Lebaran Tinggal menghitung jam, saat saya harus di larikan ke UGD salah satu rumah sakit swasta. Saya yakin, tidak ada satu pun orang yang akan mau menjalani malam takbiran lebaran di UGD rumah sakit kecuali dalam kondisi tertentu. Hal itu pula yang terjadi pada saya.
Sebenarnya kondisi tubuh saya beberapa hari ini kurang enak badan, tetapi saya berusaha tidak terlalu mengacuhkannya. Saya berfikir, kalau perasaan tidak nyaman selalu saya pikirkan, malah nanti tambah sakit hehheh.. Tapi rupanya, sore menjelang magrib itu, kondisi saya sudah tidak nyaman. Akhirnya saya nyerah juga untuk di bawa ke rumah sakit. :D
Sesampai di UGD saya langsung di papah ke kursi roda dan di dorong menuju ranjang perawatan oleh perawat. Dokter Jaga saat itu adalah seorang dokter laki-laki yang muda. Beliau langsung menanyai dan memeriksa saya.
"Apa yang ibu rasakan saat ini?"tanyanya sambil memeriksa saya.
"Kaki kanan saya kaku, dok. Saya gerakan tapi tidak terasa,"kata saya seraya menahan sakit.
"Kenapa bisa begitu, bu? Apa ibu ada riwayat penyakit lain?"tanyanya dengan serius.
"Saya pasien kanker tiroid, dok. Kanker saya sudah metastase ke tulang belakang,"sahut saya kalem.
Dokter muda itu sedikit terkejut lalu memandang saya dengan tatapan tidak percaya. Mungkin karena saya masih bisa tersenyum senyum sendiri, jadi dokter tidak yakin saya kena kanker hehehehe..
Dokter pun lalu menanyakan lebih lanjut mengenai penyakit saya dan apa yang saya rasakan saat itu. Berhubung sudah malam takbiran, maka tidak ada satu pun dokter spesialis yang praktek. Dokter Jaga pun menyarankan saya untuk di infus vitamin, obat mag, dan obat nyeri. Tentu saja saya langsung menyetujui, dari pada saya menahan rasa tidak nyaman.
Sambil menunggu cairan infus tetap jalan, saya kembali mengobrol dengan dokter muda. Ternyata beliau cukup ramah dan enak di ajak konsultasi.
"Ibu ada bawa rekam medis perawatan penyakit kanker ibu selama ini?"tanyanya tiba-tiba pada saya.
Astaga, saya lupa! Saya langsung menggeleng cepat. Biasanya kalau ada kasus emergency seperti ini atau kontrol ke dokter, saya pasti bawa tas file yang berisi rekam medis saya. Apalagi rumah sakit yang saya tuju saat itu merupakan rumah sakit baru yang belum pernah saya di rawat.
Tetapi entah mengapa, benar benar tidak terpikir untuk membawanya. Yang terpikir saat itu hanya segera membawa saya ke UGD karena kondisi fisik saya yang butuh penanganan cepat.
"Aplikasi baru ya ini, bu? Bisa di download dari Handphone?" Tanya dokter jaga tersebut saat saya memperlihatkan berbagai file rekam medis saya di medictrust.
"Iya, dok. Ini program baru. Saya juga baru download aplikasinya dan terbantu sekali,"kata saya sembari tersenyum.
Syukurlah, aplikasi medictrust ini sangat bermanfaat sekali bagi saya hari itu :)
Pentingnya Rekam Medis bagi Pasien Kanker
Saya pernah membahas pentingnya menyimpan rekam medis kesehatan khususnya bagi pasien kanker, di blog saya http://www.triwahyunizuhri.blogspot.com/2014/08/keping-49-pentingnya-menyimpan-arsip.html?m=1 .
Saat itu saya mengalami kejadian kurang menyenangkan karena tidak membawa data data arsip rekam medis saya dalam berpergian. Kebetulan memang saat berpergian itu, saya mendadak sakit dan harus segera di rawat inap di rumah sakit. Karena saya adalah pasien kanker, tentu saja saya menjelaskan riwayat sakit saya kepada dokter yang merawat saya. Hal ini sangat penting, agar obat yang nantinya di berikan sesuai dengan kondisi saya sebagai pasien kanker.
Secara umum kegunaan Rekam Medis bagi pasien khususnya pasien kanker adalah sebagai alat komunikasi antar dokter dengan tenaga ahi lainnya yang ikut ambil bagian dalam memberikan pelayanan pengobatan, serta perawatan terhadap pasien. Dengan adanya rekam medis, walaupun kita di tanganin oleh beberapa dokter, bisa memudahkan mereka melakukan pelayanan kesehatan.
Rekam medis bagi pasien kanker bisa di jadikan acuan dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien. Selain itu juga sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan dan pengobatan kepada pasien. Selain itu yang paling terpenting, dengan adany arsip rekam medis, dapat membantu mengevalusi sejauh mana perkembangan pengobatan yang telah di lakukan pasien
Medictrust Sebagai Solusi Rekam Medis era Modern
Saya mengenal Medictrust saat tanpa sengaja membaca blog mba Haya Aliya Zaki . Dalam blognya, mba Haya bercerita mengenai di dirinya saat diundang oleh founder Medictrust mba Katherine dan mba Grace, dalam acara launcing aplikasi Medictrust.
Terus terang saja saya langsung tertarik dengan Medictrust. Selain aplikasi Medictrust ini memang saya butuhkan sekali untuk membantu menyimpan berbagai rekam medis saya sebagai pasien kanker. Aplikasi Medictrust ini juga sangat mudah di gunakan oleh siapa saja yang memerlukannya. Kita Tinggal download aplikasi Medictrust di Android atau IOS.
Setelah Download Aplikasi Medictrust, kita tinggal masukkan profil kita disana. Ada beberapa pertanyaan yang harus di isi, termasuk kontak person yang bisa di hubunginsaat keadaan emergency atau darurat. Nah, untuk ini memang sudah seharusnya sih. Siapatahu dalam keadaan mendadak, di butuhkan kontak person kerabat ataupun teman yang bisa di percaya :)
Aplikasi MedicTrust di Android atau IOS |
Tampilan Profil kita di Medictrust |
Dalam aplikasi ini kita bisa memasukan data maupun gambar foto dari rekam medis kita. Di samping itu, kita secara lengkap bisa memasukan tanggal serta keterangan dari rekam medis itu.
Data rekam medis yang di ambil, bisa langsung di foto atau sebelumnya di ambil dari galeri handphone (seperti tampak pada gambar di atas )
Yang lebih menarik lagi, saat data foto di masukkan bisa langsung di konversikan oleh pihak Medictrust dalam waktu tidak lama. Kalau pun nanti ada data yang kurang, biasanya pihak Medictrust akan mengirimkan email kepada kita. Asyik kan.
Berhubung selama ini saya juga menjalani pengobatan radiasi nuklir di Jakarta atau Bandung, tentu data rekam medis sangat di perlukan bagi dokter yang menangani saya.
Nah, biasanya sih saya harus kirim email satu persatu data rekam medis terbaru yang mereka minta. Dengan begitu, sebelum saya berangkat pengobatan, dokter sudah mempelajari dulu hasil rekam medis terbaru saya.
Sekarang, saya tidak perlu repot lagi. Saya bisa mengirimkan email data rekam medis saya melalui aplikasi Medictrust (seperti gambar di atas). Tentu saja hal ini sangat memudahkan bagi dokter yang menangani saya. Saya tinggal memilih jenis data apa saja tang akan saya kirimkan via email kepada mereka :) Sangat membantu sekali kan... Apalagi setelah radiasi, dokter akan membandingkan hasil medis terbaru dengan rekam medis sebelumnya. Dengan begitu bisa terlihat sejauh mana perkembangan pengobatan yang sudah saya lakukan selama ini.
Bagi teman teman yang ingin tahu lebih lanjut mengenai Medictrust, bisa buka website Medictrust di https://medic-trust.com/ atau bisa juga lihat di halaman Facebook Medictrust di https://www.facebook.com/medictrust . Penjelasan lengkap bagaimana aplikasi Medictrust, bisa juga di lihat di video youtube berikut ini :
sumber : Youtube Medictrust
Saya pribadi mengucapkan terima kasih untuk aplikasi Medictrust ini. Medictrust sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya, apalagi untuk survivor kanker seperti saya. Semoga Aplikasi Medictrust trus berkembang dan bisa di rasakan manfaatnya bagi orang lain. Aminnn..
Wah, Mba Tri bisa lebih optimal lagi memanfaatkan aplikasi ini. :) Sebenarnya kalo kita bisa lebih terbuka kepada teknologi, insya Allah teknologi bisa membantu ya, Mba. Semoga sehat-sehat selalu. Saya selalu mendoakan yang terbaik. :)
ReplyDeleteAmin amin.. terima kasih doa dan semangatnya ya mba Haya
DeleteWah, informasi yg bermanfaat jg saya. Trims sdh berbagi mbak Tri
ReplyDeleteSama sama mba. Silahkam di coba aja aplikasinya mba
DeleteTerima kasih infonya Mbak. Sebagai penyandang HNP saya juga kudu bawa2 foto MRI kalo kontrol. Ribet hehe :D
ReplyDeleteIya mba ribet bener kalo bawa MRI kemana mana hehhe.. soalnya saya juga begitu
Delete