Buku Terbaruku, Kiki si Kiang Kuning

1:04 PM 1 Comments A+ a-



KIKI Si Kijang Kuning Kalimantan sedang bersedih hati. Keputusan orang tua Kiki untuk pindah tempat tinggal yang baru, membuat Kiki harus berpisah dengan teman-teman lamanya. Beruntung, Kiki memiliki Ibu yang baik dan pengertian, serta Mimi, adiknya yang selalu berusaha menghiburnya. Bagaimana kisah selanjutnya? Yuk, mari di baca buku CERNAK terbaru karya saya, terbitan Penerbit Andi ini. Buruan di pesan ya.... ^ _^

-------------
Kategori(Sub): Buku Anak (Buku Anak)
ISBN: 978-979-29-4141-8
Penulis: Tri Wahyuni Zuhri
Ukuran⁄Halaman: 19x19 cm² ⁄ ii+26 hlm halaman
Edisi⁄Cetakan: I, 1st Published
Tahun Terbit: 2014
Berat: 3005 gram


http://andipublisher.com/produk-0414005129-kiki-si-kijang-kuning.html

Selamat Ulang Tahun, Bapak

12:48 PM 0 Comments A+ a-



Ada yang berbeda di ulang tahun Bapak pada tahun ini.  Ya, tahun ini usia bapak bertambah 1 tahun menjadi 64 tahun.  Yang berbeda, yaitu aku tidak ada di samping bapak saat bapak merayakan ulang tahun tersebut bersama mama, saudara, dan anak-anakku.  Tidak seperti tahun kemarin, aku turut menyaksikan dan bersuka cita merayakan ulang tahun bapak.  Tahun ini, aku hanya bisa mengucapkan selamat ulang tahun lewat telpon kepada Bapak. Tentu saja aku meminta doa khusus kepada Allah untuk kebahagiaan dan kesehatan bapak serta mama. Satu doa khusus lagi, aku memohon kepada Allah agar diberikan waktu dan kesehatan kepadaku agar bisa aku bisa membahagiakan bapak dan mama.  aih... mulai lebay lagi deh.. hehehe...

Tulisan ini kubuat saat aku sedang berjuang melawan kanker di rumah sakit.  Malam sudah larut saat ini, namun mata tidak bisa terpenjam.  Pikiranku masih melalang buana kemana-mana.  Beruntung laptop setia ini masih mau menemaniku setiap saat.  Ia seperi tahu, si pemilik nan cantik ini (hehehehe), sedang gundah karena tidak bisa hadir merayakan ulang tahun bapaknya di rumah hehehe..

Ya, foto di atas di kirimkan adikku, ferdi di facebook pribadiku.  Sebenarnya aku sudah tahu, bapak dan keluarga di Samarinda akan merayakan ulang tahun bapak dengan makan sekeluarga serta di lanjutkan dengan pemotongan kue tart.  Ini merupakan tradisi sederhana keluarga kami. Biasanya bapak tidak terlalu mau terlalu repot repot di rayakan sederhana seperti ini.  Baginya, cukup doa untuk kesehatan dan kebahagiaan untuk dirinya.  Namun, rupanya bapak tidak tahan melihat bagaimana cucu-cucunya yang mayoritas di kuasai oleh anak-anakku heheheh, dengan mata penuh harap untuk dirayakan hehehe.. Maklum, mereka akan turut melihat kue tart black forest dengan hiasan cantik dan lilin yang siap di tiup.  Setelah itu... ya bisa di tebak.. mereka akan berebutan untuk menikmati potongan kue black forest itu hihihih...

Oh ya, lanjut cerita lagi ya...  ya, sebenarnya aku tahu ulang tahun bapak akan di rayakan seperti biasanya.  Tapi berhubung aku jauh di kota lain, terpaksa aku hanya bisa menahan berbagai gejolak rasa tidak menentu karena tidak bisa hadir di acara ulang tahun bapak tersebut.  Apalagi saat adikku mengirimkan foto-foto ulang tahun bapak.. aduh, rasanya hati ini langsung gimana gitu.... hik hik hik... Berharap untuk bisa terbang dan hadir di sana.  Tapi apa daya, aku harus menyelesaikan sessi pengobatan yang memang sudah terencana berbulan-bulan yang lalu.  Khusus untuk cerita sessi pengobatan ini, akan kuceritakan nanti ya..

Ah.. sudah dulu lebaynya malam ini.  Yang terpenting, aku selalu berdoa untuk kebahagiaan, kesehatan, keselamatan Bapak dan mama.  Semoga Allah senantiasa melindungi dan menyayangi mereka, seperti mereka berdua melakukan itu semua kepadaku.. amin amin amin  :)


Tuhan Selalu Tepat Waktu

7:06 PM 0 Comments A+ a-



Pagi ini mendapat foto inspirasi bagi dari seorang sahabat di group alumni kuliah yang saya ikuti. Entah mengapa saya langsung tergerak untuk mempostingnya di sini.

Ya, Tuhan selalu tepat waktu. Termasuk memberikan sesuatu kepada kita. Saya lebih menitik beratkan pembahasan tentang sesuatu yang TERBAIK. Bahkan tidak jarang ada yang sering bilang indah pada waktunya.

Sebagai manusia, rasanya tidak hanya saya dan mungkin banyak orang yang merasakan, betapa lika liku menjalani kehidupan ini. Terkadang ada satu waktu berfikir, dimana kah ujung jalan yang sedang kita tempuh ini. Apakah akan ada kebahagiaan dan KEAJAIBAN yang menunggu di depan jalan sana? Ataukah jalan itu masih harus ditelusuri dengan sekuat tenaga, menguras pikiran dan hampir terkadang membuat patah arang?

Bukan.. Ini bukan karena Tuhan tidak sayang pada kita. Bukan karena Tuhan tidak peduli pada kita. Semua memang belum waktunya.. Tuhan telah menyiapkan sesuatu TERBAIK untuk kita sesuai waktu yang telah direncanakan Nya.

Bisa saja saat kita telah menemukan hal TERBAIK dari Tuhan itu, saat di mana kita bisa lebih mengerti dan menyadari banyak hikmah yang ditempuh dalam perjalanan yang telah kita lalui.

Saat itulah kita akan berkata, Tuhan selalu TEPAT WAKTU  dan tidak pernah terlambat. Tuhan memberikan hal TERBAIK tersebut memang tepat waktunya untuk kita.

# Cinta, Harapan & Keajaiban

Mengamati Mitos-mitos Seputar Kanker

11:29 PM 0 Comments A+ a-



Berbicara mengenai kanker, kita seperti di hadapkan dengan momok penyakit yang menakutkan. Kanker tidak hanya dianggap sebagai penyakit yang bisa merenggut nyawa seseorang, tetapi juga kanker bisa menggerogoti fisik dan mental penderitanya. Seorang penderita kanker, tidak hanya bisa merasakan betapa sakit dan nyeri pada tubuhnya. Terkadang kanker bisa berimbas pada faktor psikis dan mental si penderita, yang membuat mereka down dan sedih karena penyakit yang di deritanya. Karena itu, tidak jarang masyarakat kita cenderung menutup diri, bila berbicara mengenai masalah kanker.

Hal ini pun terkait dengan mitos-mitos  seputar kanker yang berkembang mengenai kanker selama ini. Dengan mendengar mitos-mitos tersebut, masyarakat kita seakan memiliki pemikiran sendiri mengenai kanker. Padahal, tidak semua mitos-mitos tersebut benar adanya. Bahkan, sebagian besar dari mitos itu, malah membuat masyarakat semakin takut untuk mengenal penyakit kanker secara lebih dalam.

Tidak jarang, karena ketidak tahuan informasi dan pengetahuan tentang kanker, banyak pasien kanker yang telat mengetahui penyakit kankernya. Kalau sudah begitu, tentu saja untuk proses penyembuhannya tidak akan mudah, serta membutuhkan waktu dan biaya besar. Seandainya masyarakat dapat secara dini mendeteksi kanker dan memiliki edukasi mengenai kanker, tentu akan lain ceritanya. Mengobati kanker dalam stadium awal, akan lebih meningkatkan tingkat kesembuhan bagi pasien tersebut.

Berikut ini merupakan beberapa mitos-mitos seputar kanker  yang berkembang mengenai kanker, antara lain :

a. Kanker merupakan vonis mati

Banyak yang beranggapan, menerima vonis kanker sama saja dengan menerima vonis mati. Artinya, tidak ada harapan hidup apabila seseorang tervonis kanker. Apakah benar seperti itu? Tentu tidak ! Vonis kanker bukan berarti vonis mati bagi penderitanya. Hidup atau mati seorang manusia, telah di tentukan oleh Allah. Fakta membuktikan, telah banyak pasien kanker yang sembuh dari kanker. Mereka berjuang untuk melawan kanker tanpa kenal lelah. Mereka mengikuti berbagai proses pengobatan demi mencapai kesembuhan. Hasilnya? Mereka menjadi pemenang dan menaklukkan kanker. Tentu saja, dalam setiap langkah dan usaha yang mereka lakukan, mereka iringi dengan doa dan memohon kepada Allah. . Walaupun begitu, tidak bisa menutup kenyataan, ada pula pasien kanker yang akhirnya meninggal. Semua memang telah di takdirkan oleh Allah. Segala usaha tersebut, tetap di kembalikan kepada Allah, sang pemilik hidup hambaNya.
Hal itu pula pertama kali saya pikirkan saat tervonis kanker. Rasanya hidup ini tidak berarti dan saya merasa tidak ada harapan untuk hidup. Saya bahkan sempat bertanya bagaimana kesempatan hidup bagi seorang pasien kanker dengan dokter onkologi yang menangani saya. Dokter menjelaskan bahwa semua hidup dan mati manusia, telah di atur oleh Allah. Yang terpenting, kita harus tetap berusaha dan semangat untuk hidup. Terlebih saat ini teknologi kedokteran di bidang kanker sudah semakin maju, sehingga kemungkinan sembuh bagi pasien kanker semakin tinggi.

b. Tidak Perlu Membicarakan Kanker

Tidak bisa di pungkiri, membicarakan masalah kanker, masih dianggap topik yang tabu atau sulit untuk di bahas. Bahkan di sebagian masyarakat, kanker bukan hanya dianggap sebagai penyakit mematikan, tetapi juga dianggap sebagai hal yang tabu. Tema kanker menjadi tema yang cukup menakutkan untuk di bahas. Sehingga tidak jarang, pasien kanker atau keluarganya cenderung menutup diri bila berbicara mengenai kanker. Padahal, apabila penyakit ini di bicarakan secara terbuka, maka akan membantu tingkat penyembuhan secara lebih tinggi. Masyarakat pun dapat dengan mudah untuk mendeteksi secara dini penyakit ini, sehingga akan mempermudah tingkat penyembuhan.
Salah satu cerita yang pernah di ceritakan oleh seorang survivor kanker. Awalnya, keinginannya untuk mengedukasi kanker payudara dan kanker serviks di lingkungan tempat tinggalnya, sempat di tentang warga. Mereka menganggap hal itu menjadi sesuatu yang tabu dan mengerikan untuk di bahas. Namun, dengan kegigihannya, teman tersebut mampu memberikan pemahaman dan edukasi mengenai kanker payudara dan serviks kepada warga. Terbukti, ada beberapa warga yang terdeteksi awal kanker payudara dan serviks. Beruntung mereka langsung dengan cepat melakukan pengobatan, sehingga tingkat kesembuhan semakin tinggi. Sejak saat itu, warga pun semakin gencar mengedukasi mengenai kanker kepada lingkungan sekitar.

c. Kanker tidak memiliki gejala dan tanda

Seperti saya ungkapkan sebelumnya, ada beberapa kasus pasien kanker mengetahui dirinya tervonis kanker saat sudah stadium lanjut. Apakah mereka tidak merasakan gejala atau tanda dari penyakit kanker tersebut, sehingga telat mengetahuinya? Sebenarnya, sebagian besar penyakit kanker seperti kanker payudara, serviks, dan sebagainya, memiliki gejala dan tanda-tanda. Namun, sering kali pasien tersebut mengacuhkannya dan bersikap tidak peduli dengan gejala dan tanda yang mereka rasakan. Hal ini di sebabkan karena kurangnya edukasi dan wawasan mengenai kanker tersebut. Saat mereka menyadarinya, ternyata kanker tersebut sudah memasuki stadium lebih lanjut, dan tentu tidak mudah untuk penyembuhannya. Karena itu, kita perlu waspada bila tubuh memberikan sinyal-sinyal yang mencurigakan dan mengarahkan ke gejala kanker. Apabila memang hal itu terjadi, sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter.

d. Tidak ada yang bisa di lakukan dalam menghadapi kanker

Pasrah dan menerima, mungkin hal itu yang banyak di pikirkan orang saat berhadapan dengan kanker. Apakah seperti itu? Tentu saja tidak! Ada banyak hal yang bisa di lakukan dalam menghadapi kanker. Apabila kita dalam posisi sebagai pasien yang tervonis kanker, maka yang cara yang paling tepat yaitu segera melakukan proses pengobatan kanker. carilah segala informasi dan pengetahuan mengenai penyakit dan pengobatan kanker yang di derita. Disamping itu, pilihkan pengobatan yang tepat dan sesuai dengan orang yang memang ahli menangani penyakit kanker, salah satunya dokter spesialis onkologi.
Namun, bila saat ini kondisi kita masih sehat dan belum terkena penyakit apapun. Kita dapat secara dini melakukan antisipasi mencegah kanker. Atur kembali pola makan kita dengan pola makan sehat, dan penuhi asupan makanan dengan sayuran serta buah-buahan. Jalani hidup dengan pola hidup yang sehat, seperti rajin berolah raga, menghindari rokok dan alkohol. Hidup lebih tenang dan berusaha bebas dari stress, dan tentu saja lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Mitos-mitos di atas hanya merupakan sebagian dari banyak mitos yang beredar mengenai kanker. Tidak perlu takut dan menutup diri untuk mendapatkan berbagai informasi serta pengetahuan mengenai kanker. Semakin banyak informasi dan pengetahuan yang diterima, maka akan lebih mudah mendeteksi secara dini kanker. Hal ini akan mempermudah dalam proses pengobatan dan tingkat kesembuhan akan semakin tinggi. Mari sama-sama kita bergandeng tangan untuk bahu membahu menghadapi kanker. Demikian pula dengan para survivor kanker, akan terus lebih bersemangat dan optimis untuk sembuh

Buku Perjuangan Menghadapi Kanker : Mom, Please Stay Alive

7:59 PM 0 Comments A+ a-



Judul : Mom, Please Stay Alive
Penulis : Bunda Lilly
Penerbit : Halaman Moeka
jumlah Halaman : 228
Tahun : 2013

Satu lagi buku yang saya rekomendasikan untuk dibaca. Buku Mom, Please Stay Alive, ditulis oleh Bunda Lily, yang merupakan nama pena dari Lily Suhana. Buku yang penuh inspirasi ini, ditulis berdasarkan pengalaman penulis berjuang melawan kanker tulang rawan atau yang sering disebut dengan chondrosarcoma. Sebagian besar tulisan di buku ini diambil dari blog penulis yaitu
www.bebestsurvivor.wordpress.com.

Saya sendiri mengenal Bunda Lily melalui tulisan~tulisan beliau di blog tersebut. Saat pertama kali saya tervonis kanker, salah satu kebiasaan baru saya adalah mencari berbagai informasi mengenai kanker. Hingga suatu hari, saya menemukan blog bunda Lily tersebut. Membaca tulisan~tulisan bunda Lily membuat saya seperti mendapatkan semangat dan rasa optimis dalam menghadapi kanker. Dalam hati, saya berharap suatu ketika bisa berkenalan lebih dekat dengan bunda Lily.

Rupanya Allah maha kuasa yang telah membuat skenario indah mempertemukan saya dan bunda Lily di dunia maya secara langsung. Saat itu, Bunda Lily mendapatkan salah satu penghargaan dalam Srikandi Blogger 2014, yang diadakan oleh komunitas Kumpulan Emak~Emak Blogger (KEB), dimana saya juga menjadi anggotanya. Begitu melihat nama Bunda Lily di group tersebut, langsung saja hati saya loncat gembira. Woww.. Akhirnya saya bisa bertemu dengan salah satu penyintas kanker, yang selama ini menginspirasi perjuangan saya melawan kanker.

Singkat cerita, saya langsung menginbox bunda Lily dan ditanggapi dengan ramah dengan beliau. Kami pun saling bertukar cerita mengenai pengalaman menghadapi kanker. Tentu saja, saya langsung memesan dua buku karya beliau, yaitu Musing Religion dan Mom, Please Stay Alive ini.

Buku Mom, Please Stay Alive ini memang istimewa menurut saya. Bunda Lily selaku penulis, tidak hanya bercerita pengalamannya menghadapi kanker, tetapi ia pun menularkan semangat dan rasa optimisnya kepada pembaca dalam menghadapi kanker. Ada berbagai kisah dalam buku ini tidak hanya bercerita serius, tetapi terkadang santai, lucu, sedih, terkadang membuat saya meneteskan air mata atau tertawa. Penulis begitu piawai mengolah kalimat demi kalimat, sehingga pembaca ingin membacanya sampai halaman terakhir. Disamping itu, Bunda Lily kerap pula memasukkan berbagai pengetahuan mengenai kanker termasuk bagaimana menjalani hari hari bersama kanker.

Ada lima bab dalam buku ini yang menarik untuk dibaca. Bab pertama sendiri dimulai dari pengalaman pertama bunda Lily menerima vonis kanker. Tulisan It's Really Cancer, Dear (25 April), bercerita hari dimana bunda Lily untuk pertama kali menerima vonis kanker. Tulisan pun berlanjut dengan kisah bunda Lily menghadapi hari harinya sebagai penyintas kanker. Ada banyak cerita yang dituliskan bunda Lily, walaupun terkadang mengalami masa masa sulit, namun beliau menuliskan untuk tetap selalu optimis dan positif dalam menjalaninya.

Begitu pula pada bab bab selanjutnya, bunda Lily seakan ingin menggambarkan bahwa Allah lah yang telah mengatur semua dalam hidup ini. Sebagai manusia, kita bisa lebih mendekatkan diri pada Allah, memelihara pikiran untuk terus positif, berdoa, dan terus berusaha.

Bunda lily pun membagi berbagai tips dan triks menghadapi kanker dalam buku ini. Tentu saja hal ini sangat bermanfaat bagi penderita kanker lainnya. Termasuk membagi pengetahuan mengenai apa saja makanan yang baik di konsumsi dan apa saja yang sebaiknya dihindari oleh penderita kanker.

Membaca buku ini, seakan saya mendapat berbagai manfaat sekaligus. Selain saya bisa mengambil hikmah dan semangat dari perjuangan bunda lily dalam menghadapi kanker, saya pun bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kanker dan pengobatannya. Jadi tidak salah rasanya, bila saya mengatakan buku ini bukan hanya sebagai buku kisah inspirasi, tetapi juga memberikan manfaat begitu besar bagi pembacanya. Sukses terus untuk bunda Lily