru terbaru saya tidak mengembirakan. "Dia" atau kanker, kembali bertamasya ke paru-paru. Tentu saja hal ini sempat membuat saya gemes, lemes, sedih, dan berbagai perasaan nano-nano deh.
Bagi survivor seperti saya, kehadiran kembali kanker bertamasya tersebut, nyaris sama dengan perasaan terjun bebas dari puncak gunung hehehe. Tapi bagaimana pun juga, saya kembali berusaha menguatkan diri. Apapun hasilnya, saya harus berusaha iklas, sabar, dan lanjut ikhtiar berobat. Biarlah Allah nanti yang menentukan hasilnya.
Saya juga bersyukur, sampai sekarang masih bisa di tangani oleh dokter onkologi saya . Terhitung sejak Januari 2013 saat pertama saya tervonis kanker tiroid stadim lanjut hingga Januari 2017 ini. Berarti sudah 4 tahun beliau menangani saya. Semoga beliau terus di berikan kesehatan dan kekuatan Allah untuk terus mengobati kami para pasien kanker ya. Aamiin aamiin...
Oh ya, lanjut bicara mengenai pengobatan. Setelah melihat hasil rontagen, dokter onkologi akhirnya mendiskusikan kelanjutan pengobatan kepada saya. Mengingat paru-paru saya yang sudah menjadi tempat bertamasya kanker, akhirnya beliau merekomendasikan untuk melakukan kemoterapi doxorubicin ulang sebanyak 6 x dengan siklus per 3 minggu.
Sebenarnya untuk kondisi pasien kanker tiroid seperti saya, pengobatan radiasi ablasi nuklir merupakan pengobatan yang tepat. Hanya saja di Kaltim belum berjalan pengobatan nuklir dan saya juga tidak memungkinkan secara fisik untuk berangkat ke luar daerah berobat. Akhirnya, dokter memutuskan tetap melanjutkan pengobatan di Samarinda dengan menggunakan kemoterapi sebanyak 6 x.
Sebelum melakukan kemoterapi, saya di minta untuk cek laboratorium darah lengkap. Saya juga di rujuk ke dokter paru-paru dan dokter jantung. Untuk ke dokter paru-paru, beliau memeriksa saya sekaligus memberikan obat untuk mengurangi masalah di pernafasan saya.
Sedangkan untuk dokter jantung, beliau melakukan pemeriksaan EKG dan ECHO jantung saya. Apabila semua hasil pemeriksaan tersebut bagus, maka saya di perbolehkan untuk lanjut kemoterapi. Alhamdulillah, semua hasil pemeriksaan itu bagus.
Dan sekarang, saya tinggal menjalani kemoterapi obat doxo sebanyak 6 x dengan siklus 3 minggu sekali. Selain itu tetap menjalani kemo tulang zometa sebulan sekali.
Semoga semua usaha dan ikhitar ini membawa hasil kemajuan lebih baik untuk selanjutnya. Aamiin..
#kankerbukanakhirdunia
#survivorkanker
#nevergiveup
#fight
#survivorkanker
#nevergiveup
#fight
6 komentar
Write komentarAsslkm, Mbak Yuni,bketegaran sdh terliat dr tulisan ini, betapa dlm keadaan sakit masih bisa bikin postingan yg bernada humor. Tetap semangat, ya, sayang.
ReplySemoga lekas sembuh y mba sama kyk bunda yati dlm keadaan sakit mba nulisnya nada humor *pelukk mba*
ReplyBaca tulisan mba Yuni selalu menginspirasi. Semoga semangat mba Yuni menular ke semua teman2 dan pembaca.
ReplyWassalamualaikum
ReplyMakasih bunda sayang untuk semangat dan doanya
Peluk peluk peluk. Terima kasih ya mba doanya
ReplyAamiin aaminn. Terima kasih mba sayang
Reply